SWARA – “Bidang IT kan kerjaan cowok?”
“Jadi perawat? Perawat bukannya untuk perempuan saja?”
Kamu masih sering nggak, dengar stereotip seperti? Kalau iya, besar kemungkinan yang ngomong itu adalah orang yang masih kolot. Di dunia modern, batas antara pekerjaan laki-laki dan pekerjaan perempuan kian kabur. Ini berarti, semakin banyak lapangan pekerjaan yang dulunya hanya untuk kaum Adam, perempuan pun sah-sah saja berkarier di situ.
Contohnya, pekerjaan seperti supir Trans Jakarta, satpam di gedung perkantoran, pilot, atau para engineer.
Namun, menurut saya pribadi, meskipun dunia terlihat semakin ‘ramah’, tetap saja masih ada tantangan untuk kaum perempuan. Banyak stereotip gender, persepsi bahwa perempuan tak sama lihai dengan laki-laki, masih melekat di masyarakat. Hal lain, seperti persoalan nominal gaji yang timpang.
Isu ini memang masih ada, sih. Namun, kamu perempuan tetap bisa kok bersinar meskipun bekerja di industri yang didominasi laki-laki. Caranya, amalkan 7 hal berikut!
Artikel Terkait: Tokoh Perempuan yang Patut Jadi Role Model
- 10 Tips Karier dari Anna Wintour yang Bisa Diaplikasikan Sehari-hari
- Masih Muda dan Berprestasi, Ini 5 Perempuan yang Diakui Kehebatannya Oleh Dunia
- Ini Dia 5 Perempuan Hebat Pejuang Pendidikan Indonesia
1. Jangan biarkan dirimu merasa minder dan terintimidasi
Paling umum, minder dari sisi kekuatan fisik. Apalagi jika bidang pekerjaanmu memang menuntut stamina dan daya tahan tubuh. Namun, tidak mengapa jika kamu memang rajin latihan fisik dan menyesuaikan porsinya, kamu pasti bisa, kok, menemukan cara menuntaskan tugas yang sama!
“Beberapa perlengkapan [film] bobotnya memang berat, jadi agak susah dipindahkan. Tapi, saya menemukan berhasil melakukannya dengan cara saya sendiri. Dan, sekarang saya jadi lebih PD.” – Louisa Court, staf ridging dan lighting panggung.
2. Buktikan kalau kamu memang kompeten!
Nothing speaks louder than action! Dengan membuktikan bahwa kamu sama lihainya mengulik mesin mobil sama seperti mekanik laki-laki, kamu berhasil mematahkan keraguan orang-orang. Jadi, jangan malu-malu mengajukan diri jika kamu merasa mampu.
“Kamu harus bisa buktikan dirimu memang kompeten! Satu-satunya cara meyakinkan mereka yang tidak percaya denganmu adalah dengan bekerja dengan hasil maksimal.” – Jules Miller, Co-founder di Hire an Esquire.
3. Jadilah bagian dari tim
Rekan kerjamu semuanya laki-laki? Jangan jadikan ini alasan untuk menolak kerja sama. Ikut berbaur dan posisikan dirimu sebagai bagian dari tim. Lakukan apa yang ditugaskan dengan sebaik mungkin. Bagaimanapun yang dilihat adalah skill dan attitude, kok.
“Pada akhirnya timmu pasti akan menilaimu dari kemampuan dan prestasi. Nggak peduli apakah kamu mengenakan rok atau celana; atau apakah rambutmu panjang atau pendek.” – Lauren Talbot, Co-founder dan Chief Data Officer di advisorConnect.
4. Jaga profesionalitas di situasi seperti apa pun
Saat seseorang melemparkan ucapan atau perkataan yang terdengar kurang enak, cobalah untuk nggak langsung ditanggapi. Jangan gegabah, yang bisa berujung membesarkan masalah. Lebih baik tenangkan diri terlebih dahulu, lantas tanggapi dengan cara yang lebih elegan dan profesional.
“Pernah suatu kali saya menerima email dengan isi yang kurang profesional. Tapi, alih-alih melemparkan hal ini ke forum dan menjelekkan namanya, saya memilih untuk membalas email itu secara pribadi. Menegur dan mengingatkan dia bahwa kata-kata yang dia gunakan itu tidak pantas.” – Jolene Creighton, pendiri website sains Quarks to Quasars
5. Cari mentor untuk membimbing
Ada banyak tokoh perempuan yang terbukti sukses di dunia kerja laki-laki. Pada masa-masa awal kariernya, mereka pun jatuh bangun mempelajari apa yang harus dilakukan, dan apa yang wajib dihindari. Cari sosok yang serupa di kantor, yang sekiranya bisa kamu jadikan guru dan jalin hubungan baik. Minta masukan dan jangan ragu berbagi pencapaian atau halangan yang sedang kamu hadapi.
“Dulu, role model saya adalah seorang laki-laki. Mentor saya pun kebanyakan laki-laki. Saya juga mengenal beberapa dokter bedah perempuan yang saya jadikan panutan. Suami saya pun seorang dokter bedah, kok. Kami saling mendukung dan menyemangati satu sama lain.” – Jo Manson, dokter bedah di University of Pittsburgh Medical Center.
6. Fokus di hal-hal yang positif dan minimalkan yang negatif
Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Ini prinsip yang harus kamu pegang. Di sepanjang perjalanan kariermu, pastilah akan ada yang berujar negatif, merendahkan. Tanpa melihat benar-benar apa yang sanggup kamu lakukan. Daripada pening memikirkan apa kata mereka, lebih baik fokus memperbaiki kualitas dan kemampuan, deh.
“Lakukan apa yang menurutmu benar. Dan kamu akan sampai ke posisi yang kamu inginkan. Kalau ada orang-orang yang merendahkan saya hanya karena saya perempuan, mereka sama sekali tidak penting, kok.” – Shiho Kawashima, Asisten profesor di Teknik Sipil dan Mekanik di Columbia University.
Artikel Terkait: Modal Jadi Perempuan Karier Sukses
- 5 Pekerjaan yang Dikuasai Pria, Kini Perempuan Juga Menggelutinya, Lho!
- Ini 7 Modal Keahlian yang Wajib Dimiliki Bagi Perempuan Agar Sukses di Usia 30an
- Nasihat yang Harus Didengarkan Cewek 20-an Agar Sukses dalam Berkarier
7. Sadari bahwa kamu dan tubuhmu adalah perempuan
Secara biologis, tubuh perempuan berbeda desain dengan laki-laki. Jangan menyangkalnya, ya. Terutama jika kamu memang sedang mengalami momen-momen biologis yang tak terelakkan, seperti menstruasi yang sering kali diiringi dengan kram; atau ketika kamu sedang mengandung.
Hak-hak kerjamu tetap dilindungi oleh undang-undang, kok. Asalkan kamu tetap mempertahankan profesionalisme dan nggak mengeluh berlebihan, all is well.
“Berbulan-bulan saya bergulat dengan pertanyaan ‘haruskah saya mengabarkan bahwa saya sedang hamil? Kira-kira bagaimana klien dan investor akan bereaksi? Apakah persoalan personal seperti ini pantas dibawa ke ranah profesional? Tapi, di satu titik tubuh saya lah yang menentukan. Reaksi yang saya terima pun beragam.” – Rachel Kaplowitz, CEO di Honey.
Itulah dia 7 hal yang harus kamu perhatikan untuk sukses berkarier di bidang yang didominasi laki-laki!
Untukmu yang sedang melakoninya, kamu mengagumkan! Teruslah berkiprah dan berprestasi. Buktikan bahwa profesionalisme seseorang itu nggak ada kaitannya dengan gender, tapi, memang murni dari kemampuan!
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!