SWARA – Saat keuangan sedang mepet-mepetnya, bukan nggak mungkin seseorang terpaksa berurusan dengan lintah darat. Iming-iming yang mereka berikan bisa terdengar sangat manis, lho. Tapi, seringnya akan berakhir pahit.

 

Kalau iseng mencari contoh kasus yang berurusan dengan rentenir, pasti kamu bakal ketemu banyak cerita menyedihkan. Misalnya, nih pernah ada berita tentang seorang ibu rumah tangga yang berurusan dengan 70 rentenir pada 2013 lalu.

 

Padahal, nominal awal yang ia pinjam tidaklah seberapa. Ada pula kasus seorang pegawai sales yang menggelapkan uang perusahaan karena terdesak membayar bunga pinjaman.   Hal ini tak lain karena bunga mencekik yang dibebankan rentenir pada mereka. Mengerikan, kan?  

 

Berkaca dari kisah mereka, inilah empat alasan yang bisa meyakinkanmu bahwa berurusan dengan lintah darat itu harus dihindari.

 

  1. Sistem yang licik dan menjebak

Biasanya, rentenir akan memperdagangkan uangnya melalui buaian janji-janji dan mulut manis.  Ditambah lagi, nggak ada perjanjian hitam di atas putih yang melindungimu. Hanya berbekal janji manis yang ia iming-imingkan, nggak ada yang bisa menjamin, kan? Bisa saja si rentenir bilang bunganya hanya sekian, tapi saat pembayaran bisa membengkak berkali-kali lipat.

 

  1. Bunga tinggi semena-mena

Uang yang dipinjam hanya sebesar Rp 5 juta. Tapi, total yang harus dikembalikan mencapai Rp 10 juta. Kenapa? Karena bunga yang dipatok memang semena-mena. Bahkan, kasus sang ibu yang terjebak dengan 70 rentenir itu salah satunya karena sang rentenir memasang bunga sebesar 30%! Daripada buat bayar bunga ke rentenir, mendingan ditabung buat naik haji.

 

  1. Tempo pembayaran yang sangat singkat

Seumpama kamu meminjam uang untuk modal usaha. Tentu, yang namanya usaha butuh waktu untuk menunjukkan hasil.  Nah, rentenir sih nggak bakal peduli usahamu udah menghasilkan apa belum. Alih-alih untung, bisa-bisa usahamu keduluan bangkrut karena tenggat waktu dari rentenir yang nggak masuk akal.   

 

  1. Tukang tagih yang lebih mirip tukang pukul bayaran

Ini nih yang paling bikin keder. Saat sudah masuk tanggal pembayaran, bakal ada  debt collector  alias tukang tagih yang meneror rumahmu. Menagihnya pun dengan cara yang agak menakutkan.  Bahkan, lebih mirip tukang pukul. Persis kayak yang kamu lihat di sinetron. Nggak mau, kan rumahmu disatroni yang model begini?

 

Untuk melawan praktik lintah darat ini, pemerintah kita nggak diem aja, lho. Salah satu upaya yang sedang digalakkan adalah program Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai). Dikutip dari portal berita Kompas.com, melalui program ini masyarat bisa meminjam uang melalui agen-agen bank yang dipilih langsung di suatu desa atau daerah.

 

Saat ini, masyarakat juga bisa memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan produk financial technology. Hanya berbekal internet dan penghasilan tetap, kamu bisa ajukan pinjaman online ke lembaga terpercaya. Dengan demikian, cara lama meminjam uang ke rentenir yang berisiko tinggipun dapat kamu hindari.

 

Gimana? Setuju nggak dengan artikel ini? Sharing opinimu di kolom komentar, yuk.