SWARA – Ketika melalui proses wawancara kerja dengan suatu perusahaan, seringkali kita dihadapkan pada sesi negosiasi gaji. Ketika akan mendiskusikan perihal gaji bulanan, kamu harus memastikan nominal gaji yang diajukan benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu dan setara dengan beban pekerjaan yang dijalani. 

 

Di tengah pandemi seperti sekarang ini, melakukan negosiasi gaji bukanlah hal yang mudah. Di satu sisi, nominal gaji yang terlalu tinggi membuatmu tidak diterima. Namun, di sisi lain, nominal gaji yang terlalu rendah juga akan membuatmu sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

 

Pentingnya Negosiasi Gaji di Tengah Pandemi

 

Selama pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaannya. Demi bisa bertahan hidup, mereka mencoba untuk melamar kerja ke berbagai perusahaan dengan sembrono, tanpa mempertimbangkan benefit serta gaji yang seharusnya diterima sebagai hak mereka.

 

Ketika kamu mengabaikan negosiasi gaji, kamu mungkin bisa mendapat pekerjaan sesuai harapanmu. Akan tetapi, ketika mulai bekerja nantinya, kamu akan merasa berat untuk menjalaninya karena beban pekerjaan kamu bisa saja tidak sesuai dengan gaji yang didapat. 

 

Karena itu, walaupun kamu sangat memerlukan suatu pekerjaan, jangan terburu-buru menerima tawaran pekerjaan bila gaji yang didapat tidak mampu menutupi kebutuhan harianmu. 

 

Jangan lupa, sebagai karyawan kamu memiliki hak untuk menerima gaji dan benefit yang sesuai dengan beban kerja yang telah dikeluarkan. 

 

Tips Negosiasi Gaji Saat Pandemi

 

Situasi di tempat kerja selama pandemi mungkin berbeda dengan biasanya. Untuk bernegosiasi pun, kamu memerlukan trik yang berbeda. Dikutip dari Kompas, berikut ini tips yang bisa kamu coba: 

 

 

  • Menentukan kisaran gaji

 

 

Sebelum memulai sesi wawancara, sebaiknya kamu sudah menetapkan terlebih dahulu kisaran gaji yang kamu inginkan. Kalau kamu sudah bekerja sebelumnya, kamu bisa menentukan kisaran dengan kenaikan 10-20 persen dari gaji saat ini.

 

Misalnya, di tempat kerja sebelumnya, gaji bulananmu sebesar Rp10 juta. Artinya, ketika melakukan negosiasi gaji dengan tempat kerja yang baru, kamu bisa menyebutkan nominal Rp11 juga sampai dengan Rp12 juta sebagai kisaran gaji.

 

Kalau kamu masih fresh graduate atau tidak punya pengalaman kerja sebelumnya, kamu bisa menentukan kisaran gaji dari Upah Minimum Regional (UMR). Sebagai contoh, jika UMR di lokasi kerjamu sebesar Rp3,2 juta, kamu bisa menentukan kisaran gaji sebesar Rp3,5 juta sampai dengan Rp3,8 juta. 

 

 

  • Bersedia melakukan negosiasi lain selain gaji

 

 

Terkadang, beberapa perusahaan tidak memberikan nominal gaji yang besar bagi karyawannya. Akan tetapi, mereka menyediakan berbagai macam keuntungan lainnya yang bisa dinikmati oleh para karyawan, seperti tunjangan rumah sakit, tunjangan untuk olahraga, tunjangan pelatihan, dan lain sebagainya.

 

Sebaiknya, ketika akan bernegosiasi, kamu bersikap terbuka untuk menerima keuntungan semacam ini. Meskipun kamu tidak mendapatkan gaji dalam jumlah besar, bila tunjangan yang kamu dapatkan cukup bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, tawaran itu patut dipertimbangkan.

 

 

  • Melakukan riset gaji

 

 

Salah satu kesalahan yang dilakukan menegosiasikan gaji adalah menetapkan kisaran gaji yang terlalu tinggi atau justru terlalu rendah. Sebelum menentukan kisaran gaji, kamu perlu terlebih dahulu melakukan riset untuk mengenali rata-rata gaji di industri yang akan kamu jalani.

 

Carilah informasi melalui internet mengenai rata-rata gaji untuk seorang karyawan yang memiliki posisi serta pengalaman kerja sama denganmu. Kamu juga bisa bertanya kepada teman dekat atau keluarga mengenai kisaran gaji mereka.

 

Kenali juga perusahaan yang memberikan tawaran kerja untukmu. Hal ini penting karena setiap perusahaan memiliki standar yang berbeda-beda dalam menentukan gaji. 

 

Negosiasi Gaji Melalui Email

 

Negosiasi gaji tidak selalu dilakukan pada sesi wawancara kerja. Bisa saja, pihak perusahaan mengajakmu untuk bernegosiasi melalui email.

 

Saat akan melakukan negosiasi gaji lewat email, cobalah untuk mempertimbangkan hal-hal berikut ini: 

 

 

  • Jangan langsung menanyakan gaji

 

 

Setelah mendapatkan email tawaran kerja pertama, jangan langsung membalas email tersebut dengan menanyakan perihal gaji. Hal ini akan membuat kamu terkesan terlalu berorientasi pada uang, padahal pihak perusahaan belum memberikan gambaran mengenai budaya kerja dan apa yang akan kamu kerjakan nantinya. 

 

Cobalah untuk memikirkan email tawaran kerja dari perusahaan matang-matang. Jangan terlalu terburu-buru untuk membalas email tersebut. Pihak perusahaan biasanya bisa memahami kalau kamu memerlukan waktu untuk mempertimbangkan tawaran dari mereka. 

 

Namun, pastikan untuk tidak membalas email terlalu lama. Sebagai alternatif, kamu juga bisa mencoba mengirimkan email ke perusahaan yang menyatakan bahwa kamu memerlukan waktu selama beberapa hari untuk memikirkan tawaran dari mereka. 

 

 

  • Sebutkan kompensasi yang diinginkan

 

 

Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan bahwa alih-alih meminta gaji yang besar, kamu bisa meminta kompensasi berupa tunjangan atau bonus lainnya. Ketika bernegosiasi melalui email, sebutkan dengan jelas apa saja jenis kompensasi yang kamu harapkan.

 

Ada banyak sekali macam-macam kompensasi yang bisa diberikan oleh perusahaan. Dengan menyebutkan secara jelas apa yang kamu inginkan di email, perusahaan bisa lebih memahami kebutuhanmu.

 

Berapa jenis kompensasi yang bisa kamu dapatkan meliputi saham perusahaan, waktu cuti yang lebih banyak, tunjangan liburan, pelatihan, keanggotaan gym, perawatan anak, dan lain sebagainya. 

 

 

  • Jangan meminta terlalu banyak

 

 

Meskipun kamu bisa mengajukan kompensasi dibandingkan dengan gaji, kamu tetap harus mengetahui batasan kompensasi yang diminta. Jangan sampai, kompensasi yang diminta terlalu berlebihan, sampai-sampai nominalnya jadi terlalu besar dan tidak setara dengan beban kerjamu.

 

Melalui email, kamu bisa menuliskan banyak hal, termasuk jenis-jenis kompensasi yang diinginkan. Hal ini membuat beberapa orang seringkali kurang mempertimbangkan banyaknya jenis kompensasi yang disebutkan.

Melakukan negosiasi gaji, baik melalui wawancara maupun email, memerlukan pertimbangan khusus. Kamu harus mempersiapkan diri dengan melakukan riset sebelum mulai menetapkan kisaran gaji. Selamat mencoba!