SWARA – Nggak jarang ada ibu rumah tangga yang ingin kembali ke dunia kerja. Alasannya beragam. Selain faktor ekonomi, faktor bosan juga ikut berperan. Dari perspektif saya, sah-sah saja bila seorang ibu rumah tangga hendak kembali bekerja. Namun, sebelum terjun betulan, ada baiknya kamu memperhatikan beberapa hal.
Artikel Terkait: Tantangan dalam Pekerjaan
- Sukses di Usia 20an, 8 Tantangan Ini Wajib Dikalahkan
- 7 Cara Sukses Berkarier di Bidang yang Didominasi oleh Laki-Laki
- Bosan dengan Pekerjaan dan Ingin Resign?Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Memutuskan
1. Mengeksplorasi minat karier
Langkah pertama yang harus kamu ambil saat memutuskan hendak kembali bekerja adalah mengeksplorasi minat karier. Setelah mengetahui minat, kamu bisa mulai dengan menjadi relawan atau magang di perusahaan tertentu. Contohnya, kalau tertarik di bidang pemenuhan hak-hak perempuan, kamu bisa daftar jadi relawan di Komnas Perempuan atau organisasi perempuan lainnya.
Jangan lupa untuk berdiskusi dengan teman atau rekan kerja lama yang berkecimpung di bidang yang hendak kamu geluti. Mintalah masukan dari mereka. Galilah hal yang mereka nggak suka atau sukai dari pekerjaan mereka. Hal ini bakal membantu kamu untuk menavigasi tantangan dari calon pekerjaan kamu di masa depan.
2. Stay in touch
Kembali bekerja setelah sekian lama menjadi ibu rumah tangga berarti kamu bakal menghubungi rekan kerja terdahulu. Usahakan tetap terkoneksi di Facebook atau LinkedIn. Undanglah rekan kerja terdahulu untuk minum kopi atau makan siang bareng. Walaupun kantor mereka nggak punya lowongan, bisa jadi mereka punya informasi lowongan pekerjaan dari koneksi mereka.
3. Update skill kamu
Teknologi yang berkembang memiliki pengaruh signifikan dengan dunia profesional. Perbaharui skill-mu, mulai dari membiasakan diri dengan MS Word dan Excel terbaru hingga aplikasi media sosial. Saat ini banyak perusahaan yang mencantumkan “tech savvy” sebagai salah satu persyaratan pengerahan pegawai baru.
4. Memperbarui resume
Saat memperbarui resume, masukkan aktivitas yang pernah kamu lakukan saat nggak bekerja secara formal. Misalnya, sebagai ibu kamu pernah jadi relawan di sekolah anak dalam acara pengumpulan dana. Kondisi lain, kamu pernah menjadi konsultan gratis buat teman yang sedang memulai start-up company. Semua ini bisa kamu masukkan ke dalam relevant experience atau pro bono. Intinya kamu menunjukkan, saat menjadi ibu rumah tangga penuh, kamu tetap proaktif dan memiliki inisiatif dalam mengembangkan komunitas tempat kamu tinggal.
5. Menghargai pekerjaanmu saat ini
Banyak orang yang menganggap enteng ibu rumah tangga. Padahal, ini adalah pekerjaan paling berat di dunia, lho. Banyak yang harus kamu kerjakan; mulai dari mengelola keuangan, mengurus anak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sampai mediasi dan negosiasi dengan anak dan suami. Semua ini kamu kerjakan tanpa bayaran.
Hargailah pekerjaanmu sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, saat mencari pekerjaan, kamu bisa memanfaatkan kemampuanmu dalam administrasi dan customer service.
6. Meminta bantuan profesional
Jangan sungkan untuk minta bantuan profesional untuk memoles atau menulis ulang resume. Begitu juga saat menulis cover letter. Bila masih ragu, mintalah rekan kerja atau proofreader untuk membaca dan mengeditnya. Dengan resume yang lebih mutakhir, kamu bakal lebih percaya diri. Perusahaan pun bakal melihat keseriusanmu dalam melamar pekerjaan.
7. Latihan wawancara
Practice makes perfect. Saat jadwal wawancara sudah keluar, gunakanlah waktu luangmu untuk membuat simulasi wawancara. Dengan begini, kamu bakal lebih siap dan percaya diri saat menghadapi wawancara sebenarnya.
8. Fleksibel
Sebelum menikah dan menjadi ibu rumah tangga, mungkin gaji dan posisimu cukup tinggi. Nah, dengan kondisi sekarang, sebaiknya kamu bersikap fleksibel. Artinya, kamu nggak menutup diri dengan segala kemungkinan posisi dan gaji. Bukan berarti kamu harus mengambil pekerjaan dengan gaji yang nggak sepadan, ya. Intinya adalah kamu lebih terbuka dan siap dengan pengalaman pekerjaan di bidang baru.
Artikel Terkait: Mandiri Secara Finansial di Usia 20-an
- Mau Usia 20an Mandiri Secara Finansial? Begini Cara Mewujudkannya
- Mulai Punya Penghasilan, Ikuti 7 Langkah Sederhana Mengelola Keuangan
- 7 Cara agar Kita Terbiasa Disiplin Mengatur Keuangan Sejak Muda
9. Spead the word!
Manfaatkan koneksi terdahulumu untuk mencari pekerjaan. Kalau bisa, kamu bikin satu atau dua alinea untuk di-broadcast bahwa kamu sedang mencari pekerjaan. Kamu juga bisa mencari pekerjaan melalui situs pencariaan pekerjaan dan media sosial.
10. Optimistis
Lamaran pertama yang kamu layangkan mungkin saja gugur di meja HRD perusahaan incaranmu. Hal ini bukan berarti kamu sudah nggak punya kesempatan di dunia pekerjaan, ya. Biasakan untuk bersikap optimistis dan semangat.
Itulah 10 hal yang harus kamu perhatikan. Selamat berburu pekerjaan dan semoga berhasil, ya!
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
KENNY CAROLINE