Belakangan ini banyak terdengar sebuah bisnis yang menamakan dirinya dengan MLM alias Multi Level Marketing. Banyak yang pro dan kontra terkait bisnis MLM ini.
Pada artikel ini, kamu akan menemukan apa definisi MLM, ciri-ciri MLM, sistem kerja, serta bagaimana kelebihan dan kekurangannya.
Apa itu MLM?
Sebelum kita membahas tentang pro dan kontra bisnis MLM, perlu diketahui dulu apa sebenarnya makna MLM itu. Seperti namanya, multi level marketing, yakni perusahaan yang selain mengandalkan produk sebagai profit, juga mengandalkan pemasaran berjenjang untuk promosi.

Sejatinya, perbedaan perusahaan yang memiliki sistem MLM tidak jauh berbeda dengan perusahaan yang tidak menganut sistem ini. MLM merupakan sistem pemasaran yang dilakukan oleh beberapa tim dengan sistem berjenjang. Maksudnya, ada level atau tingkatan yang diberikan kepada tim yang mempromosikan produk.
Strategi pemasaran MLM identik dengan para tenaga penjual atau sales tidak hanya mendapatkan profit dari hasil penjualan, melainkan juga mendapat hasil dari seberapa banyak orang lain yang direkrut untuk menjadi anggota.
Nah, anggota yang direkrut nanti juga bertugas untuk menjual produk serta mencari anggota lain lagi. Begitu seterusnya.
Baca juga:
5 Ide Bisnis Sampingan yang Nggak Mengganggu Pekerjaan Utama
7 Ide Usaha yang Bisa Kamu Lakukan dengan Modal Minim
Ciri-ciri MLM
Setelah mengetahui pengertian dari MLM, selanjutnya mengidentifikasi ciri-ciri dari pemasaran berjenjang ini. Apa saja?
Ciri-ciri yang paling menonjol pada bisnis ini yakni selain sales diberikan tanggung jawab untuk menjual produk, para sales juga diperintahkan untuk mencari anggota lain untuk menjadi sales.
Anggota yang akan direkrut itu nantinya akan diberikan produk untuk dijual kembali. Begitu seterusnya.
Setap anggota yang direkrut, akan memiliki jenjang nama tersendiri. Misalnya, silver untuk yang berhasil merekrut anggota sebanyak 30 orang, leader untuk yang berhasil menjadi orang pertama yang merekrut banyak orang di kotanya, brown untuk yang baru berhasil merekrut 1-10 orang, dan seterusnya.
Terkait pro dan kontra bisnis MLM ini, yang menjadi ciri-ciri bisnis MLM selanjutnya yakni para anggota tidak bertindak selaku karyawan selayaknya perusahaan umum. Maksudnya, para anggota tidak memiliki waktu kerja yang tetap dan kontrak khusus.
Yang paling unik dari bisnis MLM ini yakni apabila seorang sales berhasil merekrut sales kedua, dan sales kedua itu berhasil menjual produk, maka sales pertama tadi juga berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan sales kedua.
Makanya, banyak yang berbondong-bondong menjadikan bisnis MLM ini sebagai usaha sampingan, karena kerjanya selain menjual produk juga akan mendapatkan komisi dari hasil rekrutmen tersebut.
Bisnis MLM paling disukai oleh orang-orang yang memiliki banyak koneksi pertemanan. Sehingga, proses perekrutannya pun dinilai mudah.
Soal Pro dan Kontra Bisnis MLM, Cari Tahu Cara kerja MLM
Lantas, bagaimana cara kerja bisnis MLM ini? Para sales akan diberikan sebuah produk untuk dijual secara langsung kepada konsumen. Biasanya, proses pemasarannya akan dilakukan mulai dari kerabat terdekat atau dari mulut ke mulut.
Selain menjual produk secara langsung, sales juga mencari orang yang berminat untuk menjadi sales kembali dengan sistem komisi. Istilah lainnya, pemasaran ini memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung.
Nah, harga barang yang diberikan di tingkat konsumen adalah harga dari produksi dan diakumulasikan dengan komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu proses distribusi.
Ada istilah dalam dunia MLM, yakni Promotor alias upline dan bawahan alias downline.
Upline adalah anggota yang sudah memperoleh hak keanggotaan terlebih dahulu. Sedangkan untuk downline adalah sebutan bagi mereka yang menjadi anggota baru alias yang direkrut oleh upline.
Nah, adapun komisi yang diberikan nanti dihitung berdasarkan banyaknya jasa distribusi yang otomatis terjadi jika bawahan melakukan pembelian barang. Promotor akan mendapatkan beberapa komisi sebagai bentuk balas jasa dari perekrutan downline.
8 Ciri-ciri Investasi Bodong dan Tips Menghindarinya
Kelebihan MLM
Untuk lebih bijak menyikapi persoalan pro dan kontra bisnis MLM, awalnya kita harus memahami apa saja kelebihan dan kelemahan dari bisnis tersebut.
Salah satu keuntungan yang sangat menggiurkan dalam bisnis MLM adalah kamu dapat bekerja sekali untuk mendapatkan untung yang berlipat ganda. Caranya yakni dengan mengajak banyak orang untuk bergabung dengan bisnis MLM mu.
Selain itu, keuntungan selanjutnya adalah modal yang sedikit dengan untung yang banyak. Ya, biasanya bergabung dengan bisnis ini memerlukan proses registrasi dan bayaran.
Nah, jika kamu berhasil menjual produk dan merekrut banyak orang, biaya pendaftaranmu bisa dengan mudah tertutupi bahkan berkali-kali lipat keuntungan.
Kamu juga tidak perlu memiliki gudang dan penyimpanan barang atau restok. Hal ini karena jika kamu membutuhkan produk untuk dijual, kamu tinggal memesannya langsung dari perusahaan.
Hal ini bisa meminimalisir kerusakan atau kepalsuan barang yang akan dijual.
Kekurangan MLM
Ada beberapa hal yang dianggap kontroversial dan menimbulkan pro dan kontra bisnis MLM. Mari kita bahas sisi kekurangan dari bisnis ini.
Terkadang, beberapa bisnis MLM hanya mengandalkan perekrutan anggota baru ketimbang penjualan produk. Sehingga fokus dari sales bukan lagi penjualan produk, melainkan perekrutan anggota.
Jadi, yang akan untung banyak adalah mereka yang memiliki koneksi banyak dan mampu mempengaruhi orang lain.
Sedangkan, bagi mereka yang kurang memiliki koneksi akan kesulitan untuk mendapatkan anggota baru.Â
Bahkan terkadang, mereka akan melakukan berbagai cara yang sifatnya ‘memperdaya’ si konsumen.
Banyak yang menggunakan cara menjebak para calon anggota baru dengan memberikan iming-iming hadiah besar, seperti bebas jalan-jalan di luar negeri, bisa membeli mobil dengan harga yang mahal, dan sebagainya.
Semua diperbuat seolah mudah untuk mendapatkan, padahal di sisi lain sangat sulit untuk menempuhnya, apalagi saat ini nama bisnis MLM sudah tercemar.
Contoh Bisnis MLM di Indonesia
Meskipun menjadi pro dan kontra, ternyata ada beberapa contoh bisnis MLM yang begitu populer di Indonesia, apa saja?
1. Bisnis Tiens
Tiens merupakan perusahaan kosmetik yang berasal dari Tiongkok. Bisnis ini utamanya menjual alat kesehatan, kosmetik, serta suplemen.
Sampai saat ini, Bisnis MLM Tiens sudah mencangkup 190 negara. Tercatat juga ada 20 juta keluarga di seluruh dunia yang sudah menjadi member aktif dalam penggunaan produk Tiens.
2. Herbalife
Selanjutnya adalah Herbalife yang perusahaannya berasal dari Amerika Serikat. Produk utama dari bisnis MLM ini adalah makanan dan minuman pendukung kesehatan.
Digadang-gadang, bisnis MLM ini telah meraup omset hingga 4,5 miliar dolar AS.
3. NU Skin
NU Skin telah memegang kendali kepercayaan masyarakat soal bisnis MLM. Hal ini lantaran NU Skin pernah dinobatkan sebagai 100 perusahaan terpercaya versi Forbes.
Dari Direct Selling News (DSN), NU Skin juga menduduki peringkat 11 bisnis MLM terbaik dari 100 pemegang tahta.
Tertarik Bisnis MLM, Coba 4 Bisnis MLM terkenal Ini
Terkait ramainya kontroversi pro dan kontra bisnis MLM, kamu harus pandai-pandai memilih perusahaan dan sistem kerja di dalamnya. Jika ingin bergabung ke dalam bisnis ini, cobalah untuk melakukan riset kecil-kecilan terkait dunia MLM yang ada di dalamnya.