SWARA DARI AMAR BANK – Initial public offering atau penawaran umum perdana (IPO) sudah tidak asing lagi di telinga. IPO biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin membuka kepemilikan saham untuk investor umum atau publik luas. Biasanya perusahaan hanya menerbitkan saham pertama, tapi tidak tertutup kemungkinan pula bagi perusahaan untuk menjual saham kedua.
Konon, membeli saham dalam IPO mendatangkan banyak keuntungan. Tapi sebenarnya tidak semudah itu. Walau kamu sudah berusaha mendapatkan saham IPO, kecil kemungkinan kamu mendapatkan porsi saham sesuai dengan keinginanmu sangking banyaknya yang berminat saat saham tersebut melantai di lantai bursa.
Strategi Membeli Saham IPO
Namun, sebenarnya membeli saham IPO itu bukan sekedar cepet-cepetan, lho. Ada strategi yang harus kamu lakukan agar kamu bisa mendapatkan saham IPO sekaligus meraih banyak keuntungan. Simak caranya.
1. Menghindari membeli saham pada hari pertama IPO
Biasanya, pada hari perdana, banyak saham IPO yang terkesan menjanjikan. Harganya naik tajam, hingga lebih dari 20 persen. Walau menggiurkan, tahan diri kamu untuk membelinya.
Sebab, saham seperti ini biasanya banyak yang mengincar dan bisa-bisa kamu nggak kebagian padahal udah terlanjur niat. Alasan lain kamu harus menahan diri adalah, meskipun saham naik hingga 3-5 hari ke depan, kemungkinan besar harganya akan jatuh pada minggu berikut.
Nah, strategi yang bisa kamu jalankan adalah menunggu hingga harga saham IPO yang kamu incar sudah mulai stabil. Stabil dalam konteks ini berarti saham tersebut sudah nggak memiliki over demand beli, dan harganya pun tidak turun terlalu tajam. Kamu bisa memulai saham ini, baik di bawah satu minggu maupun untuk jangka waktu yang cukup lama.
Baca juga: 10 Cara Sukses Menabung untuk Beli Rumah
2. Memperhatikan tren saham IPO
Memang menguntungkan, tapi ketahuilah bahwa tidak semua saham IPO itu bagus untuk trading. Karena itu, strategi berikutnya adalah jeli memperhatikan dan menganalisis pergerakan dan tren saham-saham IPO. Kalau ada saham IPO yang harganya terus-terusan turun dari hari pertama hingga beberapa pekan kemudian, maka sebaiknya kamu menghindari membeli saham tersebut.
Tren IPO yang baik untuk investasi adalah saham yang memiliki kecenderungan naik atau fluktuaktif, serta memiliki bid-offer yang likuid. Saham yang sehat seperti ini bisa kamu trade atau hold. Sebaliknya hindari membeli saham yang cenderung volatil.
3. Memanfaatkan momentum scalping trading
Scalping trading adalah sebuah strategi membeli saham dalam tempo waktu yang cepat atau tiktok. Saham yang dibeli biasanya bersifat volatil dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam waktu cepat. Terkadang waktu jangka waktu scalping trading ini berkisar 15 menit saja. Itu pun sudah waktu maksimal.
Strategi ini memang cukup berisiko. Kesannya malah seperti gambling. Karena itu strategi ini harus dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti saham dan seluk-beluknya. Tapi banyak juga pemain saham yang menjalankan strategi ini. Mereka biasanya trader yang ingin dapat untung cepat tanpa melihat risiko mempertimbangkan pengetahuan mereka terhadap saham yang diincar.
Nah, terkait IPO, biasanya beberapa minggu setelah dibuka, ada beberapa saham yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam scalping trading. Walaupun pergerakan saham sudah tak seliar hari-hari pertama IPO, tapi pergerakan saham biasanya sudah cukup stabil sehingga bagus untuk scalping trading.
4. Berinvestasi di emiten dengan fundamental yang kuat
Strategi berikutnya adalah fokus pada perusahaan dengan fundamental yang kuat. Ini berarti mencari perusahaan dengan model bisnis yang solid, keunggulan kompetitif, dan rekam jejak profitabilitas dan pertumbuhan yang menjanjikan.
Penting juga untuk memperhatikan tim manajemen perusahaan dan pengalaman serta rekam jejak mereka. Tim manajemen yang kuat dapat membantu mengarahkan perusahaan melalui masa-masa sulit dan memanfaatkan peluang baru.
5. Bersabarlah
Berinvestasi membutuhkan kesabaran. Tidak jarang IPO mengalami volatilitas dalam beberapa minggu atau bulan setelah debut mereka, karena pasar menyesuaikan diri dengan kehadiran baru emiten tersebut.
Penting untuk bersabar dan memegang saham Anda untuk jangka panjang. Hal ini berarti menahan keinginan untuk menjual berdasarkan fluktuasi jangka pendek dalam harga saham dan sebaliknya berfokus pada prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Investasi di saham AMAR
Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) termasuk salah satu saham potensial yang harganya akan naik dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dikarenakan AMAR baru saja mencatatkan laba bersih Rp85,04 miliar per 30 Juni 2023.
Laba ini berasal dari kontribusi Tunaiku sebagai platform pinjaman digital Amar Bank yang menyalurkan pinjaman kepada individu maupun UMKM, serta pertumbuhan dalam penyaluran kredit komersial dan korporasi.
Dengan kinerja fundamental yang semakin membaik, harga sahamnya pun kemungkinan akan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
Selain Tunaiku, Amar Bank juga punya produk bank digital Amar Bank. Kamu bisa menabung dengan fitur catat dan tabungan yang menawarkan bunga sekitar 5,5% per tahun. Di samping itu, kamu juga bisa memanfaatkan fitur deposito dengan return bunga yang kompetitif hingga 9 persen pertahun.
Itulah beberapa strategi membeli saham IPO bila ingin mendapatkan keuntungan. Memang sih kamu harus mengerti seluk-beluk saham sebelum terjun ke dalam trading-nya. Daripada buta arah saat mencoba, lalu rugi besar, ya mending beri waktu pada diri kamu untuk belajar dahulu. Tetap semangat ya!