SWARA – Pernahkah kamu mengalami satu momen di mana kamu merasa perlu memberikan kritik kepada sang bos? Jika iya, itu wajar kok. Mengkritik bos bukanlah hal yang buruk selama kritik yang kamu sampaikan adalah kritik konstruktif. Tapi, hal ini juga enggak mudah dilakukan. Selain karena posisi bos yang pasti lebih berkuasa, kalau enggak hati-hati, karirmu bisa jadi dalam bahaya.

Supaya niatmu tercapai tanpa menimbulkan konflik dengan atasan, ini 5 cara elegan menyampaikan kritik kepada bos tanpa harus membahayakan karirmu!

 

  • Sampaikan pada waktu yang tepat

Ini adalah faktor yang cukup krusial yang menentukan akan seberapa baik tanggapan bosmu. Beberapa momen yang harus kamu hindari misalnya, jadwal yang sedang dipenuhi dengan meeting besar, proyek penting, atau presentasi. Dan, sebaiknya tangguhkan juga apabila mood bosmu terlihat sedang enggak baik.

 

  • Jangan melakukannya di tempat terbuka

Mengkritik bos sebaiknya dilakukan empat mata dengan yang bersangkutan. Ini berarti, jangan  bicara panjang lebar mengenai kekurangan bosmu pada meeting yang dihadiri seluruh tim. Atau, lebih buruk menggosipkannya dengan rekan kerja lain. Tentunya kamu juga enggak mau kan dikritik depan umum atau menjadi bahan ghibah?

 

  • Persiapkan dengan matang dan berikan alasan yang tepat

Di balik kritikmu, pasti ada alasan yang melatarbelakangi. Misal, saat kamu merasa enggak nyaman saat bosmu memberikan arahan berupa verbal saja, atau  jika ternyata ada ketidaksesuaian antara tugas sehari-harimu dengan desc-job yang tertera di kontrak yang memberatkanmu. Berikan alasanmu dengan runut dan jelas agar bosmu memahami logikanya. Akan lebih baik lagi jika kamu menuliskan poin-poin yang ingin kamu sampaikan supaya enggak terbata-bata.

 

  • Bicara dengan nada yang sopan, santai, dan enggak menghakimi

Bisa bicara dengan luwes merupakan anugerah tersendiri. Begitupun jika ingin mengkritik si bos, akan lebih mudah jika kamu dapat berbicara dengan luwes namun tetap sopan. Hal ini supaya bosmu enggak merasa terhakimi dan dapat menerima kritikmu dengan hati terbuka.

 

  • Tahu saatnya berhenti berbicara

Bagian paling mengerikan adalah saat memulai dan mengakhiri sesi kritik ini. Jika memang semua poin yang ingin kamu bicarakan sudah disampaikan, berarti saatnya berhenti. Jangan tergoda untuk memulai poin lain yang mendadak muncul karena besar kemungkinan  ada salah ucap.

Satu hal lagi nih, Kawan Tunaiku. Jika di akhir obrolan sang bos ternyata malah meminta solusi macam apa yang bisa kamu tawarkan, pastikan seenggaknya kamu bisa memberikan satu contoh, ya! Karena apalah artinya memberikan komplain saja tanpa memberikan solusi.

 

Yup, begitulah 5 cara elegan menyampaikan kritik kepada sang bos. Selamat mencoba!