SWARA – Sudah cukup lama praktik arisan ada di tengah-tengah masyarakat. Selain bisa menyambung silaturahmi, arisan juga bisa dijadikan saran untuk menyimpan uang secara efektif. Sebab, kamu mesti menyetorkan uang di waktu-waktu tertentu atau saat datang saatnya arisan dikocok. Walau kamu tidak dapat bunga, tapi pasti ada kesan bahagia pas namamu keluar.

 

Itulah yang membuat banyak orang mengikuti tradisi turun-temurun ini. Mulai dari kalangan remaja hingga dewasa pun melakukannya. Meski yang paling banyak sih ibu-ibu. Nah, sekarang ini arisan tidak hanya bermodal uang, tapi bisa juga pakai berlian. Kalau itu, sih,  kelas elite. Memang dari dulu sampai sekarang, ada berapa jenis arisan? Berikut daftarnya seperti dilansir dari MoneySmart.

 

1. Arisan konvensional atau biasa

Jenis arisan ini tergolong legendaris. Aturannya juga sangat mudah diikuti. Tidak perlu pakai intrik atau trik khusus untuk menerapkannya. Masing-masing peserta mesti berkumpul dan menyerahkan sejumlah uang yang ditentukan. Mengenai tempatnya bisa didiskusikan. Sedangkan waktunya bisa disesuaikan minat. Misal, setelah acara Yasinan di rumah.

 

Ketika sudah berkumpul semua, maka arisan pun dikocok. Begitu ada nama peserta yang keluar, maka ia yang dapat seluruh uang. Momen itu terus diputar dari waktu ke waktu hingga semua peserta kebagian uang. Selain bahagia, aktivitas ini benar-benar bisa menyambung silaturahmi antara masing-masing peserta. Bahkan yang sebelumnya belum kenal.

 

2. Arisan tingkat RT atau keluarga

Jenis arisan ini cara mainnya sama saja dengan arisan biasa atau konvensional. Masing-masing peserta harus menyerahkan uang dan nama siapa pun yang keluar akan mendapatkan seluruh uang. Hanya saja, arisan ini tidak sekadar diikuti oleh ibu-ibu. Akan tetapi lebih khusus lagi, yakni hanya diikuti oleh para tetangga serta keluarga.

 

Tujuan utamanya untuk mempererat tali persaudaraan. Jadi, tempat berkumpulnya ada di salah saru rumah peserta. Pada saat arisan digelar, sang empunya rumah yang akan menyediakan makanan atau suguhan. Ya, biar ada teman mengobrol. Daripada lidah sepi, kan lebih baik diiringi dengan makan camilan. Kadang uang yang didapat justru habis untuk beli makanan.

 

3. Arisan barang

Berbeda dengan jenis arisan sebelumnya, kali ini yang disetor bukan dalam bentuk uang, tapi barang. Barang kan macam-macam, tuh. Jadi, apa barang yang boleh disetor? Macam-macam juga. Boleh sembako, minyak, beras, sayuran, dan sebagainya. Mengenai barangnya, tentu sudah disepakati bersama sejak awal atau sebelum arisan dimulai.

 

Adapun barangnya tentu dipatok sesuai dengan harga. Jadi tidak bisa sembarang menyetor barang. Pihak yang boleh menentukan hanyalah panitia. Jadi, saat namamu keluar, bisa-bisa saat itu kamu panen barang. Pulang-pulang bawa sekardus sembako untuk bekal kebutuhan bulanan. Kan lumayan tuh sekalian sudah ada yang membelikannya.

 

4. Arisan emas

Kalau ini arisan kelas elite. Artinya, cuma orang-orang tertentu saja yang bisa ikut arisan. Tujuan arisan ini untuk mendapatkan emas, ya. Jadi, bukan menyetor dalam bentuk emas, melainkan pakai uang. Akan tetapi, kebanyakan dalam jumlah uang besar. Maklum, harga emas kan cenderung tinggi.

 

Salah satu pihak yang menawarkan fasilitas arisan ini adalah pegadaian. Alasannya biar tidak ada praktik penipuan. Kalau yang mengelola pegadaian, kan, dijamin aman. Untuk bisa menjalankan arisan dengan baik, maka diperlukan minimal 36 orang. Jadi, setiap bulan akan ada undian untuk mendapatkan emas tersebut.

 

Khusus untuk arisan emas, tiap bulannya masing-masing peserta mesti menyetor uang sebagai DP atau Down Payment. Untuk emas serta harganya tentu sudah disepakati sejak awal atau sebelum arisan dimulai. Mantap, kan? Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk mengikuti salah satu jenis arisan tersebut?