Drama merupakan kata yang telah ada sejak era Mesir Kuno sekitar tahun 4000-1580 SM. Kata drama ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan kata teater.

 

Kedua kata ini sering diistilahkan bahwa teater mempergunakan drama lebih identik sebagian teks atau naskah atau lakon atau karya sastra (Bakdi Soemanto, 2001).

 

Dari penjelasan menurut Bakdi inilah bisa disimpulkan bahwa kata drama yaitu berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan, sedangkan teater yaitu yang berkaitan langsung dengan pertunjukan. Jadi pementasan drama ini bisa kita sebut dengan teater.

 

Dalam pementasan drama atau teater, terdapat kegiatan manusia yang mana secara langsung menggunakan tubuhnya sebagai alat/media untuk memperlihatkan rasa dan karsanya.

 

Maka dengan begitu alat atau media tersebut ditunjang oleh beberapa unsur seperti unsur gerak, unsur suara, unsur bunyi dan unsur rupa.

 

Seperti yang kita tahu selain unsur-unsur tersebut, dalam pementasan drama juga diperlukan sebuah unsur yang berfungsi untuk menggambarkan situasi, kondisi serta waktu dan tempat yang sesuai dengan berlangsungnya alur cerita, unsur inilah yang biasa kita sebut dengan tata panggung.

 

Nah ternyata tata panggung ini mempunyai nilai estetika tersendiri di setiap adegan yang akan di perakan oleh beberapa pemain.

 

Tata panggung dalam pementasan drama atau teater ini juga memiliki beberapa jenis berdasrkan besar kapasitas, interior dan berdasarkan fungsi.

 

Berikut beberapa jenis tata panggung yang biasa di gunakan dalam sebuah pementasan drama atau teater yang kalin harus ketahui, yaitu:

 

1. Proscenium Arch

 

Tata panggung ini menggambarkan ruang teater utama dengan fitur bingkai besar atau lekungan yang biasa disebut proscenium lengkungan meskipun bukan gerbang bulat secara utuh, berada di dekat bagian depan panggung.

 

Istilah kata “proscenium arch” ini dijelaskan bahwa terdapat bahasa latin dikenal sebagai “proscenium” yang artinya “di depan pemandangan”.

 

Maka dalam jenis tata panggung ini penonton dapat bertatap langsung dengan wajah para pemain lakon, dengan jarak beberapa meter di atas permukaan penonton. Ruang penonton ini disebut dengan “rumah”.

 

Sedangkan panggung utama ini biasa dibatasi oleh tirai yang bisa di tarik tertutup. Di sisi kiri dan kanan panggung terdapat ruangan tersembunyi/luar panggung yang berfungsi bagi pemain keluar masuk saat beberapa adegan.

 

Dengan begitu Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.

 

Kadang dalam jenis ini kita tidak menemui lengkungan di dalam tata panggung sebuah teater, maka bisa kita sebut dengan akhir-on atau panggung end.

 

2. Trusted Stage

 

Panggung Trust ini digunakan sejak abad pertengahan (Medieval) dalam bentuk panggung berjalan (wagon stage) untuk mempersembahkan sebuah pertunjukan di suatu karnaval.

 

Bentuk ini kemudian diadopsi oleh sutradara teater modern, yang menginginkan agar pementasan drama/teater ini dilakukan oleh para aktor dengan cara yang lebih artifisial (agar lebih menarik) bagi penonton.

 

Bagian panggung yang bersebelahan dengan penonton memungkinkan untuk penyajian lakon bergaya teater dimana lakon tersebut disajikan langsung kepada penonton, sedangkan bagian belakang atau atas panggung dapat digunakan untuk tata letak panggung yang memberikan gambaran panggung.

 

Tata panggung ini hampir seperti panggung proscenium namun dua per tiga dibagian depannya menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan, sisi kanan dan sisi kiri inilah penonton dapat duduk untuk melihat sebuah pertunjukan drama/teater.

 

Untuk penataan panggungnya tidak ada bangunan tertutup vertikal yang dipasang. Sedangkan dibagian belakang menampilkan kedalaman objek atau pemandangan secara perspektif, hal ini hampir sama diberlakukan dalam tata panggung proscenium arch.

 

3. Traverse

 

Panggung traverse dikelilingi oleh penonton di kedua sisi. Panggung traverse ini seperti bentuk catwalk, dan dalam bentuknya yang paling murni tidak memiliki panggung dan dinding belakang yang luas seperti catwalk catwalk yang ada.

 

Tata panggung traverse menyediakan pengaturan yang akrab dan digunakan dengan sangat efektif bahkan dalam produksi besar.

 

Sebagai contoh, pada tahun 1991 Derby Playhouse Theater menggelar produksi skala besar berdasarkan peristiwa Natal di parit Perang Dunia II pada tahun 1914.

 

Tentara Jerman dan Inggris (terdiri dari 100 orang) berdiri saling berhadapan di atas panggung. Traverse sangat cocok untuk adegan konfrontasi.

 

4. Theater In Round

 

Theater in round atau bisa juga disebut dengan panggung arena merupakan sebuah panggung dimana penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung. Tata panggung teater ini semakin populer di akhir tahun 1960-1n di Inggris dan Eropa.

 

Teater ini menawarkan sebuah kedekatan antara penonton dengan pemainnya, sehingga penonton bisa melihat semua sisi dari tiap pemain. Karena bentuk yang mengelilingi penonton, penata panggung harus kreatif untuk membuat set.

 

Semua furnitur yang digunakan di panggung arena harus dipertimbangkan secara praktis dan diperiksa dengan cermat dari segi bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semuanya diatur untuk menyenangkan mata dari sudut yang berbeda.

 

Karena, jika yang ditampilkan tidak berbentuk sempurna (berbeda satu sama lain), mudah bagi penonton untuk melihatnya. Hal ini mempengaruhi nilai seni pertunjukan. Meski terdapat kesulitan yang ada, tata panggung ini seringkali menjadi pilihan utama bagi teater tradisional.

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!