SWARA – Pasti di antara kamu sudah terlalu sering mendengar kata “akreditasi universitas”. Namun, saya yakin belum banyak yang mendalami istilah ini. Belakangan ini saya iseng mencari informasi yang berhubungan dengan akreditasi tersebut. Syukur banyak yang saya dapatkan. Rencananya saya mau berbagi hal-hal tersebut ke kamu.
Artikel Terkait: Tips Beri Pendidikan Pada Anak
- Dear Ibu yang Punya Anak Usia Sekolah, Buat Kartu Jakarta Pintar, Yuk!
- Meski Belum Punya Dana Kuliah, 5 Jurusan SMK Ini Mampu Bimbing Anakmu Menggapai Masa Depan!
- Rencanakan Pendidikan Anak dengan Investasi Unit Link, Simak 4 Keunggulannya!
1. Apa itu akreditasi universitas?
Secara sederhana, akreditasi merupakan pengakuan resmi dari pemerintah terhadap suatu universitas. Biasanya ditandai dengan keluarnya SK untuk jurusan-jurusan tertentu. Itulah kenapa nggak semua jurusan dalam satu universitas terakreditasi A semua. Ada yang B atau C. Pengakuan tersebut mengindikasikan kualitas pengajaran dari universitas itu.
Badan pemerintah yang berwenang memberikan akreditasi ini bernama BAN-PT. Pengakuan ini sudah diterapkan sejak tahun 1994 yang lalu. Mutu pendidikan yang dinilai berdasarkan fasilitas, prestasi, kualitas pengajaran, dan lain-lain. Termasuk kondisi bangunan perguruan tinggi terkait. Baik PTN maupun PTS sama-sama mendapatkan akreditasi.
2. Memang apa manfaat akreditasi?
Masyarakat Indonesia kini cerdas-cerdas. Berbagai informasi dengan mudah diakses melalui HP dan peralatan digital lainnya. Jadi, untuk mengakses situs utama suatu universitas jadi lebih mudah. Proses akreditasi dari pemerintah bisa mencegah tindakan penipuan secara sepihak maupun dari pihak lain. Sama persis dengan sebuah jaminan.
Bukankah kita suka dengan yang serba terjamin? Proses evaluasi sebelum memberikan akreditasi berjalan cukup lama. Tentu melibatkan analis andal yang berada di bidang tersebut. Output-nya berupa informasi kinerja perguruan tinggi dalam melayani kebutuhan masyarakat. Sekaligus memberikan respons atas hasil evaluasi tersebut agar bisa terus meningkat.
3. Apa saja kriteria penilaian untuk akreditasi universitas?
Cukup kompleks. Pertama, sudah izin terhadap penyelenggara pendidikan tinggi. Jadi, sebelum mendapatkan akreditasi universitas, pihak perguruan tinggi itu lebih dulu mendaftarkan ke badan terkait. Kemudian memenuhi syarat kelayakan yang ada pada pendidikan tinggi. Penilaiannya meliputi fasilitas pendidikan dan faktor eksternal.
Kemudian, semasa dalam evaluasi dari pemerintah, pihak universitas wajib menyelaraskan pendidikan dengan yang diterapkan oleh pemerintah. Biar sinkron gitu. Kalau nggak, mana mungkin bisa dapat nilai bagus? Setelah itu, penilaian lebih lanjut dilakukan pada kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan. Sekaligus seberapa efisien dana dan waktunya.
Selain itu, ada 3 kriteria tambahan yang bisa memudahkan dalam mendapatkan penilaian memuaskan. Pertama, soal identitas. Perguruan tinggi harus punya identitas yang jelas. Baik dari segi tempat, pendidikan, dan lainnya. Kemudian sarana dan prasarananya. Lalu produktivitas program studi sekaligus mutu para lulusannya.
4. Bagaimana klasifikasi penilaian dalam mendapatkan akreditasi?
Berhubung mau diakui, maka persiapkan segalanya dulu. Penilaian berdasarkan kriteria akan dikelompokkan dalam 3 aspek, yakni mutu sebesar 50%, efisiensi sebesar 25%, dan relevansi sebesar 25%. Ketiga-tiganya wajib dipenuhi. Sebagai bukti kalau universitas, baik PTS maupun PTN sudah berkiprah berdasarkan rambu yang ada.
Setelah melakukan evaluasi dan penilaian, biasanya akan keluar nilai A, B, atau C. Apa bedanya? Tentu cukup besar. Klasifikasi atau penggolongan ini dimaksudkan untuk perkembangan universitas ke depannya. Misalnya nilai A, maka pengusulan dana untuk proyek institusinya cukup besar. Lebih besar dari nilai B dan C.
Artikel terkait: Tips Seputar Pendidikan yang Akan Membantumu Sukses
- Kerja Sambil Kuliah? Lakukan 5 Tips Ini Agar Hasilnya Maksimal
- Ingin Kuliah Sambil Bekerja? Ini 10 Kelas Malam Pilihan di Jakarta!
- Ingin Kembali Sekolah? Ini 5 Tips Buat Kamu Karyawan yang Ingin Sekolah Lagi
5. Apa dampak akreditasi universitas?
Tadi sudah dibahas sedikit tentang dampaknya. Menurut saya, dengan adanya akreditasi tersebut, maka universitas yang semula melempem akan lebih terpacu. Toh, sekarang sudah nggak ada pembedaan antara yang swasta dengan yang negeri. Semua sama. Perbedaannya terletak pada kualitas saja.
Oleh karena itu, sekarang sudah banyak perguruan tinggi yang mendapatkan akreditas universitas dengan nilai A yang meningkat drastis. Luar biasa. Sekali lagi. Soal akreditasi ini hanyalah patokan atas kualitas pendidikan suatu universitas. Sedangkan untuk nasib baik dan kesuksesanmu tetap berada dalam genggamanmu.
SWARA