SWARA-Kalau dihitung-hitung, sekarang ini sudah cukup jarang di suatu daerah yang jalani pernikahan adat. Banyak pertimbangan kenapa seorang lebih memilih menikah dengan adat daripada pernikahan biasa. Pertimbangan utama sih karena masalah ekonomi. Untuk selanjutnya, mari kita cari tahu kelebihan dan kekurangannya seperti berikut ini.

 

Artikel terkait: Apa Saja yang Harus Kamu Pertimbangkan sebelum Menikah?

  1. Jika Belum Siap Mental, Ini 4 Dampak Negatif dari Menikah Muda
  2. Apakah Menikah dengan Orang Asing Semudah Itu?
  3. Sebelum Terlanjur Menikah, Ini 5 Tanda Hubungan Tidak Akan Bertahan Lama

 

1. Terlalu banyak yang diundang

Secara umum, pernikahan yang menggunakan adat itu melewati banyak proses. Salah satunya proses pemilihan tamu undangan. Biasanya sih yang handle itu orang tua. Sedangkan kedua mempelai hanya menjadi objek, bukan subjek walaupun hakikatnya yang berurusan dengan pernikahan itu hanya kamu dan pasanganmu, misalnya.

 

Banyaknya tamu yang diundang membuat anggaran untuk katering pun membengkak. Kalau sudah begitu, kita enggak bisa ngapa-ngapain, kecuali menuruti keinginan orang tua. Bahkan saking banyaknya tamu undangan, kita jadi enggak tahu mana yang kita dikenal atau yang enggak kenal sama sekali. Sudah adatnya begitu, jadi jangan heran, ya.

 

2. Daya sakral dalam pernikahan lebih tinggi

Inilah perbedaan yang cukup mencolok antara pernikahan menggunakan adat dengan yang bukan. Prosesnya bisa memakan waktu berhari-hari. Bisa jadi hingga tiga hari tiga malam. Itu kalau di Pulau Jawa. Kalau menggunakan adat Makassar, Banjar, Minangkabau, dan lain-lain mungkin berbeda durasinya. Namun, yang pasti banyak acara yang bakal ditampilkan.

 

Prosesi yang panjang itu semata-mata untuk meraih kesan sakral. Bisa pula untuk merawat budaya, mengingat sekarang pernikahan yang menggunakan adat itu sudah sangat sedikit. Orang tua yang lebih dekat dengan kebudayaan setempat pasti ingin melihat anak-anaknya menikah sesuai tradisi. Namun, tentu dikembalikan lagi dengan kemampuan finansialmu.

 

3. Pernikahan adat Mengharuskan persiapan yang lebih matang

Kalau membahas tentang kelebihan dan kekurangan pernikahan adat maka hal ini harus dibahas juga. Sebagaimana yang kita tahu, pernikahan memakai adat itu lebih kompleks. Setiap prosesnya mengandung makna yang tersirat maupun secara kontekstual. Misalnya acara menginjak telur dan sebagainya.

 

Dengan jumlah hari yang bertambah membuat kostum yang dikenakan juga bertambah. Bukan itu saja, soal riasan, juru fotografi, dan properti yang digunakan selama proses juga wajib disediakan dengan lengkap. Satu elemen tidak confirm maka proses secara adat bisa batal. Untuk mendapatkan kesan sempurna, mental perlu dilatih sesering mungkin.

 

4. Pernikahan adat bisa bikin lebih akrab antara dua keluarga

Di balik kerepotan yang ada, khususnya dalam perspektif kaum muda, rupanya tetap ada nilai positif yang terkandung. Pernikahan secara adat selalu spesial untuk siapapun. Khususnya untuk orang tua mempelai pria maupun mempelai wanita. Soalnya sepanjang resepsi, semua kerabat, orang penting dalam keluarga, dan semacamnya turut hadir.

 

Hal itu yang akan membuat suasana jadi terasa hangat. Dalam momen yang sama, kamu bisa sekalian bersilaturahmi dengan mereka. Mungkin sebelumnya belum ketemu dan kenal, saat itu juga bisa mengenal lebih dekat. Jadi ketika sudah berumah tangga dan berkumpul dengan mereka lagi kamu enggak akan canggung.

 

Artikel Terkait: Jangan Sampai Kena Masalah Rumah Tangga

  1. Masalah Rumah Tangga yang Kerap Muncul dan Cara Ampuh Menghadapinya
  2. Hindari 5 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Bisa Memicu Masalah Rumah Tangga Ini
  3. Atasi Masalah Finansial dalam Rumah Tangga Agar Tetap Harmonis, Ini Solusinya!

 

5. Banyak biaya di berbagai prosesinya

Sebagaimana yang saya singgung tadi, anggaran biayanya sangat mahal. Dalam pernikahan dengan adat Jawa saja minimal Rp25 juta. Itu pernikahan adat yang paling sederhana. Kalau yang lebih kompleks lagi tentu lebih mahal. Bisa dua kali lipat atau lebih daripada itu. Maka, jauh-jauh hari kamu perlu menyiapkan dananya dengan perkiraan yang tepat.

 

Saya sendiri senang ketika melihat ada kedua mempelai yang memilih pernikahan adat sebagai bagian dari resepsi. Hitung-hitung untuk merawat tradisi. Kalau bukan kita yang merawat, siapa lagi? Pernikahan adat yang masih sering dipakai itu ada di Sumatera Barat, Jawa Timur, Makassar, dan Sumatera Utara. Kalau yang lainnya saya belum banyak tahu sih.

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!

Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!


TUNAIKUTUNAIKU