SWARA DARI AMAR BANK – Investasi jangka panjang adalah hal yang perlu dianggarkan untuk menjamin kehidupan di masa depan. Lebih dini memulai akan lebih baik karena tidak akan terlalu membebani di masa depan nantinya.Â
Meski begitu, kamu perlu memahami jenis investasi jangka panjang, serta keuntungan dan kerugiannya sebelum memulai berinvestasi.
Â
Salah satu kekeliruan yang dilakukan orang saat ini adalah memilih instrumen investasi. Misalnya jenis investasi yang seharusnya dianggarkan untuk jangka panjang, malah digunakan untuk jangka pendek.
Â
Nah, agar tidak keliru, yuk kita pelajari seluk beluk dan jenis investasi jangka panjang yang benar dan menguntungkan.
Â
Jika ingin investasi jangka panjang dengan risiko rendah, Deposito dari Amar Bank bisa jadi solusi buatmu, lho. Cek langsung di sini.
Â
Apa itu investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang mengacu pada pembelian aset yang diperkirakan nilainya akan naik selama periode waktu yang panjang biasanya lebih dari lima tahun. Tujuan investasi jangka panjang adalah untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu dibandingkan mencapai keuntungan jangka pendek.
Ada banyak jenis investasi jangka panjang, termasuk saham, obligasi, properti, dan reksa dana. Masing-masing instrumen investasi ini memiliki profil risiko dan imbal hasil berbeda. Jadi, pilihan investasi akan bergantung pada tujuan keuangan pribadi, risiko investasi, dan periode waktu tertentu.
Salah satu manfaat utama dari investasi jangka panjang adalah ’compounding’ atau keuntungan yang berlipat ganda dari investasi awal. Dengan compounding, pendapatan dari investasi diinvestasikan kembali sehingga memungkinkan pertumbuhan investasi eksponensial dari waktu ke waktu.
Nah, hal ini berarti keuntungan kecil dapat digabungkan menjadi kekayaan yang signifikan dalam jangka waktu yang lama.
Investasi jangka panjang membutuhkan kesabaran dan disiplin. Jadi, penting bagi kamu untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan investasi, dan untuk mempertahankan mindset jangka panjang bahkan selama periode volatilitas pasar.Â
Dengan tetap fokus pada tujuan keuangan jangka panjang, kamu dapat membangun portofolio investasi jangka panjang yang terdiversifikasi.
Baca juga:
- Investasi Valuta Asing: Definisi dan Tipsnya Bagi Pemula
- Trend Bank Digital, Coba Deposito Bunga Tinggi dari Amar Bank
- Investasi Surat Utang Negara, Contoh, dan Cara Membelinya
Tujuan investasi jangka panjang
Di sisi lain, tujuan utama investasi jangka panjang adalah untuk mencapai stabilitas keuangan dan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Berikut adalah empat tujuan investasi jangka panjang yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Akumulasi kekayaan
Salah satu tujuan utama investasi jangka panjang adalah untuk mengumpulkan kekayaan dari waktu ke waktu. Berinvestasi pada instrumen saham, reksa dana, dan dana pensiun membantu kamu dapat menambah ‘kekayaan’ dari imbal hasil investasi.Â
2. Perencanaan pensiun
Investasi jangka panjang adalah cara ideal untuk merencanakan pensiun. Dengan berinvestasi dalam dana pensiun, seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau Jaminan Pensiun (JP) dari BPJS Ketenagakerjaan.Â
Investor dapat memastikan bahwa mereka memiliki cukup tabungan untuk menghidupi diri mereka sendiri selama masa pensiun dengan memiliki investasi jangka panjang tersebut.Â
3. Alokasi aset
Tujuan lain dari investasi jangka panjang adalah untuk diversifikasi portofolio investasi. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan bahwa aset investor tersebar di berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, dan properti.
Nah, dengan menetapkan tujuan dan sasaran investasi yang jelas, investor dapat menciptakan portofolio yang terdiversifikasi dengan baik yang dapat memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang.
Â
Kamu juga bisa mulai mempersiapkan dana pensiun di Celengan Amar Bank, lho. Bunganya sampai 5,5% per tahun, fleksibel, bisa ditarik kapan saja. Cek di sini.
Â
Jenis-jenis investasi jangka panjang
Â
Dalam dunia investasi di Indonesia, tentu ada banyak sekali instrumen investasi yang dapat kita pakai sebagai investasi jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah:
Â
1. Properti
Properti ini murni investasi jangka panjang. Jarang ada orang yang membeli properti hari ini hanya untuk dijual kembali minggu depan. Rata-rata investor properti memegang terus propertinya hingga puluhan tahun ke depan.
Â
Tentu return yang diberikan investasi jangka panjang di properti ini juga tinggi, apalagi jika mindsetnya adalah dijual atau disewa. Beberapa investor properti bahkan terus menyimpan propertinya hingga seumur hidupnya untuk dijadikan warisan ke anak atau cucu.
Â
2. Saham
Saham juga merupakan instrumen investasi jangka panjang. Banyak orang yang salah mengira bahwa saham dapat memberikan keuntungan dalam jangka waktu pendek. Kenyataannya keuntungan jangka pendek dalam saham hanyalah bersifat spekulatif.
Â
Semua investor besar di saham yang sukses, selalu berinvestasi untuk jangka panjang. Perusahaan akan berkembang seiring waktu, bukan dalam waktu satu malam.
Â
Jadi cara paling tepat untuk berinvestasi saham adalah dengan membeli perusahaan yang berkualitas, lalu pegang sahamnya dalam jangka waktu panjang.Â
Baca juga:
- Waspada! 8 Ciri-ciri Investasi Bodong yang Perlu DihindariÂ
- 8 Cara Bermain Saham dengan Modal 100 Ribu dan Pasti Untung
- 10 Cara Trading Saham Cocok untuk Pemula, Dijamin Cuan!
3. Obligasi
Obligasi sebenarnya bukan termasuk investasi jangka panjang. Jangka waktu investasi obligasi yang ideal adalah jangka waktu menengah, antara 3 sampai 5 tahun.
Â
Meski begitu, bukan berarti kita tidak dapat berinvestasi jangka panjang menggunakan instrumen obligasi.Â
Â
Ada jenis obligasi jangka panjang yang dapat kita genggam hingga puluhan tahun ke depan. Obligasi ini biasa disebut long term bonds. Obligasi ini jatuh temponya dapat mencapai 10 hingga 30 tahun.
Â
Tentu obligasi jangka panjang cocok untuk kamu yang ingin melakukan investasi jangka panjang tetapi dengan risiko yang moderat.
Â
4. Reksa dana
Reksa dana adalah instrumen investasi yang fleksibel. Kalian dapat berinvestasi secara jangka panjang maupun jangka pendek menggunakan instrumen reksa dana.
Â
Di dalam reksa dana, ada produk reksa dana saham yang cocok untuk investasi jangka panjang, ada juga reksa dana pasar uang yang risikonya lebih rendah sehingga cocok untuk investasi jangka pendek.
Â
Semuanya tentu disesuaikan dengan kebutuhan investasi dan kebutuhan dana kalian di masa depan.
Â
5. Tabungan berjangka
Tabungan berjangka ini juga merupakan instrumen investasi jangka panjang yang baik dan rendah risiko.
Â
Ini cocok bagi pemula yang ingin belajar menabung atau sedang ingin menyiapkan tabungan untuk masa depan dengan risiko yang rendah.
Â
Biasanya, tabungan berjangka digunakan untuk tujuan keuangan di masa depan yang bersifat penting, pasti terjadi, dan tidak dapat ditunda.
Â
Mengapa tabungan berjangka cocok untuk tujuan keuangan di atas? Karena risiko tabungan berjangka sangat rendah dan uangnya pasti terkumpul di akhir periode, tidak perlu takut dengan depresiasi aset investasi.Â
6. Emas
Emas dianggap sebagai ‘safe haven’ atau instrumen investasi yang mampu menjaga nilainya meskipun kondisi perekonomian dunia tidak stabil. Sebagai investasi jangka panjang, emas adalah pilihan yang sangat baik bagi kamu yang ingin mendiversifikasi portofolio dan melindungi aset yang kamu miliki.Â
Tidak seperti saham atau obligasi, emas memiliki korelasi rendah dengan aset lain, yang berarti dapat bertindak sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar.
Selain itu, emas adalah aset berwujud yang dapat dimiliki secara fisik, mengurangi risiko likuidasi atau kepailitan. Emas juga merupakan aset yang diakui secara global, menjadikannya komoditas berharga yang dapat dengan mudah diperdagangkan atau dijual.Â
Selain itu, emas memiliki persediaan terbatas, biaya penambangan dan pemurniannya tinggi, sehingga tak rentan terhadap inflasi.
Â
Tips investasi jangka panjang pemula
Selanjutnya kamu harus memulai strategi dan tips dalam mempersiapkan investasi jangka panjang. Beberapa tips yang mesti dipertimbangkan dalam berinvestasi jangka panjang adalah:
1. Banyak lakukan risetÂ
Tips pertama, sebelum berinvestasi, penting untuk melakukan riset mendalam tentang lanskap politik, kebijakan ekonomi, dan peraturan di Indonesia. Memahami faktor-faktor makro ekonomi ini dapat membantu kamu membuat keputusan berdasarkan informasi dan meminimalkan risiko investasi jangka panjang.
2. Diversifikasi portofolio
Berinvestasi pada beragam industri dan sektor dapat membantu mengurangi risiko dan memaksimalkan imbal hasil investasi. Indonesia menawarkan peluang di berbagai sektor seperti manufaktur, pertanian, pariwisata, dan infrastruktur yang bisa kamu jadikan peluang investasi.
3. Pilih yang keuntungannya konsisten
Ini berkaitan dengan riset, carilah perusahaan yang secara historikal memiliki keuntungan yang konsisten. Kamu bisa melihat langsung dari laporan keuangan perusahaan atau instrumen tempat kamu berinvestasi. Pastikan minimal konsisten keuntungan perusahaan tersebut bertahan 3-5 tahun. Keuntungan bisa dilihat dari EPS Ratio atau ROI dan ROA.
4. Perhatikan manajemen perusahaan yang kamu pilih
Perusahaan yang baik memiliki tata kelola yang rapih. Kamu bisa melihat manajemen perusahaan yang kamu pilih langsung melalui situs resminya. Pilih dan lihat profil perusahaan tersebut, cari tahu perkembangannya, dan bagaimana track record jajarannya.
5. Perhatikan risiko perusahaan terhadap perkembangan
Perusahaan yang punya keuntungan konsisten belum tentu baik untuk dijadikan tempat investasi jangka panjang. Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana risiko perusahaan tersebut ke depannya. Kamu bisa melihat risiko perusahaan dari rasio utang yang dimilikinya atau DEB (Debt to Equity Rasio).
Jika perhitungan total rasio utang lebih dari 1 maka sudah dipastikan perusahaan tersebut memiliki risiko tinggi. Namun, ini tergantung preferensimu, apakah ingin berinvestasi pada tempat risiko tinggi dengan keuntungan tinggi atau sebaliknya.
6. Tetap up-to-date dan lakukan evaluasi
Tips investasi jangka panjang untuk pemula adalah tetap up-to-date dengan perkembangan ekonomi dan investasi dgital di Indonesia sangat penting untuk keberhasilan investasi jangka panjang. Memantau berita dan tren pasar secara berkala dapat membantu kamu membuat keputusan berdasarkan informasi dan menyesuaikan strategi investasi kamu.
Lakukan evaluasi apakah masih cocok berinvestasi dengan perubahan ekonomi yang terjadi pada perusahaan atau memilih melakukan perubahan.
Kesimpulannya, berinvestasi jangka panjang membutuhkan jam terbang bagi kamu yang bersedia meluangkan waktu dan upaya untuk riset dan terjun ke beberapa instrumen investasi.Â
Â
Yang pasti, instrumen investasi jangka panjang itu harus menguntungkan. Investasi dengan keuntungan tinggi dan rendah risiko di Senyumku dari Amar Bank bisa kamu coba. Langsung cek di sini.