SWARA- Saat memasuki usia tiga atau empat tahun, orang tua biasanya memasukkan anak ke prasekolah. Di prasekolah, sebenarnya anak-anak nggak belajar hal-hal yang berat atau serius. Sebaliknya, anak-anak akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain.
Jika pun belajar sesuatu, sebaiknya guru mengajarkannya dengan metode yang kreatif layaknya mengajak anak bermain. Bermain sangat penting untuk perkembangan psikologis anak. Para psikolog bahkan berpendapat bermain bermanfaat bagi anak dalam mengembangkan tiga fungsi berikut.
Artikel Terkait: Ikut Les Yuk!
- 5 Rekomendasi Les Brevet di Jakarta, Mau Tahu Apa Saja?
- Tempat Les Musik di Surabaya dan Kisaran Biayanya
- Rekomendasi Tempat Les Brevet Pajak di Surabaya
Kognitif
Kemampuan kognitif memungkinkan anak untuk memahami warna, ukuran, bentuk, serta arah. Selain itu fungsi motorik juga berperan di dalam membentuk prestasi anak di bidang akademis yang lain.
Â
Psikososial
Kemampuan psikososial sangat penting dalam pembentukan karakter dalam ranah sosial. Bila fungsi psikososial berkembang dengan baik, anak akan mampu untuk bergaul dengan teman anak lain serta mampu mengelola diri dari segi amarah dan pergaulan. Dalam proses perkembangannya, anak juga bakal belajar dalam melatih kemandirian serta kepercayaan diri.
Motorik
Agar kondisi fisik anak berkembang dengan prima, maka fungsi motoriknya harus berkembang dengan baik. Kemampuan untuk bergerak tanpa canggung, misalnya, bisa memudahkan anak untuk bergaul dengan anak lainnya. Anak pun menikmati sebuah permainan dengan gembira dan tanpa rasa kikuk.
Untuk mencapai hal-hal di atas, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal dalam metodenya membesarkan dan merawat anak.
Â
1. Tidak memaksa anak
Nggak semua anak menyukai permainan yang disukai anak lainnya. Karena itu, bila anak terlihat nggak menyukai atau menikmati permainan, kamu harus mengambil sebuah gagasan. Kamu bisa mengganti permainan atau memodifikasi permainan itu sesuai dengan karakter anak. Jangan pernah memaksa anak untuk bermain dengan sesuatu hal yang nggak dia sukai. Setiap anak memiliki karakternya sendiri. Begitu pula dengan hal-hal yang mereka senangi saat bermain.
2. Konsisten
Seseorang bisa terampil melakukan sesuatu karena latihan yang berulang-ulang. Begitu juga dengan anak. Bila kamu ingin anak mempelajari sesuatu hal, anak harus melakukannya dengan teratur. Apakah itu belajar musik, membaca, atau berhitung. Kamu harus membuat sebuah jadwal dan membiasakan ritme anak terhadap jadwal itu. Lakukan setiap hari, atau beberapa kali dalam seminggu. Tergantung dengan pelajarannya. Pengulangan akan meningkatkan pemahaman anak.
3. Perhatikan durasi
Pada umumnya anak-anak memiliki energi yang melimpah. Apalagi ketika bermain, rasanya anak-anak bisa bergerak dan lari ke sana dan ke mari. Namun, kamu juga perlu mengingat bahwa setiap kondisi fisik anak berbeda. Hal itu berpengaruh terhadap durasi bermain anak. Apakah itu 10 menit, 15 menit, hingga 30 menit; waktu permainan harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anak. Jangan sampai anak bermain terus tanpa istirahat atau melakukan hal yang lain.
Artikel Terkait: Bicara Soal Pendidikan Anak
- Rencanakan Pendidikan Anak dengan Investasi Unit Link, Simak 4 Keunggulannya!
- 3 Tipe Orang Tua dalam Mempersiapkan Pendidikan Anak, Kamu yang Mana?
- Ini Dia 5 Jenis Investasi yang Tepat Untuk Biaya Pendidikan Anak
Â
4. Target tidaklah penting
Saat belajar sesuatu hal atau saat sedang bermain, jangan terpaku kepada target. Anak-anak, terutama usia prasekolah, nggak cocok dengan target. Mereka harus bermain bebas dari beban, sehingga hati mereka gembira. Prioritaskan bahwa anak menikmati hal yang dia lakukan.
Itulah hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memasukkan anak ke prasekolah. Ingat, selalu utamakan kepentingan anak, baik dalam bermain maupun saat belajar.