SWARA – Dalam dunia pekerjaan, selalu ada atasan yang sulit mengambil keputusan alias plin-plan. Nah, sama seperti yang saya alami selama ini. Bos saya di kantor selalu plin-plan dalam menentukan sebuah keputusan. Akhirnya, saya dan tim jadi sering bingung dibuatnya. Banyak waktu yang terbuang untuk berbagai perubahan mendadak. Dan ini tentu berpengaruh terhadap kredibilitas dan reputasi kami sebagai staf. Ke depannya, hal ini tentu bisa menjadi masalah karena atasan susah memutuskan dan suka berubah pikiran
Setelah bertanya-tanya dengan teman saya yang juga pernah mengalami hal serupa, memberikan beberapa tips dan trick untuk mengatasinya. Apakah kamu memiliki masalah yang sama dengan saya? Berikut enam trik yang bisa kamu lakukan.
1. Memahami situasi
Setiap orang memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk berperilaku tertentu. Sama halnya dengan bos kamu yang plin-plan. Sikap plin-plan itu bisa saja disebabkan oleh berbagai hal yang belum lagi kamu pahami. Cobalah untuk bersikap empati. Pikirkan motif bos kamu yang bersikap plin-plan? Mungkinkah bos kamu punya atasan yang super nyebelin dan opresif? Atau bos kamu tersebut nggak paham dengan apa yang dia kerjakan? Apakah sikap plin-plan tersebut muncul dalam situasi tertentu? Sebagai bawahan, kamu nggak punya semua informasi. Akan tetapi, memahami situasi di balik sikap plin-plan atasan bisa membantu kamu untuk menghadapi ketika sikap tersebut muncul.
Artikel Terkait: Tips berburu pekerjaan buat millenial.
- Milenials, Ini 8 Tips Melamar Pekerjaan yang Baik agar Cepat Dilirik
- 5 Aturan Tak Tertulis Melamar Pekerjaan Saat Kondisi Hamil, Wajib Tahu!
- 5 Tips Supaya Cepat Dipanggil Interview Kerja
2. Membangun kepercayaan
Bila sikap plin-plan atasan berasal dari rasa nggak percaya diri maka kamu perlu menjadi semacam motivator baginya. Tumbuhkan rasa percaya diri atasan untuk mengambil keputusan. Jadilah staf yang kompeten dan bisa dipercaya. Anggap ini kesempatan untuk membantu atasan mencari jalan keluar bersama. Sebaliknya, bila alasannya lebih kompleks, ulurkan tangan melalui diskusi dan jabarkan pro dan kontra dari setiap keputusan yang akan diambil.
3. Ambil alih
Ketika dalam situasi tertentu atasan masih stuck dalam ‘kelumpuhan analisis’, sementara kamu merasa memiliki solusi atau keputusan yang tepat, maka kamu perlu mengambil pendekatan berbeda. Tunjukkan data tambahan pada atasan, dan sampaikan rekomendasimu. Kamu bisa mengatakan “Saya memiliki solusi untuk isu yang kita hadapi. Apakah saya bisa mengimplementasikan satu atau dua cara lalu melaporkan hasilnya kepada Anda?” Cara ini bisa melepaskan beban dari atasan, dan bisa melatih kamu jiwa analisis dan kepemimpinan kamu.
4. Bicara dengan atasan
Langkah ini tergantung dengan seberapa baik atasanmu menerima kritik yang membangun. Pembicaraan yang jujur dan saling menghargai bisa kamu mulai. Sampaikan kepada atasan bagaimana sikap plin-plannya memengaruhi kamu dan anggota tim yang lain. Akan tetapi jangan bersikap agresif dan mengonfrontasi. Tekankan bahwa tujuan dari pembicaraan tersebut adalah untuk mencari solusi terbaik untuk seluruh tim.
Artikel Terkait: Suka-duka mencari pekerjaan.
- Tips Jitu Cari Pekerjaan Baru saat Merasa Karir Mandek
- Ini Dia Serunya Kuliah di Jurusan Psikologi dan Prospek Kerjanya
- 5 Kesalahan yang Wajib Dihindari Saat Cari Kerja dari Job Fair
5. Mencari kawan
Kawan yang dimaksud di sini adalah rekan atau staf senior yang mengenal atasan kamu lebih dekat. Tujuan menghadap mereka bukan untuk mengadu ya. Akan tetapi untuk mencari saran. Cara ini bisa membantu kamu memperoleh informasi tentang atasan dan cara terbaik untuk menghadapi situasi tertentu dalam pengambilan keputusan.
6. Berikan perlindungan pada dirimu
Memiliki atasan yang plin-plan memiliki banyak dampak negatif. Nggak hanya mempengaruhi produktivitas sehari-hari di kantor, tetapi juga reputasi serta perjalanan karirmu. Tanpa pencapaian, bagaimana kamu bisa naik ke tangga berikutnya dalam mengembangkan karier?
Karena itu, bila kamu merasa sikap plin-plan atasan berdampak negatif terhadap potensi profesionalmu, maka sudah saatnya kamu menjaga jarak. Selain itu, kamu juga perlu membangun jaringan secara internal dengan yang lain, dan mencari mentor lain di divisi lain. Bila situasi nggak berubah, maka sudah saatnya kamu move on alias mencari kesempatan yang lebih baik di tempat lain.
Memiliki atasan plin-plan bukanlah mimpi bawahan. Atasan sudah seharusnya lebih dewasa dan tanggap dalam mengambil keputusan, agar kamu bisa sekaligus belajar darinya. Sebab, kamu perlu mengembangkan diri. Karena itu, bila situasi nggak berubah, maka kamu pun perlu membuat keputusan: untuk tinggal atau move on ke tempat lain.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
ARUNDHATI LEIKA