SWARA –  Berinvestasi bukanlah sesuatu hal yang mudah dilakukan. Selain karena kamu harus memiliki banyak pengetahuan tentang-nya, kamu juga perlu menyiapkan dana yang cukup besar.

 

Sebenarnya, sih, sebagai pemula kamu memang nggak perlu melakukan investasi dalam jumlah besar. Mulai saja dengan investasi kecil dengan dana yang lebih rendah. Namun, meski begitu, kamu tetap harus menyiapkan dana lebih untuk berjaga-jaga.

 

Dana untuk berinvestasi tentunya sulit untuk terkumpul bila kamu nggak mulai menabung sejak awal. Oleh karena itu, coba, deh, mulai sekarang, kamu sisihkan sejumlah uang, khusus untuk berinvestasi. Nah, kalau sudah begitu, usahakan agar tidak menggunakannya, kecuali untuk kebutuhan yang mendesak.

 

Artikel Terkait: Hal-hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Melakukan Investasi

  1. Tertarik Melakukan Investasi Apartemen? Perhatikan 7 Hal Ini!
  2. 5 Kiat Memilih Lahan Kosong sebagai Cara Investasi
  3. 8 Alasan Investasi Properti Adalah yang Terbaik

 

Lalu, seberapa banyak uang yang harus kamu sisihkan dari pendapatan untuk investasi?

 

Sebenarnya, uang yang disisihkan tersebut besarnya relatif. Jumlahnya nggak bisa disamakan atau dijadikan satu pakem untuk semua orang, karena tergantung kemampuan ekonomi masing-masing.

 

Namun jika kamu memanfaatkan penghasilan tetap sebagai sumber utama dari dana investasimu, ada baiknya kamu membagi penghasilan-mu dengan presentase di bawah ini, ya.

Cicilan                      : maksimal 30 %

Investasi                   : 10%

Pengeluaran Rutin   : 40 %

Tabungan                 : 10 %

Dana Darurat            : 5 %

Premi Asuransi        : 5 %

 

Dalam daftar presentase tersebut, disebutkan bahwa dana investasi hanya sebesar 10 % dari total penghasilan. Artinya, jika kamu memiliki gaji sebesar 6 juta rupiah, maka kamu harus menyisihkan Rp600 ribu untuk dana investasi. Terlihat kecil sih, tapi jika dikumpulkan rutin setiap bulan, hasil yang terkumpul jumlahnya lumayan, lho.

 

Meski begitu, kamu perlu ingat bahwa angka 10% untuk dana investasi tersebut nggak mutlak. Kamu boleh saja menyisihkan dana hingga 20% – 30 % jika mampu dan nggak memiliki tunggakan kartu kredit atau cicilan apapun.

 

Oh ya, selain dengan penghasilan tetap, kamu juga bisa mengumpulkan dana investasi dari penghasilan tambahan, lho. Misalnya dalam sebulan kamu memiliki penghasilan tambahan sebesar Rp700 ribu , maka uang tersebut bisa kamu simpan untuk dana investasi.

 

Kamu pun nggak perlu memotong penghasilan tetapmu. Namun, meski begitu, kamu tetap harus menyediakan dana khusus dari penghasilan tetap, ya. Untuk berjaga-jaga, jika penghasilan tambahanmu sepi order di bulan-bulan tertentu.

 

Artikel Terkait: Reksadana, Investasi yang Disukai Anak Muda

  1. Jenis Investasi Reksa Dana yang Paling Disukai Para Millenials
  2. Reksa Dana, Saham, Properti: Jenis Investasi yang Cocok bagi Anak Muda
  3. Berinvestasi Reksa Dana, 4 Jenis Biaya Ini Wajib Kamu Ketahui!

 

Nah, jika sudah paham tentang cara mengumpulkan dana untuk berinvestasi, kamu tinggal tentukan deh, investasi apa yang ingin kamu lakukan. Ada baiknya, sih, sebagai pemula, kamu melakukan investasi emas. Selain karena dapat dilakukan dengan modal seadanya dan tidak terlalu mahal, investasi emas, bukan perhiasan melainkan batangan, memiliki keuntungan yang cepat untuk didapat.

 

Jadi, sudahkah kamu tertarik melakukan investasi? Yuk, mulai menabung dari sekarang!