SWARA – Menjelang akhir tahun seperti ini banyak jomblo gencar mencari pasangan. Apalagi, kini banyak sekali aplikasi pencari jodoh yang bisa dengan mudah diunduh. Nah, kalau di luar negeri, fenomena ini disebut cuffing season.
Secara umum, cuffing season diartikan sebagai musim untuk orang-orang yang single atau jomblo untuk mencari pasangan dan menjalin hubungan asmara. Nah, kalau penasaran tentang musim unik ini, yuk, simak beberapa fakta menariknya!
Artikel Terkait: Informasi untuk Para Perempuan Single
- Single Ladies, Temukan Pasangan yang Miliki Sifat yang Cocok Berdasarkan Bulan Lahirmu!
- Perempuan Millennial Pilih Melajang, Ini Penjelasannya
- 7 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Perempuan
1. Berkaitan dengan musim dingin atau musim hujan
Pada tahun 2011, cuffing season masuk ke dalam Urban Dictionary. Melalui situs tersebut tercetus bahwa jomblo yang awalnya baik-baik saja mulai merasa kesepian dan ingin mencari pasangan di musim dingin. Kalau di Indonesia sendiri, akhir tahun adalah bulannya hujan. Ya, menurut pemahaman saya, hujan biasanya membawa rasa galau dan kesepian sehingga jomblo merasa lebih baik jika menghabiskan waktu bersama pasangan.
2. Dimulai awal November berakhir awal Maret
Dilansri dari Independent, cuffing season ini dimulai sekitar awal November (musim gugur datang) dan transisi dari kemarau ke musim hujan di negara tropis. Kemudian, cuffing season berakhir di akhir Februari hingga awal Maret.
3. Hanya mitos belaka
Istilah cuffing season mungkin sudah sangat terkenal di masyarakat terutama generasi milenial. Namun, sebenarnya menurut para ahli musim ini dianggap nggak biologis atau sekadar mitos. Di sisi lain musim dingin juga membuat banyak orang sering mengadakan acara sosial di lingkungannya. Jadi, kalau pengin cari orang baru yang berpotensi jodoh, bisa menghadiri acara tersebut.
4. Secara data memang ada
Meskipun dianggap mitos dan nggak benar-benar ada, data menunjukan bahwa cuffing season itu benar terjadi. Hal ini diperoleh dari data kencan online di beberapa aplikasi yang aktif menunjukkan peningkatan. Setidaknya, ada peningkatan sebanyak 15% (laki-laki) dan 5% (perempuan) di musim dingin. Sebagai perbandingan, jumlah ini lebih banyak ketimbang musim kemarau yang hanya 11% (laki-laki) dan 5% (perempuan).
Artikel terkait: Agar Sukses Mencari Pekerjaan
- Kebiasaan Buruk Dalam Mencari Pekerjaan yang Harus Dihindari
- 6 Tips Ini Wajib Diperhatikan Sebelum Mengirim Email Lamaran Kerjamu!
- 8 Kiat Sukses Wawancara Kerja Melalui Telepon
5. Hubungan berakhir setelah periode cuffing season usai
Beberapa data menunjukan kalau hubungan yang dimulai saat cuffing season akan berakhir saat musim itu telah usai. Hal ini dilihat dari data yang diperoleh dari pengguna Facebook yang mengganti status mereka menjadi “in a relationship” di akhir bulan Oktober dan kemudian mengubahnya menjadi “single” di bulan Maret. Hal ini menandakan bahwa hubungan cuffing season ini akan berakhir ketika memasuki musim semi. Namun, hal ini terjadi nggak ke semua hubungan, kok.
Nah, itu dia beberapa fakta tentang cuffing season yang memang sedang melanda jomblo di berbagai negara termasuk Indonesia. Kamu merasakannya juga, nggak?
NESA WILDA MUSFIA