Mungkin beberapa dari kalian sering melihat atau bahkan mengikuti kasus-kasus penipuan dan predator seksual lewat media sosial dan aplikasi kencan. Bisa jadi masih hangat di ingatan tentang kasus mas-mas Lanyard BI dan beberapa nama yang bersliweran di dunia Twitter karena tindak tanduk buruknya di tahun 2020 lalu.
Kalau iya, mungkin akhir-akhir ini kalian tidak asing lagi dengan sebuah kasus dari seorang PPM (begitulah sebutan barunya) berinisial LWD yang sedang gencar di lucuti oleh akun instagram @aliskamugemash.
Melalui akun instagram @aliskamugemash, tersangka yang biasa di sebut LWD dikatakan sudah memulai aksinya sejak tahun 2013 silam dan korbannya merupakan para wanita berdomisili Semarang, Magelang, Solo, DIY dan sekitarnya. Korban diiming-imingi apartemen, materi yang melimpah dan pelaku juga mengaku sebagai lulusan S1 ISI, S2 UGM bahkan S3 di Swiss.
Namun sayang, bukannya mendapat apartemen dan harta seperti yang dijanjikan, malah ditipu secara materi dan seksual. Beberapa korban LWD bahkan sampai hamil dan saat ini ada yang sudah menjadi seorang anak.
Sayangya, meskipun sudah lama dan sering terjadi, tetapi kasus PPM tidak juga reda. Selalu saja ada wanita yang menjadi korban, padahal banyak sekali peringatan-peringatan dan kicauan tentang berbahayanya para predator dan penipu di dunia maya, apa hal tersebut masih terjadi karena pria-pria tersebut bersikap manipulatif?
Mungkin dari kalian ada yang berpikir apa sih manipulatif itu? Penjelasan singkat, manipulatif merupakan kata sifat dari perbuatan manipulasi, adalah sebuah usaha untuk memengaruhi perilaku atau tindakan orang lain secara tidak langsung.
Dari penjelasan tersebut bisa dipahami kalau seseorang yang manipulatif merupakan orang yang suka memengaruhi tindakan, pemikiran dan emosi orang lain. Iya, artinya setiap yang di lakukan para korban berada dibawah pengaruh dari pelaku.
Tindakan manipulatif seperti apa yang dilakukan pelaku? Ancaman, gaslighting dan mungkin lebih detailnya bisa kalian lihat dan nilai sendiri dari bukti-bukti para korban dari akun instagram yang sudah disebutkan di atas.
Benar memang meskipun sudah banyak kasus terjadi tapi masih saja banyak wanita yang kembali terbuai dengan para PPM ini, dan benar juga memang keluar dari situasi manipulatif itu sulit. Lalu bagaimana?
1. Background Check
‘Katanya dia yang buat logo TransJakarta’ ‘Katanya dia dekat sama Sri Mulyani’ ‘Iya katanya stafsus Presiden.’ Katanya, katanya dan katanya. Kalau kamu masih cerita tentang doi dengan embel-embel ‘katanya’ please banget lakukan background check lebih jauh tentang dia.
Apa kamu sudah lihat itu semua dengan mata kepalamu sendiri? Kalau belum, sebaiknya kamu mulai cari lebih banyak bukti tentang latar belakang dia.
2. Selalu Ingat Kalau ‘You Don’t Really Know Him’
Iya, selalu tanamkan di pikiranmu kalau kamu tidak begitu mengenal dia. Sebelum hubungan kalian jelas atau stabil dan tergolong masih baru, selalu ingat kalau dia hanya orang asing yang kamu temui di media sosial. Dengan begitu kamu akan lebih alert dengan tindak-tindak yang dia lakukan.
3. Don’t Love Him Over a Mere Story
Jangan dulu cinta sama dia, apa lagi kalau yang buat kamu cinta cuma cerita-cerita yang dia beri lewat pesan. Nyaman yang kamu rasakan gak akan sebanding dengan penderitaan yang mungkin akan kamu rasakan kalau kamu gak hati-hati. Bisa jadi semua ceritanya cuma cerita palsu untuk menarik perhatian.
4. Be Brave! Don’t Let Him Take Over You
Jangan biarkan dia mengambil alih diri kamu, selalu pertahankan apa yang kamu anggap benar, kalau kamu menjadi penurut hanya karena takut, maka dia sudah sukses memanipulasi dan mengambil kontrol atas diri kamu.
5. Tinggalkan Kalau Terlihat Memiliki Motif
‘Kok dia pinjam uang terus ya padahal bilang karirnya bagus?’, ‘Padahal uang yang kemarin juga belum di kembaliin’, ‘Kok dia maksa aku berhubungan terus ya?’.
Kalau di pikiranmu sudah banyak keraguan atau tindakan-tindakan dia yang kamu pertanyakan, langkah selanjutnya adalah menerima kalau dia memang punya motif tersembunyi dan kemudian tinggalkan. Jangan cuma karena cinta atau omongan manisnya kamu jadi membutakan mata.
6. Cerita Ke Orang Terpercaya
Terkadang diri sendiri menilai orang lain dan keadaan dengan buruk karena sudah terbawa perasaan, saat sudah terbawa perasaan maka cara pandangmu bisa menjadi bias, maka sebaiknya kamu bercerita ke orang terpercayamu, dengarkan bagaimana orang itu menilai keadaanmu dari sudut pandang penonton yang mungkin akan membuatmu menyadari sesuatu yang sebelumnya belum kamu sadari.
7. Berkencanlah Dengan Orang dari Dunia Nyata
Bukan berarti orang yang ada di media sosial atau aplikasi kencan itu berasal dari dunia gaib ya! Dunia nyata di sini maksudnya adalah, berkencanlah dengan orang-orang yang sudah terjamin keaslian latar belakang dan sifat serta sikapnya, misalnya, minta di kenalkan teman atau keluarg.
Atau mungkin dengan orang yang kamu kenal di satu komunitas, tempat belajar atau tempat kerja yang sama. Setidaknya kamu tidak perlu di khawatirkan tentang penipuan dan latar belakangnya. Karena yang kamu kenal sejak lama saja bisa mengecewakan, bagaimana dengan yang kamu temui di dunia maya?
Â
Dafter di atas bisa jadi tidak berpengaruh bagi beberapa orang, karena pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan dan standar yang berbeda-beda. Tapi yang pasti, semoga info di atas bisa membantu walau sedikit, dan jangan lupa untuk menyayangi diri sendiri lebih besar dari orang lain.
Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.
Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!