SWARA – Perusahaan startup mulai menjamur di Yogyakarta. Selain karena melimpahnya sumber daya manusia, UMR di kota pelajar ini pun nggak bikin bangkrut perusahaan. Kota ini pun menjadi pusat budaya dan seni, jadi kreativitas pun tumbuh subur di Yogya. Bagi para pebisnis, Jogja adalah surga untuk memulai perusahaan startup.
Begitu juga dengan para generasi milenial yang baru lulus kuliah. Pastinya, cenderung tertarik untuk bergabung dengan perusahaan startup, bukan? Konon, bekerja di startup itu enak.
Alasannya beragam. Mulai dari lingkungan kerja homey, jam kerja fleksibel, dan punya teman kerja yang masih muda-muda. Namun, benarkah demikian? Dilansir dari Cleo.com.sg, berikut adalah 5 hal yang nggak kamu tahu tentang bekerja di startup.
Â
Artikel Terkait: Cara Ampuh Bisnis Startup
- Â Ini 4 Startup Sukses Asal Surabaya yang Bisa Jadi Inspirasimu
- Bikin Startup, Ini Tips Dapat Suntikan Dana dari Angel Investor!
- Ingin Mengembangkan Bisnis Startup? Simak 7 Kiat Ampuhnya!
1. Nggak ada jaminan karier
Bagi yang suka tantangan, bekerja di perusahaan startup nggak jadi masalah. Namun, buat kamu yang pengin bertahan lama di suatu perusahaan, sepertinya harus dipertimbangkan ulang, deh.
Meski masih perusahaan baru, nggak berarti perusahaan startup lepas dari kebijakan pemangkasan karyawan, lho. Jadi, semuanya tergantung dengan kondisi perusahaan. Apalagi karena masih perusahaan baru, pasti kondisinya belum stabil, bukan?
2. Meski fleksibel, tetapi ada harga yang harus kamu bayar
Boleh saja kamu bekerja secara fleksibel di perusahaan startup. Namun, tetap ada harga yang harus kamu bayar. Karena kamu sudah punya ritme sendiri dalam melakukan suatu pekerjaan, belum tentu orang lain bisa menggantikanmu.
Masalahnya, jika hal mendesak terjadi, perusahaan pasti akan menghubungimu dalam segala kondisi. Entah kamu lagi berenang bareng lumba-lumba di laut atau lagi liburan bareng pacar di Siam, perusahaan menuntutmu untuk terus standby. Kamu harus fleksibel buat bekerja kapan pun dan di mana pun. Sudah siap?
3. Siap-siap lengser jabatan
Nggak hanya perempuan saja yang sensitif soal usia, pekerja startup juga, lho. Perusahaan startup mencari pekerja muda yang selalu fresh, energik, dan punya ide-ide liar untuk kemajuan perusahaan.
Nah, buat para pekerja yang telah berumur dan nggak bisa ngikutin tren, siap-siap lengser jabatan dan digantikan pekerja yang muda-muda, ya. Ini dia tantangan terbesar bekerja di perusahaan startup.
4. Nggak semua orang cocok dengan perusahaan startup
Kenapa saya lebih suka dengan perusahaan startup daripada korporasi? Alasan utama adalah sistem kerja yang fleksibel. Bonusnya, lingkungan kerja nggak membosankan dan lebih bebas.
Nah, buat kamu yang suka segala sesuatu yang dilakukan secara rapi, jelas, dan ada sistem patennya, mungkin startup nggak cocok buatmu. Alih-alih perusaaan startup, kamu bisa melirik perusahaan korporasi yang semuanya sudah terstruktur secara rapi.
Â
Artikel Terkait: Tokoh Bisnis yang Menginspirasi
- 10 Pengusaha Perempuan Indonesia yang Sukses di Dunia Startup. Patut Ditiru!
- Ingin Mendirikan Startup? Belajarlah dari Kesuksesan 6 Pelaku Startup Ini
- 7 Modal Sukses dari Seleb Korea yang Menginspirasi dan Bisa Ditiru
5. Harus siap menanggung risiko besar
Namanya juga startup, tentu kondisi perusahaan belum stabil. Perusahaan pun mencari orang-orang yang menyukai tantangan dan risiko. Orang-orang yang bisa membawa perusahaan ke tingkat atas dalam waktu cepat.
Jadi, kamu harus siap untuk menanggung risiko besar. Risiko terparah adalah perusahaan gulung tikar dalam kurun waktu yang cepat. Perusahaan bisa sukses dalam kejapan mata dan jatuh ke titik terendah hanya dalam semalam.
Nah, kalau kamu memang siap untuk memasuki dunia kerja yang sedikit abstrak, fleksibel dan penuh tantangan, mungkin startup cocok untukmu! Setelah mengetahui hal ini, putuskan sendiri apakah perusahaan startup benar-benar tempat kerja yan kamu idam-idamkan.
  DEWI AYU NURJANAH