SWARA – Bagi kamu yang sudah menikah, kamu mungkin menyadari bahwa masalah keuangan seringkali menjadi salah satu pemicu utama pertengkaran. Sebenarnya, hal ini memang sangat umum terjadi. Tidak sedikit pasangan yang mengakhiri hubungan pernikahan mereka karena masalah keuangan.

 

Meski sering bertengkar karena masalah finansial, tentu kamu tidak ingin kalau pernikahanmu sampai benar-benar berakhir, bukan? Tenang saja, kamu bisa menghindari pertengkaran ini dengan memahami latar belakang dan jenis-jenis masalah keuangan yang sering muncul dalam hubungan rumah tangga.  

Alasan Pasangan Bertengkar Soal Keuangan

 

Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa pasangan suami istri hampir selalu bertengkar karena keuangan? Sebenarnya, hal ini dipicu oleh banyak faktor, seperti: 

 

  • Memiliki pengalaman berbeda soal keuangan

 

Setiap orang pada dasarnya memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam menyikapi perihal keuangan. Sebagian orang dibesarkan dalam keluarga yang mengajarkan pentingnya menabung dan mencatat daftar pengeluaran bulanan. Sementara, sebagian orang lainnya besar di lingkungan yang sangat memprioritaskan investasi.

 

Latar belakang tersebut mempengaruhi pola pikir setiap orang mengenai finansial. Kamu dan pasangan pun juga bisa memiliki pemahaman yang berbeda soal keuangan, sehingga pertengkaran mudah muncul apabila terjadi perbedaan pendapat. 

 

  • Memendam rahasia

 

Ketika kamu dan pasangan tidak bisa bersikap saling terbuka mengenai keuangan, hubunganmu akan semakin terancam. Banyak orang mengira bahwa merahasiakan daftar pengeluaran dan pemasukan dari pasangan adalah cara bijak untuk menghindari pertengkaran, namun pemahaman itu sebenarnya tidak tepat.

 

Semakin banyak kamu memendam rahasia, semakin rendah pula tingkat kepercayaan yang dibangun antara kamu dan pasangan. Akibatnya, begitu salah satu rahasia terungkap, kamu dan pasangan akan lebih mudah untuk bertengkar. 

 

  • Menilai uang dengan cara yang berbeda

 

Setiap orang memiliki penilaian yang berbeda terhadap uang. Penilaian tersebut dibentuk dari pengalaman, budaya, usia, pendidikan, dan status sosial ekonomi seseorang. Pada pasangan suami istri pun, akan ditemukan adanya perbedaan dalam cara menilai uang. 

 

Sebagai contoh, kamu mungkin menilai uang sebagai cara untuk menjamin masa depan anak. Dengan begitu, kamu selalu menabung sebanyak-banyaknya dan melakukan berbagai investasi untuk anak. 

 

Sementara, pasanganmu justru menilai uang sebagai sarana untuk membahagiakan anak dengan membawanya jalan-jalan, membelikan mainan, dan lain sebagainya. Kamu dan pasangan menilai uang dengan cara yang berbeda. Hal ini bisa memicu pertengkaran apabila tak ada pihak yang mau mengalah. 

Masalah Keuangan yang Sering Dihadapi dalam Rumah Tangga

 

Sebenarnya, ada banyak sekali masalah keuangan yang bisa menjadi pemicu pertengkaran. Akan tetapi, di antara banyaknya masalah tersebut, ada enam macam masalah finansial yang cukup sering dihadapi oleh pasangan suami istri. Masalah-masalah tersebut antara lain: 

 

  • Utang-utang yang menumpuk

 

Seringkali, utang menjadi masalah mengenai isu finansial utama yang menimbulkan pertengkaran. Bila kamu menikah dengan orang yang memiliki banyak utang, kamu mungkin akan ikut terbebani untuk melunasi utang-utang tersebut. Bila kamu tidak siap untuk melakukannya, hubunganmu dan pasangan bisa saja menjadi tidak baik.

 

Sebaiknya, sebelum menikah, pastikan kamu sudah mempersiapkan diri untuk menerima segala kelebihan maupun kekurangan dari pasangan. Kalau kamu tidak bersedia terlibat dalam beban utang, sebaiknya pastikan pasanganmu tidak memiliki utang apa pun sebelum kalian menikah. 

 

  • Biaya hidup keluarga

 

Beberapa pasangan mungkin memiliki beban tanggung jawab bukan hanya membiayai anak, tetapi juga anggota keluarga lainnya, seperti orang tua, mertua, dan saudara. Tentunya, setelah kamu menikah, beban biaya keluarga pasangan akan menjadi bebanmu juga. 

 

Kalau sejak awal kamu dan pasangan tidak membicarakan hal ini dengan baik, masalah biaya hidup untuk keluarga akan menimbulkan pertengkaran. Karena itu, sebelum menikah, pastikan untuk bersikap terbuka dan menjelaskan pada suami siapa saja anggota keluarga yang menjadi tanggunganmu dan pasanganmu.

 

  • Menentukan pengelola uang

 

Masalah keuangan lainnya yang sering memicu pertengkaran adalah kesulitan untuk menentukan siapa yang berkuasa untuk mengelola uang keluarga. Tidak jarang, pasangan yang berpenghasilan lebih besar merasa lebih berkuasa untuk memegang uang rumah tangga.

 

Bila hal ini terjadi, kamu dan pasangan harus bisa saling berkompromi dan merendahkan ego masing-masing. Jangan sampai kamu merasa lebih berkuasa dalam hal uang dibandingkan dengan pasanganmu.

 

Lakukan pembagian tugas yang jelas bersama pasangan, misalnya dengan menentukan bahwa biaya pendidikan anak akan menjadi tanggung jawabmu, sementara biaya rumah tangga menjadi tanggung jawab pasangan. 

 

  • Membuka rekening bersama atau masing-masing

 

Masalah yang satu ini juga bisa memicu pertengkaran apabila tidak mencapai kesepakatan. Beberapa orang merasa bahwa pasangan suami istri sudah seharusnya menyatukan rekening untuk digunakan bersama-sama. Akan tetapi, sebagian orang mungkin tidak setuju dengan cara pasangan dalam mengelola keuangan, sehingga lebih memilih untuk membuka rekening sendiri.

 

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan membuka rekening bersama atau masing-masing. Yang penting, pastikan keputusan tersebut menguntungkan kedua belah pihak dan membuat kamu serta pasangan sama-sama bahagia.

 

Diskusikan dengan pasangan mengenai gaya kamu dalam mengelola keuangan, dan bagaimana pendapat sang pasangan. Kalau kalian memiliki gaya pengelolaan yang sangat berbeda, maka cobalah mencapai kesepakatan untuk tidak menggabungkan keuangan dalam satu rekening bersama. 

 

  • Perbedaan kepribadian

 

Bukan suatu hal baru jika pasangan suami istri bertengkar karena perbedaan kepribadian. Tidak ada pasangan yang memiliki sikap serta pemikiran yang sama seratus persen. Kamu pasti akan menemukan perselisihan pendapat dengan pasangan, khususnya dalam perihal keuangan.

 

Bisa saja, pasanganmu cenderung tidak berpikir panjang ketika membeli suatu barang. Sementara, kamu selalu merencanakan keuangan jangka panjang dan sangat berhati-hati dalam membeli sesuatu. Perbedaan ini tentunya akan memicu konflik.

 

Untuk mengatasi hal ini, kamu dan pasangan harus bisa saling berkompromi dan mencapai kesepakatan. Ketika menikah, kalian telah sepakat untuk saling menerima satu sama lain. Karena itu, masalah perbedaan kepribadian seperti ini juga harus bisa diterima dan dihadapi dengan bijak.  

 

  • Biaya kehidupan anak

 

Semakin banyak anak, akan semakin banyak juga tanggunganmu dan pasangan. Tanggungan yang semakin besar nantinya akan berdampak pada biaya yang perlu disiapkan dan cara mengumpulkan biaya tersebut.

 

Tidak jarang, pasangan dengan banyak anak bertengkar masalah keuangan karena adanya beban untuk mengeluarkan lebih banyak uang. Karena itu, cobalah untuk merencanakan jumlah anak yang ingin dimiliki sejak awal. Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa mempersiapkan keuangan untuk anak sesuai dengan perencanaan dari jauh hari.

 

Dengan memahami macam-macam masalah keuangan yang seringkali memicu pertengkaran dengan pasangan, kamu bisa mempersiapkan diri agar masalah tersebut tidak merusak hubungan rumah tanggamu. Sebaiknya, siapkan diri untuk menghadapi masalah keuangan sejak kamu belum menikah sekalipun.