Cabang olahraga bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang paling digemari di Indonesia. Setidaknya hal tersebut diungkapkan oleh salah satu teman yang berpartisipasi dalam proses survey di Kemenpora pada tahun 2020 lalu.

 

Hal tersebut dirasa wajar, bahkan di tahun 1980an sampai ada lagu sunda khusus tentang bulu tangkis, yang salah satu liriknya berbunyi “badminton, dimana-mana, di kampung jeung di kotaaaa”. Lagu tersebut dirasa menjadi indicator bahwa memang bulu tangkis sangat memasyarakat, bahkan dipedasaan paling banyak dan mudah ditemui lapang bulu tangkis baik yang indoor ataupun outdoor.

 

Sejalan dengan popularitas cabang olahraga bulu tangkis di masyarakat, dibuktikan dengan konsistennya bulu tangkis menyumbangkan prestasi di kancah internasional. Bahkan, di ajang paling bergengsi olahraga pun seperti olimpiade, bulu tangkis langganan menyumbangkan medali untuk kontingen Indonesia.

 

Akan tetapi, prestasi para atlet andalan bulu tangkis kita mulai stagnan. Dilihat dari mulai rontoknya jumlah atlet juara yang muncul, Adapun yang muncul masih didominasi oleh senior-senior. Bahkan yang paling terasa ketika olimpiade London 2012 untuk pertama kalinya sejak tahun 1992, Indonesia tidak mendapatkan medali di Olimpiade.

 

Di saat yang bersamaan juga, negara-negara lain mulai muncul dan mendominasi dibeberapa nomor, tidak hanya lagi bersaing dengan China, tetapi mulai muncul Malaysia, Spanyol, dan India. Negara-negara yang selama ini lebih sering menjadi lumbung poin para atlet Indonesia kini sudah mulai rutin mengalahkan atlet kita di setiap eventnya.

 

Telisik dilakukan secara mendalam, dari perspektif akademisi, peran ilmu keolahragaan dalam cabang olahraga bulu tangkis belum optimal. Terlihat dari minimnya publikasi ilmiah tentang bulu tangkis nasional yang ada di penerbit internasional.

 

Di sisi lain, dari sudut pandang para akademisi, publikasi ilmiah yang mampu diterima oleh penerbit internasional yang bereputasi, maka cenderung kualitas penelitiannya bagus. Kualitas penelitian yang bagus sejalan dengan validasi tes yang baik.

 

Validasi alat tes yang baik ssejalan juga dengan kualitas alat yang dimiliki. Maka tersimpulkan lah bahwa pendekatan dan penerapan ilmu keolahragaan di bulu tangkis Indonesia belum optimal dan masuk banyak aspek yang harus diperbarui, seperti alat lab.

 

Menalaah ke hal yang lebih dasar lagi, masyarakat masih banyak yang awam dengan pendekatan ilmu keolahragaan dalam bulu tangkis, terutama di daerah-daerah non perkotaan, yang selama ini menjadi salah satu sumber munculnya para bibit-bibit atlet berbakat.

 

Padahal, pendekatan sains sangat berdampak pada percepatan atlet dalam mencapai performa terbaik dan memudahkan pelatih untuk menemukan serta mengembangkan calon atlet. Kelompok Keilmuan Ilmu Keolahragaan ITB, mencoba mengurai dan menyelesaikan permasalahan yang ada di akar rumput ini.

 

Dengan melakukan sosialisasi dan edukasi program latihan bulu tangkis yang berbasis sains kepada para pelatih di daerah Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Majalengka yang diikuti seluruh anggota PBSI Kabupaten Majalengka.

 

Sains dalam dunia keolahragaan sangat luas, mulai dari pendekatan nutrisi yang bertujuan untuk mengoptimalkan hasil latihan yang ditopak oleh tepatnya asupan makanan yang dikonsumi dan berdampak pada peningkatan performa atlet.

 

Selanjutnya keilmuan fisiologi, yang berfungsi untuk menganalisis dan mengetahui karakteristik fisiologi bulu tangkis yang akhirnya bisa menjadi acuan untuk penyusunan program latihan.

 

Selanjutnya keilmuan biomekanika, untuk menganalisa Teknik yang baik dan menganalisis gerakan yang salah supaya terhindar dari resiko cedera. Begitupun keilmuan manajemen dalam pengelolaan bulu tangkis yang lebih modern dan professional.

 

Upaya pengembangan kompetensi di level akar rumput akan membantu mengejar ketertinggalan kita dari negara pesaing lain dalam hal penerapan sains, yang akhirnya diharapkan mampu membuat atlet badminton kita kembali berjaya di kancah internasional dengan ragam nomor pertandingan yang ada.

 

Selain upaya perbaikan di perspektif sains, bulu tangkis nasional akan memasuki era baru. Terutama PBSI pusat yang untuk pertama kalinya lepas secara structural dari kepengurusan setelah lebih dari 20 tahun selalu dekat dengan Djarum Foundation, suatu Yayasan yang bergerak di bidang beasiswa Pendidikan dan banyak membantu pembinaan prestasi atlet bulu tangkis.

 

Seperti yang kita ketahui, Djarum Foundation dan klub bulu tangkis PB Djarum banyak menyumbangkan dan melahirkan atlet berprestasi, mulai dari M Ahsan, hingga Kevin Sanjaya. Selain itu, bukan hanya kontribusi atlet, kontribusi secara finansialpun tidak sedikit Djarum Foundation gelontorkan untuk bulu tangkis nasional.

 

Akan tetapi, periode 2021 ini akan menjadi Langkah baru bagi PBSI pusat untuk melakukan penyegaran secara sistem dan structural. Harapan besar tentu perubahan ini berdampak positif untuk bulu tangkis nasional.

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!