SWARA-Apakah kamu merasa bahwa tahun berlalu begitu cepat? Nggak terasa sekarang sudah tahun 2018 saja, ya ! Padahal, ingatan saya masih terjebak di tahun 2010, tahun saya pertama kali masuk kuliah, hehehe.
Tuntutan zaman semakin berat maka kamu pun dituntut untuk bekerja lebih cepat dan cerdas sampai-sampai lupa cara menikmati hidup. Jadi jangan heran kalau sekarang mulai banyak penyakit yang disebabkan oleh stres dan depresi.
Dengan adanya fenomena ini, mulai banyak orang yang mulai memperbaiki lifestyle dengan menerapkan slow living. Lifestyle ini disinyalir bisa bikin kamu lebih sehat dan menikmati tiap detik kehidupan. Seperti apa, sih, sebenarnya slow living?
Pengertian Slow Living
Satu tahun terakhir ini saya mulai menerapkan homesteading lifestyle, yakni sebuah gaya hidup yang berusaha menghasilkan makanan secara mandiri. Seperti dengan menanam sayuran di pekarangan dan berternak ayam. Tujuannya adalah mendapatkan sumber makanan yang sehat setiap hari.
Artikel Terkait: Inspirasi Gaya Hidup
- 7 Selebriti Ini Terkenal Pelit, Ini yang Bisa Kamu Pelajari dari Mereka!
- 10 Cara Ubah Lifestyle dan Bikin Pengeluaran Bulanan Lebih Hemat
- 10 Orang Super Kaya di Dunia Tapi Memilih Gaya Hidup Sederhana
Nggak terlalu beda dengan homesteading, slow living adalah gaya hidup yang membuatmu lebih sehat. Konsepnya adalah kamu melakukan rutinitas dengan lebih santai dan berkualitas. Kamu bisa lebih fokus untuk menikmati tiap detail dan proses daripada hasil.
Manfaat Slow living
Seperti yang sudah saya singgung sedikit di atas, slow living adalah gaya hidup yang dipilih untuk mendapatkan kehidupan yang berkualitas. Banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan gaya hidup ini.
Pertama, kamu akan lebih menikmati hidup. Kesannya sepele, tetapi jika memiliki hidup yang berkualitas, bisa bikin kamu lebih sehat, lho! Kamu bisa fokus pada detail dan menikmati proses itu sendiri.
Karena nggak diburu-buru waktu, kamu pun terhindar dari stres dan depresi. Secara berantai, kamu bisa mendapatkan berbagai manfaat dari slow living.
Tips Menerapkan Slow Living
Dengan cara sederhana, kamu bisa mulai menerapkan gaya hidup slow living, lho. Lifehack.org berbagi tips bagaimana tips memulai gaya hidup ala slow living!
1. Jangan melakukan sesuatu yang tak perlu dilakukan
Sebelum kamu melakukan sesuatu, coba jawab dulu pertanyaan sederhana ini. Apakah saya harus melakukan hal ini? Selama ini mungkin kamu punya kebiasaan melakukan hal-hal yang nggak perlu.
Misalnya, dengan rajin ke salon tiap minggu, merokok atau internetan. Apabila sudah bisa menjawab pertanyaan di atas, kamu pun tahu urgensi dari tiap aktivitas harian atau mingguanmu. Dan mulai menghapus aktivitas yang nggak perlu.
2. Mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu
Meski multitasking sering jadi nilai lebih dalam dunia kerja, tapi ada efek buruk buat kesehatan mental, lho. Saat multitasking, kamu akan dibuat gugup dan terburu-buru untuk melakukan sesuatu. Akhirnya, kamu nggak benar-benar tahu apa saja yang sudah kamu lakukan dalam sehari.
Solusinya, biasakan untuk melakukan satu kegiatan saja dalam satu waktu. Misalnya, fokus berkendara tanpa mendengarkan musik dan main ponsel. Atau duduk manis di pinggir jendela dan menikmati susana di luar rumah. Dengan cara ini, kamu benar-benar hidup pada saat ini.
3. Hidup dengan ketenangan
Hidup tanpa suara bising bisa dimulai dengan mematikan televisi yang nggak ditonton. Saya sering menjumpai beberapa teman yang terbiasa tidur dengan televisi menyala. Mulai sekarang, bisa dibiasakan untuk mematikan televisi dan radio. Kalau perlu, matikan juga notifikasi pada email.
4. Offline
Saat kamu internetan, waktu terasa cepat banget berlalu. Apalagi kalau lagi asik main sosial media, 2 sampai 3 jam berlalu begitu saja. Slow living mengajarkan untuk hidup tanpa internet pada waktu tertentu.
Kalau memang waktu istirahat, matikan jaringan internet dan ponsel. Dengan cara ini, kamu bisa merasakan sendiri perbedaannya.
5. Pilih ringtone dengan suara rendah
Saya juga ada kebiasaan untuk menyetel musik klasik untuk ringtone panggilan dan alarm. Suara dering yang bertalu-talu dan berulang-ulang malah bikin stres. Apalagi, kalau tiba-tiba berbunyi saat kamu asyik terlelap.
Bisa bikin bad mood setelah bangun tidur. Maka, pilih lagu dengan suara rendah dan ritme yang pelan agar bisa menekan stres di pagi hari.
6. Menikmati detail
Sembari menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, saya suka mengamati para penjual koran yang menjajakan dagangan ke pengendara. Bagaimana cara mereka memanfaatkan tiap detik yang ada untuk mencari rejeki. Dan akhirnya, membuat saya lebih bersyukur karena bisa kerja di tempat ber-AC.
Cara ini terbukti efektif untuk membuat saya lebih rileks dalam menjalani aktivitas menunggu, lho. Daripada fokus pada cuaca panas, debu, dan suara klakson yang berbunyi bersahutan, saya lebih suka mengalihkan pikiran pada hal-hal positif.
Artikel Terkait: Tips Mengelola Stres
- 8 Hobi Favorit dan Jadi Pilihan Bagi Perempuan Bekerja, Anti Stres dan Bikin Rileks
- Ini 7 Tips Mudah Packing untuk Liburan Anti Stres dan Tanpa Ribet
- Kelola Stres di Perusahaan Startup, Ini Tipsnya!
Kalau kamu lebih menikmati detail pada setiap aktivitas yang kamu lakukan, maka kamu nggak akan stres. Bahkan, ada hal yang bisa kamu petik dari aktivitas menunggumu itu.
Mengutip dari Lao Tzu, “Nature does not hurry, yet everything is accomplished”. Artinya, segala sesuatu tetap bisa terselesaikan tanpa perlu terburu-buru, kok. Mulai dari sekarang, just enjoy your life!
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
DEWI AYU NURJANAH