SWARA-Investor pemula sering dihadapkan pada pilihan sulit saat harus memilih di antara investasi saham versus reksa dana saham. Di antara kedua jenis investasi ini, mana, sih, yang paling bagus? Ujung-ujungnya jadi pusing sendiri karena susah memilih.
Agar nggak salah pilih, wajib hukumnya untuk mengetahui perbedaan keduanya. Meski terlihat mirip, ada perbedaan yang mencolok antar keduanya, lho. Baik dilihat dari pengertian, risiko hingga keuntungan yang bisa diperoleh. Disarikan dari Zonkeu.com, ini dia perbedaannya biar kamu nggak puyeng lagi.
1. Pengertian
Meski istilah keduanya nggak lagi asing di telinga, masih banyak yang kesulitan untuk mendefinisikan pengertian dari investasi saham. Pengertian dari investasi saham, yaitu sebuah transaksi jual-beli saham yang dilakukan oleh para investor. Saham sendiri, bisa diartikan sebagai bukti dari kepemilikan akan suatu perusahaan.
Artikel Terkait: Tips Menekan Kerugian dalam Investasi
- 7 Kiat Jitu Mengurangi Kerugian dalam Investasi Saham
- Keuntungan dan Kerugian Investasi P2P Lending yang Perlu Kamu Ketahui
- Pilih Investasi Perhiasan Emas, Cek Keuntungan dan Kerugiannya!
Lalu, apa ya pengertian dari reksa dana saham? Investasi reksa dana saham dapat dijabarkan sebagai tempat pengumpulan dana dari investor yang diserahkan kepada Manajer Investasi untuk dikelola saat investasi paper asset. Investasi ini bisa dilakukan dengan memakai produk dari pasar uang serta Surat Obligasi.
2. Pihak perantara
Kedua jenis investasi ini memiliki pihak perantara yang berbeda, lho! Dalam investasi reksa dana saham, dikenal istilah Manajer Investasi (MI). MI memiliki tugas membantu para investor dalam menjual sahamnya lewat agen penjual reksa dana.
Sementara itu, dalam investasi saham dikenal istilah Perusahaan Perantara Pedagang Efek atau dikenal sebagai broker. Awalnya, kamu diminta untuk buka rekening di perusahaan broker. Baru sesudahnya, kamu bisa beli saham di perusahaan tertentu.
3. Tinggi dan rendahnya risiko
Untuk kamu yang mencari investasi dengan minim risiko, maka bisa menjatuhkan pilihan ke reksa dana saham. Pasalnya, investasi ini dikenal memiliki risiko yang rendah dan nggak terlalu dipengaruhi fluktuasi harga saham. Kamu pun akan sangat terbantu dengan keberadaan Manajer Investasi. Karena mereka akan menanamkan modal ke pelbagai produk investasi untuk menekan risiko.
Sedikit berbeda dengan reksa dana saham, investasi saham cenderung memiliki risiko yang tinggi. Kalau kamu salah trik dan asal investasi, bisa menanggung risiko yang luar biasa besar. Kamu mesti memerhatikan adanya fluktuasi harga saham yang berubah sangat cepat.
4. Sumber keuntungan
Meski memiliki risiko yang tinggi, investasi saham tetap banyak peminatnya. Penyebabnya adalah semakin tinggi risiko, semakin besar keuntungan yang didapat. Kok bisa, sih? Dengan investasi saham, kamu bisa mendapatkan untung dari dua sumber. Pertama, dari kenaikan harga saham yang sudah kamu beli yang disebut dengan capital gain. Kedua, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari pembagian keuntungan perusahaan yang disebut dengan deviden.
Artikel Terkait: Belajar Investasi Saham
- Ingin Investasi Saham? Ini Modal Minimal yang Kamu Butuhkan
- Mengenal Lebih Dalam Uptrend, Downtrend, dan Sideway dalam Bermain Saham
- Ini Dia Cara Supaya Kamu Bisa Dapatkan Deviden Saham dari Perusahaan
Lalu, bagaimana dengan sumber keuntungan dari reksa dana saham? Karena memiliki risiko yang rendah, sumber keuntungan investasi ini hanya berasal dari penjualan saham yang dimiliki. Kalau memilih investasi ini, jangan berharap dapat deviden, ya.
Baik investasi saham maupun reksa dana saham, sama-sama memiliki keuntungan dan kekurangan. Kembali lagi pada banyaknya modal dan rencana investasi jangka panjang yang kamu miliki. Kira-kira, investasi mana yang paling sesuai dengan kriteriamu?
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
DEWI AYU NURJANAH