SWARA – Profesi financial advisor tentunya tidak asing lagi di bidang keuangan. Apalagi profesi ini cukup menjanjikan buat kamu yang ingin terjun ke dalam bidang keuangan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang profesi ini, simak seluk beluk pekerjaan tersebut.
Sederhananya, financial advisor adalah sosok yang bertujuan membantu mengatur keuangan seseorang atau sering disebut dengan perencana atau penasihat keuangan. Financial advisor menawarkan bantuan untuk mengelola keuangan kamu menjadi lebih baik.
Profesi ini dapat diumpamakan sebagai dokter. Tugas seorang dokter tentunya menanyakan kondisi kesehatan dari pasien. Seorang financial advisor akan menanyakan kondisi kesehatan keuangan kliennya atau menanyakan tentang financial check-up. Tentunya kondisi keuangan setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, layanan yang diberikan tergantung pada kondisi keuangan orang tersebut.
Pada umumnya seorang financial advisor akan menilai situasi keuangan klien seperti aset, hutang atau cicilan, dan pengeluaran kamu. Setelah memahami kondisi keuangan klien, maka seorang penasihat keuangan akan memberikan arahan dan mengidentifikasi masalah untuk menuju ke arah perbaikan.
Financial advisor akan menanyakan tujuan kamu dan membuat rencana untuk membantumu mencapai tujuan. Misalnya perencanaan menabung untuk masa pensiun, di mana kamu harus memiliki dana darurat yang memadai, melunasi utang dan lainnya. Penasihat keuangan akan membantu mencari jalan keluar untuk mencapai tujuan tersebut, seperti membantu menginvestasikan uangmu, merekomendasikan investasi yang baik ataupun menyediakan manajemen investasi yang mudah dan lengkap. Ini semua tergantung pada jenis penasihat yang kamu pilih dan layanan yang kamu butuhkan.
Biasanya financial advisor mempunyai spesialisasi, ada yang melayani secara personal, keluarga dan juga bisnis. Jika kamu memilih penasihat yang personal maka kemungkinan akan menawarkan panduan langsung yang diarahkan atau dikhususkan dengan biaya yang berkelanjutan.
Prospek karir financial advisor di Indonesia
Tentunya peluang karir seorang financial advisor sebenarnya cukup banyak, mengingat banyak orang yang membutuhkan penasihat dalam mengelola keuangan mereka. Seperti tidak sedikit orang bingung untuk mengelola keuangan ataupun aset yang mereka miliki, bingung memikirkan cicilan, ataupun gaji yang langsung habis belum sampai akhir bulan. Tentunya salah satu faktor kenapa hal tersebut terjadi karena kurangnya manajemen keuangan. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang membutuhkan seorang penasehat keuangan agar keuangannya lebih terarah dan dapat mencapai tujuan keuangan di masa depan seperti dana pensiun ataupun pendidikan.
Di Indonesia sendiri sudah banyak yang berkarir di bidang ini. Bahkan mereka cukup terkenal dengan menyebarkan informasi keuangan bagi follower mereka di media sosial. Seperti Prita Ghozie, Jonathan End dan lainnya. Prita Ghozie adalah salah satu influencer sekaligus seorang financial advisor. Melalui akun instagramnya, Prita membagikan tips mengelola keuangan, berinvestasi dan lainnya. Dengan membuat konten seperti itu, para followers pun jadi melek soal finansial.
Begitu juga dengan Jonathan End yang menyediakan sesi curhat terkait masalah keuangan dengan berbayar via telepon. Bukan hanya soal keuangan sehari-hari, lewat para financial advisor kamu juga dapat tahu bagaimana seorang “Crazy Rich” mengelola keuangan mereka.
Tentunya profesi ini semakin berkembang, mengingat masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya mengetahui cara mengatur keuangan kedepannya menjadi lebih baik. Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin banyak dan semakin mahal, contoh merencanakan dana membeli rumah, dana untuk hari tua dan lain sebagainya. Sudah banyak yang sadar bahwa mereka butuh penasihat keuangan, apalagi bagi yang bingung dalam mengelola keuangannya.
Adapun pendapatan seorang financial advisor mulai dari Rp 3-5 juta per bulan. Namun hal ini tergantung pada lokasi dan perusahaan tempat bekerja. Untuk level Manager, Supervisor, atau Koordinator, gaji beranjak naik mulai dari Rp6.000.000 hingga Rp8.000.000 atau lebih sesuai dengan posisi, jabatan, dan pengalaman yang dimiliki.
Baca Juga : 5 Ssertifikasi yang Dapat Menunjang Karirmu di Bidang Akuntansi dan Keuangan
Tips menjadi Financial advisor
1. Memiliki gelar yang relevan di bidang keuangan
Tentunya mempunyai gelar sarjana di bidang keuangan akan membuatmu mudah untuk membantu mengatasi masalah keuangan seseorang. Misalnya gelar sarjana di bidang akuntansi, ekonomi atau bisnis akan membantumu mencapai karir sebagai financial advisor.
Kamu juga bisa menambah skill dengan ikut kursus terkait yang dapat membantumu lebih memahami bidang pekerjaan ini. Misalnya kursus tentang investasi dan perencanaan keuangan akan membantumu memperluas pengetahuan, sekaligus memperluas networking yang berguna bagi jenjang karir mu.
2. Memiliki pengetahuan di bidang keuangan
Tentunya memiliki pengetahuan di bidang keuangan sangat penting. Jika kamu tidak mempunyai pengetahuan bagaimana mungkin kamu dapat memberi nasihat kepada klien untuk mengarahkan mereka mengatur keuangannya?
Berkaitan dengan gelar, tentunya kamu bisa mendapat pengetahuan dari perkuliahan seperti mempelajari akuntansi, bisnis, matematika dan lainnya. Kamu juga bisa mencari referensi belajar perencanaan keuangan dari perpustakaan ataupun mengikuti seminar. Dengan mempunyai pengetahuan yang cukup akan membuatmu menjadi penasehat keuangan yang berkualitas.
3. Mempunyai communication skill yang baik
Untuk membangun komunikasi dengan seseorang tidaklah mudah. Apalagi berkomunikasi dengan orang yang baru saja bertemu. Untuk mengetahui kondisi dan masalah dari klien, kamu harus bisa membangun komunikasi yang baik. Tentunya untuk mengetahui kondisi keuangan dari klien, kamu harus aktif untuk bertanya agar dapat menelusuri lebih dalam bagaimana kondisi keuangan klien.
4. Mempunyai bidang spesialisasi
Financial advisor memiliki jenis-jenis bidang yang berbeda. Misalnya penasihat keuangan memfokuskan topik seperti dana pensiun, pendidikan, pajak, asuransi dan lainnya. Dengan memiliki keahlian khusus , kamu akan lebih fokus dalam menangani masalah klien, karena setiap klien memiliki kondisi dan masalah keuangan yang berbeda pula. Hal tersebut juga membantu penasihat keuangan lebih fokus pada topik yang ingin ditelusuri lebih dalam kepada klien sehingga lebih mudah memberi arahan kepada klien.
5. Memiliki lisensi
Mendapatkan lisensi belum tentu merupakan persyaratan bagi penasihat keuangan kecuali kompetensi ataupun keahlian yang kamu punya mengharuskanmu mendapat sertifikasi sebagai pendukung karir mu.
Misalnya seorang penasihat keuangan ingin membantu klien membeli ataupun menjual saham, dan tentunya penasihat membutuhkan lisensi tertentu. Karena untuk memberi nasihat yang berkaitan dengan investasi memerlukan lisensi. Terutama penasihat keuangan di perusahaan asuransi, memerlukan lisensi untuk menjual dan memberi nasihat tentang asuransi.
Untuk mendapatkan lisensi, kamu juga harus mengikuti kursus dan ujian. Kamu dapat mengikuti pelatihan yang diperlukan dan mendapatkan lisensi yang diperlukan untuk bidang tersebut. Lisensi yang terkait dengan financial advisors di antaranya Ujian Seri 6 dari The Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) juga dikenal sebagai ujian Representatif Produk Perwakilan Perusahaan Investasi dan variabel. Jika penasihat keuangan lulus dan mendapatkan lisensi Seri 6 mereka, mereka dapat menjual jenis sekuritas tertentu seperti reksa dana, premi asuransi, dan lainnya.
Otoritas Pengatur Industri Keuangan menawarkan berbagai lisensi yang harus diperoleh dengan lulus ujian sebelum perwakilan terdaftar atau penasihat investasi dapat melakukan bisnis. Dua yang paling populer adalah ujian Seri 6 dan Seri 7. Lisensi Seri 6 memungkinkan perwakilan untuk hanya menjual produk investasi terbatas, sedangkan lisensi Seri 7 memungkinkan perwakilan terdaftar untuk menjual berbagai jenis efek yang lebih luas, di mana lisensi Seri 7 memungkinkan penasihat keuangan untuk terlibat dalam membeli dan menjual hampir semua produk investasi terkait sekuritas.
6. Memiliki kompetensi bersertifikasi
Tips terakhir, sebenarnya ini tergantung pada jenis penasihat keuangan yang kamu inginkan, tapi akan lebih baik untuk memiliki sertifikasi tertentu di awal karier kamu. Seorang penasihat keuangan yang memiliki sertifikasi umumnya memiliki banyak pengalaman.
Tentunya tak hanya memiliki pengetahuan di bidang keuangan, kamu butuh sertifikasi yang dapat menunjang karirmu menjadi penasehat keuangan yang profesional. Kamu bisa mengambil sertifikasi perencana keuangan atau yang sering disebut dengan Certified Financial Planner (CFP). Untuk memperoleh sertifikat tersebut, kamu harus lulus tahapan ujian Foundation in Financial Planning, Investment Planning, Risk Management & Insurance Planning dan Retirement, Income Tax dan Estate Planning.
Dengan memiliki sertifikasi tersebut, kamu mempunyai keunggulan yang lebih dalam melayani klien sehingga kamu jadi lebih profesional dan berkualitas. Selain itu, kamu juga bisa menjadi perencana keuangan sekaligus penasihat keuangan yang profesional dengan standar internasional.
Itulah beberapa tips yang dapat mendukung kamu dalam mengembangkan profesi sebagai financial advisor. Tidak ada salahnya kamu memasukkan profesi ini ke dalam daftar cita-citamu.