SWARA – Siapa yang nggak tahu tentang Grab? Setelah merger dengan Uber, eksistensi Grab kini semakin kuat. Perusahaan transportasi terbesar di Asia Tenggara ini, mungkin jadi andalanmu dalam mobilisasi setiap hari. Grab sendiri sebenarnya memiliki nama awal GrabTexi. Namun, karena Anthony ingin perusahaannya mudah diingat oleh semua konsumennya, maka ia menyingkatnya menjadi Grab saja.

 

Artikel Terkait: Lihat, Kisah Sukses dan Inspiratif di Bawah Ini!

  1. Usia Tidak Menghalangi Kesuksesan, 5 Kisah Perempuan Ini Buktinya
  2. Kisah Sukses Sahabat yang Berbisnis Bersama, Inspiratif!
  3. Ini Kisah Pengusaha Bisnis Kecil yang Inspiratif dan Sukses Memulai Dari Nol

 

Nah, keberhasilan Anthony Tan dalam membangun bisnisnya ini nggak didapatkan begitu saja seperti warisan, lho. Ia memulai semuanya dari nol dan melewati perjalanan panjang yang tentunya nggak mudah. Ingin tahu bagaimana ia membangun bisnis Grab ini? Apa saja kunci sukses yang dimilikinya? Berikut ini terangkum 5 pelajaran sukses berdasarkan pengalaman pendiri Grab, Anthony Tan.

 

1. Selalu menantang diri sendiri

Anthony Tan lahir dalam keluarga pebisnis paling terkenal di Malaysia. Kakeknya, Tan Fuet Yoh memiliki bisnis perakitan dan distribusi mobil Jepang. Ayahnya, Tan Hew Cheng bahkan pernah masuk dalam deretan orang terkaya di Malaysia pada tahun 2015. Sedangkan, ibunya sendiri merupakan salah satu pialang saham yang ternama di negaranya.

 

Lahir dari keluarga kaya, tidak membuat Anthony Tan merasa aman dan hanya mengandalkan bisnis keluarga. Meski merupakan bungsu dari 3 bersaudara, Anthony nggak pernah bersikap manja dan justru ialah satu-satunya yang bisa berpikir  jauh ke depan. Hasilnya? Di saat kedua kakaknya masih bergelut di bisnis keluarga, ia justru bisa membangun perusahaannya sendiri.

 

2. Berani mengambil risiko

Bukanlah hal mudah, meninggalkan apa yang kamu punya demi sesuatu hal yang belum pasti. Namun, tanpa ragu Anthony memutuskan untuk terlepas dari bayang-bayang keluarga dan membuat perusahaannya sendiri.

 

Sebelum memulai bisnisnya ini, sebenarnya Anthony sudah tahu apa saja risiko dan tantangan yang akan dihadapinya. Memperkenalkan teknologi pada kalangan supir adalah sesuatu hal yang sulit saat itu. Mungkin saja, mereka akan menolak untuk terlibat karena tidak memahami bagaimana menjalankan aplikasi. Namun, semua itu nggak menjadikan Anthony menyerah dan berhenti melangkah. Ia tetap memiliki keyakinan yang besar bahwa bisnisnya akan benar-benar bisa berjalan.

 

3. Kegigihan

Tanpa ragu, Anthony mendatangi sendiri tempat-tempat pangkalan untuk memperkenalkan aplikasinya kepada para supir transportasi. Ia pergi ke bandara, mal, pom bensin dan tempat-tempat pangkalan lain hanya untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman pada mereka akan pentingnya teknologi di masa depan.

 

Selain itu, di awal perjalanan bisnisnya, Anthony pun sempat merasakan rasanya menjadi admin call center. Hal ini sengaja ia lakukan, agar bisa memahami langsung berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan. Dengan menerima kritik dan saran dari para pengemudi dan konsumen, ia jadi tahu bagaimana memperbaiki bisnis yang dimilikinya.

 

4. Kepedulian pada lingkungan sekitar

Membangun sebuah bisnis yang bisa diterima oleh masyarakat luas bukanlah hal mudah. Kamu harus benar-benar tahu apa yang dibutuhkan dan digunakan masyarakat setiap harinya. Nah, hal itu nggak akan kamu temukan jika kamu hanya berdiam diri di rumah dan mengandalkan internet saja. Kamu harus benar-benar turun dalam masyarakat dan melihatnya secara langsung.

 

Inilah yang dilakukan oleh Anthony Tan. Ia melihat bahwa ada banyak permasalahan yang terjadi dalam dunia transportasi umum. Misalnya, ketika naik taksi, argomu akan mudah dimainkan oleh supir dengan menempuh jalan yang memutar. Belum lagi soal keamanan, yang sering kali menghantui konsumen, terutama perempuan. Nah, dengan Grab, Anthony berusaha menunjukkan kepeduliannya akan permasalahan tersebut. Ia menawarkan solusi dimana kamu bisa tahu argo taksi di awal dan merasa aman dalam berkendara.

 

5. Belajar dari kesalahan

Anthony mengakui bahwa nggak selamanya bisnis Grab berjalan dengan lancar. Contohnya, di tahun 2013, ketika Grab mulai keluar dari Malaysia dan masuk ke Manila, Filipina. Ia mengaku bahwa manajemen dan perencanaan yang buruk membuat bisnisnya nggak berjalan lancar di sana. Bahkan, sempat terjadi miss-communication yang membuat gaji semua supir tidak dibayarkan selama sebulan.

 

Namun, peristiwa tersebut selalu dijadikan Anthony pembelajaran hingga sekarang. Menurutnya, ini seperti wakeup-call, yang membuatnya terbangun dan nggak boleh cepat puas akan apa yang sudah dicapainya.

 

Artikel Terkait: Contoh Tips Sukses Di Bawah Ini Agar Bisnismu Berjalan Baik

  1. Sifat-sifat yang Wajib Kamu Miliki Kalau Ingin Sukses
  2. Capai Sukses dengan Jalani Tips Lima Jam Ala Bill Gates
  3. 10 Rahasia Sukses yang Bisa Dicontek, Wajib Diingat dan Coba Buktikan!

 

Itulah 5 hal yang bisa kamu jadikan pelajaran biar bisa menjadi sukses seperti Anthony Tan. Bagaimana? Beranikah kamu seperti Anthony, meninggalkan zona nyaman dan menjalani bisnis sendiri?

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!

 

NOBERTA JEANIE   NOBERTA JEANIE