Apa yang terlintas di pikiran mahasiswa jika mendengar atau melihat kata ‘Brand Image’ ?
Citra perusahaan, kesan publik jika mengingat suatu brand, atau banyak juga dari kita menyebutnya pencitraan.
Tidak ada yang salah dari 3 jawaban tersebut, karena memang sebuah Brand akan memunculkan ketiga hal tersebut bukan tanpa alasan, Brand Image adalah hal mutlak sebagai identitas brand.
Bagi mahasiswa mungkin akrab dengan kata ‘brand image’ sebatas teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Namun seiring berjalannya waktu, acap kali kita lihat mahasiswa saat ini memiliki kesempatan jutaan kali lebih luas dalam mempelajari brand image secara langsung, melalui prakteknya yang kerap disebut strategi brand image.
Membangun brand image di era saat ini memang cukup mudah, istilahnya hanya dengan bermodalkan media sosial sekaligus konten yang menarik dan “unik” dengan ciri khas yang dapat menampilkan sisi curiousity, sebuah brand dapat membangun brand imagenya.
Dalam membangun strategi brand image melalui konten, ada kalanya mahasiswa yang memang baru terjun tidak terlalu memperhatikan beberapa hal dalam konten yang bisa menjadi kunci berhasilnya sebuah strategi brand image.
Berikut 5 hal penting yang mahasiswa harus terapkan sebelum memproduksi konten untuk kebutuhan ‘Brand Image’
1. Untuk Siapa Kontennya?
Tentukan siapa target pasar yang akan disasar oleh konten tersebut! Sebelum mulai, penting untuk mengetahui target atau audiens, dengan begitu ketika mulai produksi, konten akan memiliki alur yang jelas sedari awal.
2. Perspektif Unik adalah Kunci
Jangan selalu mengikuti tren konten yang sudah ada, tapi terapkan ATM (Amati Tiru dan MODIFIKASI) ciptakan hal yang menjadi ciri khas dari brand dalam sebuah konten.
Tonjolkan hal yang menjadi highlight dari konten tersebut, dengan begitu audiens / target pasar brandmu akan tertarik.
3. Headline Sebagai Pondasi
Setelah menemukan sisi unik dari kontenmu, fokuslah dalam membuat Headline yang kuat, karena hal yang menjadi pandangan pertama dalam sebuah konten adalah Headline yang bisa menarik semua orang untuk terus menatapnya.
Hal ini juga diperkuat oleh Statistik dari Copyblogger yang menunjukkan bahwa 80% orang akan membaca headline-mu, tetapi hanya 20% dari orang-orang itu yang akan membaca sisa kontenmu.
4. The Power of Content Writing
Meskipun Headline menjadi hal pertama kontenmu dilirik, namun jika audiens / target pasarmu tertarik karena Headline yang kuat, tentu selanjutnya mereka akan ‘kepo’ dengan isi konten secara keseluruhan.
Disinilah pentingnya menyusun kata atau kalimat yang memiliki power, jika kontenmu berbentuk visual dengan gambar-gambar unik, kamu bisa membuat konten yang interaktif dengan melibatkan audiens di dalamnya lewat beberapa pertanyaan.
Selanjutnya kamu bisa sisipkan storytelling di dalamnya. Namun jika kontenmu audio visual, kamu bisa menyisipkan kalimat yang to the point dengan menampilkan kalimat pertama di awal.
Kemudian setelah itu baru ditambah dengan penjelasan singkat dengan bahasa yang mudah dipahami, kemudian berikan sisi penasaran di akhir.
5. RISET! RISET LAGI!
Ide stuck, writer’s block, susah menentukan headline? Ini saatnya kamu membuka mata untuk melakukan explore konten.
Pahami apa yang sedang tren beberapa hari kebelakang, selanjutnya lakukan riset kepada audiens / target pasarmu untuk mengetahui konten seperti apa yang mereka butuhkan. Kamu juga bisa memantau konten dari brand lain sebagai perbandingan,
Setelah 5 hal tersebut diterapkan, selanjutnya mahasiswa bisa melakukan evaluasi rutin sebagai acuan dan tolak ukur dalam produksi konten mendatang.
Penting juga untuk memantau hasil dari tiap konten yang diproduksi dan dipublikasi, untuk mengetahui sejauh mana konten kita sampai ke mereka, sehingga hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan apakah konten tersebut bisa dikatakan berhasil untuk membangun brand image.
Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.
Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!