SWARA – WhatsApp kini menjadi aplikasi chatting yang paling banyak digunakan orang, dari anak muda hingga orang tua akrab dengan aplikasi berlogo hijau ini. Hal ini selaras dengan banyaknya fitur, ringan, dan mudah dalam penggunaan WhatsApp, sehingga aplikasi ini begitu populer.Â
Saya sendiri adalah pengguna WhatsApp aktif, urusan pekerjaan pun semakin mudah dengan bantuan grup WhatsApp untuk berkoordinasi. Selain itu, saya menyukai fitur baru WhatsApp yaitu stiker yang dengan aplikasi pihak ketiga bisa diolah sendiri.
Fitur lainnya yang juga bermanfaat adalah forward pesan alias melanjutkan pesan yang memungkinkan untuk disebarkan ke orang lain, baik personal atau grup. Nah, fitur melanjutkan pesan cukup kontroversi karena dalam pemakaiannya bisa berbahaya jika digunakan untuk menyebarkan berita hoax atau bohong.
Mengatasi dan meminimalisir penggunaan yang tidak wajar maka WhatsApp akhirnya mengeluarkan pembatasan untuk melanjutkan pesan. Ada jumlah minimal yang diberlakukan setiap negara dari setiap satu nomor untuk mengirimkan pesan berantai.
Pembagiannya tidak merata, ada negara yang bisa memaksimalkan fitur forward ini dengan jumlah 20 kali. Sementara, namun di negara-negara tertentu WhatsApp memperketat pembatasan pesan berlanjut menjadi 5 kali forward saja.
Mau tahu apa lagi fakta tentang batasan forward pesan WhatsApp ini? Yuk, simak selengkapnya!
1. Banyaknya berita hoax jadi dasar pembatasan forward pesan
Berita hoax memang meresahkan, apalagi jika sampai memakan korban. Seperti yang pernah terjadi tahun lalu, dua orang pria di Meksiko dibakar hidup-hidup dan dikerumuni oleh banyak sekali orang karena dituduh sebagai pelaku penculikan anak. Padahal polisi berkata bahwa belum ada pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut polisi, dua orang itu hanya mengganggu ketertiban lingkungan biasa. Namun warga sudah langsung main hakim sendiri dengan membakar dua orang itu karena berita tentang penculikan anak yang menyebar melalui pesan WhatsApp. Pihak WhatsApp akhirnya mulai memutuskan untuk membatasi jumlah forward pesan.
Artikel Terkait: Fitur-fitur Aplikasi WhatsApp
- 5 Fitur Keren Whatsapp di 2019, Fitur Sidik Jari Salah Satunya
- Kenali Feature Terbaru WhatsApp yang Bikin Chatting Tambah Seru
- Intip Fitur-Fitur Whatsapp Business, Aplikasi Wajib Bagi Online Shop!
2. Adanya protes dari masyarakat
Agar kejadian seperti di Meksiko nggak terulang lagi, pembatasan forward pesan ini semakin mantap untuk diterapkan. Bahkan, di India juga pernah terjadi hal serupa namun nggak sebesar di Meksiko yang menjadikan WhatsApp makin memperketat fitur forward pesan ini. Beberapa pemerintah negara juga berniat untuk melakukan pemblokiran aplikasi chatting ini jika pihak WhatsApp nggak mengambil tindakan untuk mengurangi penyebaran berita hoax.
3. Diterapkan secara global
Tentu WhatsApp sendiri nggak ingin berita hoax menjadi mudah tersebar dengan memanfaatkan fiturnya. WhatsApp kini memberlakukan pembatasan forward pesan secara global dengan cara bertahap. Secara global, aplikasi chat ini membatasi forward pesan hanya 20 kali saja.
Namun beberapa negara di Asia seperti India, dibatasi sampai 5 kali forward pesan. Karena WhatsApp melakukan pembatasan ini secara bertahap, ada kemungkinan beberapa nomor pengguna masih bisa melakukan forward melebihi batasan yang sudah diterapkan.
4. Indonesia sudah mendapat batasan feature forward pesan WhatsApp
Sejak 22 Januari 2018, Indonesia juga mendapat batasan fitur jumlah forward pesan WhatsApp ini secara bertahap. Menkominfo mengatakan bahwa hal ini adalah upaya untuk menekan penyebaran berita hoax yang ada di Indonesia hingga angkanya bisa ditekan serendah mungkin.
Artikel Terkait: Pengaruh Sosial Media di Kehidupan Nyata
- Hati-hati! Ini 5 Kebiasaan di Media Sosial yang Bisa Bikin Hubungan Suami Istri Hancur
- Ternyata, Begini Media Sosial Memberi Pengaruh Terhadap Kariermu!
- Ini Dia Alasan Mengapa Media Sosial Bisa Picu Keretakan Rumah Tangga
5.  Pembatasan forward pesan WhatsApp nggak sepenuhnya bisa membendung  hoax
Pembatasan forward pesan ini diharapkan bisa mengurangi dampak penyebaran berita hoax. Bahkan sekarang, WhatsApp sudah menambahkan fitur berupa tanda agar orang yang menerima pesan terusan tahu kalau pesan itu adalah pesan dari orang lain yang dilanjutkan sebagai pesan berantai.
Namun bukan berarti hoax bisa sepenuhnya hilang karena alat penyebaran hoax nggak hanya dari WhatsApp saja, media sosial seperti Facebook dan Instagram atau aplikasi chatting lainnya masih bisa menjadi alat penyebaran hoax.
Pada akhirnya, pribadi masing-masing lah yang bisa menyikapi dengan bijak apa isi pesan yang tersebar di banyaknya media telekomunikasi yang kini mudah diakses. Selalu lakukan cek ke berbagai sumber lain apakah berita yang kamu terima itu benar sebelum kamu ikut menyebarluaskan beritanya.
Itulah 5 fakta fitur forward yang ada di aplikasi WhatsApp. Tetap berhati-hati terhadap berita yang kamu terima ya!
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
PAULUS RISANG