SWARA – Kalau diharuskan untuk memberi penilaian pada kemampuan menyetir, kira-kira kamu bakal memberi dirimu nilai berapa, nih? Meski selama ini kamu sudah merasa jago mengendarai mobil untuk rutinitas harian, nggak berarti kamu sudah menyetir dengan benar, lho. Karena banyak sekali mobil pribadi yang rusak karena kesalahan si pemilik.Â
Tanpa disadari, ternyata kamu sering melakukan kebiasaan yang bisa merusak mobilmu! Dari sini kamu tersadar, bahwa kemampuan menyetirmu masih jauh dari kata sempurna. Contoh kebiasaan buruk yang perlu dihindari adalah bawa banyak barang di bagasi sampai overload.Â
Sebelum kebiasaan ini berlarut-larut, cari tahu dulu yuk apa saja kebiasaan yang bisa merusak mobil. Dikutip dari Womenonwheels.co.za, ini dia 7 kebiasaan buruk yang mesti kamu hindari kalau mau mobil awet.
1. Mobil kelebihan muatan
Saking khawatirnya, segala sesuatu yang kamu butuhkan untuk pulang kampung, kamu timbun di dalam mobil. Sebenarnya, nggak masalah kalau masih dalam tahap wajar. Namun, bagaimana jadinya kalau barang itu sama sekali nggak kamu butuhkan?
Kalau terlalu banyak muatan, hal ini bisa memengaruhi kinerja mobil, lho. Seperti bensin boros, laju jadi lambat, mengurangi akselarasi mobil dan faktor keamanan. Kalau kamu pernah melihat truk kelebihan muatan, pasti serem banget kan melaju di belakang atau di sampingnya?
Artikel Terkait: DIY yang Bisa Kamu Coba di Rumah
- DIY Jeans Lama Supaya Tampak Baru
- Nggak Perlu Beli, Coba 7 DIY Face Mist Ini di Waktu Luang
- Daripada Beli, Ini Tiga Ide DIY Lipstik yang Bisa Kamu Coba
Bayangkan sendiri betapa ngerinya kalau kamu  mengendarai mobil yang kelebihan muatan. Pasti sama-sama ngerinya dengan melihat truk tadi. Solusinya, sortir kembali barang-barang penting dan darurat apa saja yang perlu dibawa. Sisanya, tinggalkan saja di rumah.
2. Mengabaikan tanda kerusakan
Seperti tubuh manusia yang terserang penyakit, mobil pun mengirimkan tanda-tanda khusus ketika mengalami kerusakan. Namun, karena kamu mengendarainya tiap hari, terkadang cuek saja saat ada tanda kerusakan. Misalnya, terdengar suara deritan, suara bising pada mesin, dan terkadang starter nggak bisa nyala. Daripada terlambat untuk memperbaikinya, selalu perhatikan kondisi mobil. Selain itu, kamu harus lebih peka pada tanda-tanda kerusakan dan jangan cuek lagi dengan mobilmu.
3. Menyandarkan tangan pada persneling
Kesannya receh dan nggak penting, tapi kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan cukup fatal, lho. Saat kamu mengendarai mobil, sesekali pasti akan memegang persneling. Daripada di persneling, Â letakkan kedua tangan di kemudi.
Takutnya, persneling akan mengalami masalah seperti keausan internal  dan mengganggu kinerja mobil. Langkah antisipasi yang bisa dilakukan adalah meletakkan kedua tangan di kemudi dan salah satu tangan sesekali memegang persneling.
4. Mengendarai mobil dengan bahan bakar minim
Karena berusaha hemat, kamu terbiasa mengisi bahan bakar mobil dengan jumlah minimum. Setiap kali melakukan perjalanan harus diisi dan jumlahnya pun terbatas. Kalau kebiasaan ini diteruskan, pompa bahan bakar bisa memanas dan cepat rusak, lho.
Jika tangki terisi bahan bakar secara penuh, maka temperatur pompa bahan bakar akan menjadi dingin. Kebalikannya, kalau kamu hanya mengisinya sedikit-sedikit saja. Saat dipakai untuk berkendara, pompa bahan bakar akan memanas. Ini dia yang ditakutkan bisa memicu kerusakan. Segera tinggalkan kebiasaan ini dan isi tangki mobil dengan bahan bakar minimal hampir penuh, ya.
5. Rem mendadak dalam kecepatan tinggi
Mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi memang rasanya menyenangkan. Tapi, kamu lupa bahwa selain berbahaya untuk pengendara lain, kebiasaan ini bisa merusak mobil. Hal ini mungkin terjadi kalau kamu punya kebiasaan menyetir yang buruk. Yakni, berkendara dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba mengerem mendadak.
Jika terlalu sering ngebut-rem, rotor dan bantalan rem cepat aus. Artinya, kamu harus lebih sering-sering ganti dan berhati-hati saat berkendara. Gimana jadinya kalau rem mobilmu jadi bermasalah?
6. Kurang maksimal dalam menggunakan rem tangan
Sebenarnya, seberapa penting, sih, rem tangan itu? Karena dewasa ini, masih ada saja insiden mobil yang mundur sendiri gara-gara rem tangan nggak aktif secara maksimal.
Â
Artikel Terkait: Persiapan Mudik Lebaran 2018
- Begini Bahayanya Bawa Muatan Melebihi Beban saat Mudik, Hati-Hati!
- Buat Kamu yang Mudik Naik Motor, Jangan Lupa Bawa Perlengkapan Ini
- 8 Persiapan Mudik Lebaran 2018 dengan Kendaraan Pribadi
Jika rem tangan diaktifkan secara sempurna maka dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti mobil yang tiba-tiba mundur. Lagipula, kebiasaan buruk ini bisa bikin komponen menjadi aus dan rusak. Jadi, sebisa mungkin aktifkan rem tangan dengan sempurna.
7. Terlalu sering meletakkan kaki di pedal rem
Saat jalanan menurun dan curam, kamu pun meletakkan kaki di pedal rem untuk jaga-jaga. Nggak masalah meletakkan kaki di pedal rem. Namun, kalau jadi kebiasaan, bisa memengaruhi rotor dan bantalan rem. Bisa-bisa rem memanas dan bikin bantalan rem cepat habis karena harus mengerem terus.
Biar nggak menimbulkan kerusakan, pindahkan gigi mobil ke tingkatan yang lebih rendah. Maka, mobilmu akan melaju dengan pelan sesuai dengan sistem yang ada. Dan tentu saja nggak akan memengaruhi kinerja rem mobilmu. Selamatkan mobilmu dari sekarang. Kalau terlambat, kamu harus siap-siap membayar banyak untuk perbaikan, lho!
Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku.
Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar Rp2-20 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-20 bulan!
DEWI AYU NURJANAH