TUNAIKU.COM – Kini, mengandalkan satu sumber penghasilan saja sepertinya tidak akan cukup dan berat. Nggak heran kalau banyak yang kemudian berinisiatif membuka usaha sampingan, atau sekalian banting setir menjadi pebisnis. Kamu pun tentu berpikir demikian. Jika tengah pusing ingin menambah penghasilan maka ide berbisnis pasti terlintas dalam benakmu.
Sama halnya dengan saya yang tengah memutar otak bagaimana mengolah gaji sebagai pegawai untuk dilipat gandakan lewat bisnis. Bisnis kuliner pun seakan menjadi pilihan yang dianggap lebih mudah dan bisa dijalankan. Sederhananya, “semua orang butuh makan” jadi bisnis kuliner berpeluang besar untuk jadi ladang emasmu kelak.
Tapi hati-hati… bersemangat untuk memulai bisnis sih boleh saja. Tapi, persiapan harus matang, agar bisnismu kelak mendatangkan untung. Menyiapkan rencana bisnis pun harus matang. Mulai dari strategi, skema, hingga pengetahuan bisnismu perlu disiapkan. Nah, agar nantinya bisnismu berujung untung, bukannya buntung maka wajib mengetahui 7 kesalahan umum yang sering dijumpai ketika mengelola bisnis kuliner. Simak yuk!
Artikel terkait: Kesalahan-kesalahan dalam berbisnis
- Hati-Hati, Ini Dia 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Memulai Bisnis!
- 5 Kesalahan Manajemen Keuangan Yang Sering Dilakukan Pebisnis Online, Ini Solusinya!
- Kesalahan yang Kerap Dilakukan pada Tahun Pertama Berbisnis
1. Kesalahan riset pasar dan kompetitor
Saking bersemangatnya, kamu lupa untuk melakukan riset pasar dan kompetitor. Yang ada dalam benakmu adalah “semua orang butuh makan” jadi bisnis kuliner pasti laku. Padalah, meski yang kamu jual adalah kebutuhan pokok setiap orang, kamu tetap nggak boleh gegabah. Rencana dan strategi tetap harus kamu siapkan dengan membaca tren dari pasar dan kompetitor di dalamnya.
Misalnya begini… dalam suatu komplek sudah ada banyak sekali rumah makan, dan rata-rata menjual makanan jenis seafood. Dengan mengetahui tren dalam pasar, kamu bisa menerapkan strategi bisnis yang tepat. Jadi, kalau kamu ingin menarik lebih banyak pelanggan di komplek tersebut, kamu bisa menjual pilihan makanan lain selain seafood. Atau, kalau ngotot ingin menjual seafood, buatlah konsep yang berbeda dari yang umum. Tunjukan ciri khas dari restoranmu, dengan demikian, itu akan membantu kelancaran bisnismu kelak.
2. Minim pengalaman dan pemahaman dalam bisnis restoran
Lagi-lagi terkait riset. Kurangnya pengalaman dan pemahaman dalam menjalankan sebuah bisnis akan jadi boomerang buatmu. Kamu bisa terjebak dalam lubang kegagalan dan sangat berisiko untuk bangkrut. Ada baiknya sebelum memulai bisnis restoran, carilah informasi sebanyak-banyaknya terkait apa yang hendak kamu bangun. Kamu bisa bertanya pada yang sudah lebih dulu menjalani bisnis kuliner. Intinya, jangan malas untuk belajar sebelum memulai.
3. Lokasi bisnis
Banyak pemilik restoran yang berujung bangkrut karena sang pemilik membuka restoran di tempat yang salah. Bisa karena kurang ramai, bisa karena harga umum dari produk yang kamu tawarkan nggak sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat di sana. Sebagai pebisnis restoran, kamu harus memiliki pemikiran sampai ke situ. Tempat yang strategis, ramai, dan dekat dengan lokasi pemukiman, sekolah, serta perkantoran akan membuat restoran ramai dikunjungi pelanggan.
4. Nggak melakukan promosi
Nggak ada satu bisnis pun yang sukses tanpa melakukan promosi yang efektif dan secara kontinyu. Kamu mengharapkan masyarakat tahu dan membeli makananmu, tentu nggak boleh malas melakukan pemasaran. Pemasaran dengan cara konvensional dari mulut ke mulut memang bisa membantu, tapi promosi akan lebih luas menjangkau kalau juga dibarengi pemasaran lewat papan iklan, spanduk, poster, kartu nama, papan nama, iklan melaui media cetak, dan lain-lain.
5. Kualitas makanan
Kamu harus hati-hati dengan kulitas makanan yang kamu jual. Sebab hal inilah yang akan berimplikasi langsung pada kelangsungan bisnismu. Rasa dan kebersihan makanan harus sangat dipikirkan, terlebih bahannya juga harus segar dan benar-benar mempunyai standar kesehatan. Konsep dan tema memang penting, tapi jangan lupa, selain mencari sesuatu yang berbeda, yang terpenting bagi mereka (pelanggan) adalah kualitas.
6. Lemah dalam inventaris barang dan kontrol staf
Nggak melulu dari faktor eksternal, restoran yang bangkrut dari internal pun banyak, lho. Misalnya merugi karena banyak inventaris dapur yang hilang, ujungnya kamu harus beli baru. Pengeluaran jadi lebih besar dari pendapatan restoran. Hal ini bisa membuat restoranmu cepat bangkrut kalau nggak segera diatasi.
Umumnya ini disebabkan oleh lemahnya kontrol terhadap staf. Bisa saja stafmu yang melakukan penyelewengan inventaris. Buatlah satu daftar inventaris restoran, dan lakukan kontrol setiap tiga hari sekali, seminggu sekali, atau sebulan sekali.
7. Manajemen keuangan buruk
Uang ini faktor krusial. Manajemen yang baik sangat diperlukan untuk kelancaran bisnis, khususnya manajemen keuangan. Nggak hanya memenej keuangan bisnis, keuangan pribadi pun baiknya harus baik pula.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, hasrat untuk menambah pos pengeluaran pun kan semakin besar. Jadi, merapikan keuangan bisnis sedari awal, mengakalkulasi keuntungan dan kerugian dengan baik, juga harus diiringi oleh kebiasaan keuangan yang baik darimu sebagai pemiliknya. Menejemen keuangan restoran, dan nggak konsumtif harus kamu terapkan benar-benar.
Artikel terkait: Sukses berbisnis dimulai dari sini
- 7 Tips Sukses Presentasi Bisnis di Depan Calon Investor
- Hati-Hati, Ini Dia 5 Faktor yang Berpotensi Menghambat Perkembangan Bisnismu
- 3 Aspek Finansial yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Startup
Selain memahami tips-tips meningkatkan bisnis, kamu juga harus memahami kesalahan-kesalahan umum yang biasanya diterapkan, agar kamu nggak ikut terjerumus kesalahan yang sama.