SWARA – Terlepas dari jam kerja yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, menjadi freelancer tidaklah gampang. Dalam situasi normal, menjadi freelancer memiliki tantangan sendiri. Terutama dalam hal keuangan karena pemasukan yang tidak rutin setiap bulannya, melainkan bergantung kepada proyek yang kamu jalani.

 

Jika di situasi normal saja sudah sangat menantang, bagaimana dengan saat pandemi seperti saat ini? Beberapa perusahaan yang terdampak pandemi terpaksa melakukan penghematan, salah satunya mengurangi jasa freelancer.

 

Misalnya freelance photographer yang sering mendapat job pemotretan pre-wedding atau pernikahan. Saat pandemi, pernikahan banyak yang ditunda atau dibatalkan. Pre-wedding juga jadi diperketat. Tidak jarang freelance photographer harus melepaskan job yang sudah ada di tangan karena tidak mungkin melanjutkan sesi pemotretan di tengah pandemi seperti ini.

 

Dampak yang Dirasakan Freelancer

Tidak hanya soal berkurangnya pekerjaan yang berimbas ke masalah keuangan, ada beberapa dampak yang dirasakan freelancer saat pandemi, di antaranya:

 

1. Masalah kesehatan

Sekalipun kamu masih mendapatkan pekerjaan saat pandemi, situasi berat saat ini akan berdampak pada kesehatan, termasuk biaya yang harus dikeluarkan saat sakit. Sebab, tidak seperti karyawan tetap yang memiliki sick leave dan asuransi yang ditanggung oleh kantor, freelancer harus menanggungnya sendiri. Selain itu, kadang kamu harus mengeluarkan biaya lebih untuk rapid test agar memastikan keadaanmu baik-baik saja sebelum menerima suatu pekerjaan.

 

2. Pembayaran yang tidak tepat waktu

Mungkin saja perusahaan yang mempekerjakanmu ikut terdampak, sehingga kondisi keuangan jadi harus lebih diperhatikan. Bukan tidak mungkin kamu akan terlambat dibayar. Pastikan kamu memiliki kontrak yang jelas jika terjadi hal seperti ini, misalnya meminta kejelasan berapa lama keterlambatannya. Di sisi lain, kamu harus lebih pintar mengatur keuangan sampai bayaran akhirnya turun.

 

3. Tidak ada tawaran pekerjaan

Situasi yang serba tidak pasti seperti ini membuat perusahaan memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki, dan mengurangi pemakaian jasa freelancer. Artinya, tidak ada pekerjaan untukmu. Begitu juga dengan pembatasan acara yang mengundang keramaian seperti pernikahan, konser, dan lainnya yang banyak membutuhkan jasa freelancer, sekarang terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.

 

Strategi Menyelamatkan Hidupmu saat Pandemi

Walaupun terasa berat, tapi ini bukanlah akhir dari segalanya. Ini saatnya untuk mengembangkan kreativitasmu sehingga kamu pun bisa selamat melewati situasi berat ini.

 

1. Think out of the box

Saatnya untuk mengembangkan kreativitasmu. Mungkin selama ini kamu hanya fokus pada satu skill saja, tapi bisa saja kamu punya skill lain yang belum terlalu diasah. Misalnya, sebagai fotografer kamu bisa membuka kelas fotografi online. Fotografer Michael Cools dan selebgram Ana Octarina memanfaatkan teknologi dan melakukan virtual photoshoot untuk mengganti pemotretan outdoor. Juga Dewi Lestari yang membuka kelas penulisan online. Di situasi seperti ini, kamu bisa menciptakan peluang untuk dirimu sendiri.

 

2. Tetap jaga hubungan

Walaupun saat ini kamu tidak bekerja, tetap jalin hubungan baik dengan perusahaan atau vendor yang biasa mempekerjakanmu. Tetap update karya terbaru darimu, dan mungkin saja ada kesempatan baru terbuka untukmu. Setidaknya, pastikan mereka selalu mengingat namamu sehingga kesempatanmu untuk mendapatkan pekerjaan jadi lebih besar.

 

3. Sell yourself

Mumpung kamu punya banyak waktu luang, mengapa tidak memanfaatkannya untuk memasarkan dirimu sendiri? Coba ingat, kapan terakhir kali kamu update portfolio atau website pribadi? Sekarang saat yang tepat untuk memperbarui, sehingga calon klien tahu info terbaru tentangmu.

 

4. Buka diri untuk kesempatan baru

Kehadiran internet memungkinkanmu mendapatkan pekerjaan dari mana saja, tidak terbatas di daerah tempatmu menetap. Kamu bisa bergabung di komunitas freelancer atau komunitas yang terkait dengan skill yang dimiliki, sehingga selalu update jika ada peluang baru. Saatnya untuk berkembang secara global, karena mungkin saja ada pekerjaan yang cocok untukmu dari luar negeri.

 

Selain itu, kamu bisa membuka diri untuk pekerjaan baru. Oleh karena itu, penting untuk mengasah skill lain sehingga kamu punya modal untuk melakukan pekerjaan lain di luar bidang yang selama ini kamu geluti. Di situasi darurat seperti ini, kamu bisa bersifat lebih fleksibel.

 

5. Evaluasi ulang finansialmu

Bayangkan kemungkinan terburuk, seperti tidak ada pekerjaan selama tiga bulan ke depan. Saatnya untuk lebih ketat dalam mengelola keuangan. Berhenti mengeluarkan uang untuk hal yang tidak begitu penting karena bisa dialokasikan untuk post lain. Buat peta pengeluaran baru sesuai dengan kondisi keuanganmu saat ini, sehingga kamu bisa mengira-ngira berapa lama bisa bertahan dengan uang tabungan tanpa pemasukan.

Jika saat ini kamu mengalami kesulitan, kamu tidak sendiri. Perekonomian yang jadi carut marut akibat pandemi menuntut kita untuk lebih kreatif dan rajin membaca peluang, atau jika bisa membuka peluang sendiri. Walaupun berat, yuk persiapkan dirimu agar #PastiLebihSiap dalam menjalani waktu yang serba tidak pasti seperti saat ini.