SWARA – Rasanya hidup nggak bakal tenang kalau belum ada tabungan untuk pendidikan anak. Sekarang saja, biaya pendidikan sudah gila-gilaan. Nggak tahu lagi, deh, berapa banyak biaya sekolah pada 10 tahun mendatang.
Makanya, banyak orang tua yang mempersiapkan biaya pendidikan anak sejak awal. Beragam cara pun ditempuh untuk menjamin masa depan si buah hati.
Uniknya, setiap orang tua yang berasal dari beragam latar belakang ini punya target dan standar yang berbeda soal pendidikan anak. Ada yang mengharuskan anaknya kuliah di luar negeri, ada pula orang tua yang nggak masalah sekolah di Indonesia, asalkan di universitas kenamaan. Â
Nah, semakin tinggi target maka makin besar pula biaya pendidikan yang perlu kamu siapkan. Dari target pendidikan, orang tua ini bisa dibedakan menjadi 3 tipe lho. Kalau kamu, tipe yang mana nih?
Artikel terkait: Serba-serbi Dunia Pendidikan
- 3 Kisah Murid dengan Gurunya yang Sangat Mengharukan
- Biaya Kuliah 10 Universitas Swasta Favorit di Indonesia
- Tengok Pendidikan di Finlandia, Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia
1. Anak Harus Kuliah di Perguruan Tinggi Ternama (Konservatif)
Tipe orang tua yang satu ini punya target pendidikan dalam skala nasional. Artinya, anakmu nggak masalah sekolah di Indonesia, tetapi harus di lembaga pendidikan yang punya prestise. Mulai dari TK sampai kuliah, harus masuk ke sekolah, dan perguruan tinggi dengan nama mentereng.
Misalnya nih, kalau kamu ingin mendaftarkan anakmu di Bina Nusantara University (Binus), bisa berkaca pada referensi biaya kuliahnya. Untuk tahun ini, kamu perlu menyiapkan uang pengembangan sekitar Rp 23,1 juta sampai Rp39,5 juta. Belum lagi untuk biaya kuliah sebesar Rp100 juta hingga Rp135 juta selama 8 semester.
Orang tua dengan tipe konservatif nggak akan terlalu terbebani masalah pendanaan. Pasalnya, pada umumnya lembaga pendidikan di Indonesia masih terjangkau oleh kantong. Jadi, rasanya nggak masalah kamu memilih investasi yang paling rendah sekalipun.
Pilihannya adalah reksa dana pendapatan tetap, Sukuk, dan ORI. Instrumen investasi ini tentu lebih aman dan minim risiko. Keuntungannya juga lebih pasti daripada investasi jenis lain. Jadi, kamu bisa menyiapkan dana pendidikan anak dengan lebih tenang.
2. Anak Harus Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri Skala Internasional (Moderat)
Apakah kamu ingin anakmu masuk ke peguruan tinggi negeri di Indonesia? Nah, berarti kamu masuk dalam tipe moderat yang oke-oke saja anakmu sekolah di dalam negeri.
Namun, jangan salah soal persiapan dana. Meski dalam negeri, kamu akan menyiapkan dana layaknya akan sekolah ke perguruan tinggi swasta yang sudah bertaraf internasional. Jadi, lebih merasa aman dan tenang kalau sudah ada tabungan yang banyak untuk pendidikan anakmu.
Untuk gambaran perencanaan keuangan, kamu harus tentukan dulu target universitas tinggi negeri incaran. Misalnya, kamu ingin agar anakmu masuk Universitas Indonesia (UI).
Biaya kuliah di UI itu mencapai Rp150 juta tiap tahunnya. Nah, jika nanti si anak masuk kuliah saat umur 18 tahun, kamu perlu menyiapkan Rp1,8 miliar. Ini sudah dipengaruhi oleh kenaikan biaya pendidikan tiap tahun dan laju inflasi.
Tipe investasi yang bisa dipilih cukup beragam. ini meliputi investasi saham atau reksa dana, obligasi (ORI dan Sukuk) pada angka 60%, serta reksa dana pendapatan tepat maupun reksa dana terproteksi.
Artikel terkait: Tips untuk Mahasiswa
- Kerja Sambil Kuliah? Lakukan 5 Tips Ini Agar Hasilnya Maksimal
- Tips Hidup Hemat Mahasiswa Perantauan di Luar Negeri
- Jarak Kampus Jauh dari Rumah, Lebih Baik Ngekost atau Tinggal di Rumah?
3. Anak Harus Kuliah di Luar Negeri (Agresif)
Kamu adalah tipe orang tua yang punya target tinggi untuk anakmu. Jika orang lain puas anaknya bisa masuk universitas negeri, kamu ingin si buah hati bisa kuliah di luar negeri. Nggak tanggung-tanggung, kamu berharap si kecil bisa mengenyam kurikulum internasional yang menurutmu memang yang terbaik.
Lalu, bagaimana dengan persiapan biayanya pada 10 tahun mendatang? Kamu perlu menyiapkan dana untuk sekolah TK, SD, SMP, SMA, hingga uang kuliah. Ini nih gambaran untuk uang sekolah selama 10 tahun ke depan.
Sekarang uang sekolah untuk TK sebesar Rp1 juta tiap bulannya. Kamu perlu menyiapkan uang sekitar Rp6,7 juta per bulannya lima tahun lagi saat anakmu masuk TK. Hal ini berdasarkan pertimbangan biaya sekolah akan naik 15% tiap tahunnya.
Lalu, untuk biaya masuk SD berstandar internasional kamu perlu menyiapkan biaya untuk tahun pertama sekitar Rp122 juta. Rinciannya, Rp65 juta untuk uang pangkal dan uang bulanan sekitar Rp4,75 juta. Dengan demikian, kamu harus menyiapkan biaya lebih dari Rp1 miliar sampai anakmu lulus nanti!
Belum lagi untuk uang kuliah. Misalnya, kamu ingin anakmu kuliah di perguruan tinggi swasta di Italia. Maka, harus menyiapkan dana sebesar Rp250 juta tiap tahunnya.
Wah, kalau harus menyiapkan uang sebanyak ini, paling tepat memilih instrumen investasi apa? Kamu bisa, lho, mempertimbangkan investasi reksa dana pendapatan tetap yang punya keuntungan lebih besar.
Kalau memilih investasi menabung, kamu nggak akan memenuhi target. Sebaliknya, uangmu akan habis tergerus inflasi.
Dengan menentukan target pendidikan, kamu bisa melihat berapa biaya yang perlu disiapkan di masa depan. Satu lagi, kamu pun bisa memilih instrumen investasi untuk menabung uangmu agar cukup untuk biaya pendidikan. Nah, kamu tipe yang mana nih? Â Â
Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku. Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar 2-15 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-15 bulan!
DEWI AYU NURJANAH