SWARA – Akibat virus corona yang semakin parah melanda Indonesia, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pun melemah. Ditambah lagi kondisi perekonomian yang tengah dalam masa sulit, mengakibatkan nggak adanya stimulus yang kuat untuk melawan lemahnya perekonomian akibat virus corona. 

 

 

Harga saham di Indonesia pun anjlok, dan saham-saham utama di Wall Street pun ditutup dengan kondisi yang juga menurun.  Namun, bagi investor saham, harus mampu untuk bertahan agar investasi tetap berjalan meski di masa sulit seperti ini. Ada beberapa hal yang bisa menjadi pegangan utama investor untuk tetap berinvestasi di kala pandemi corona ini menyerang. Berikut hal-hal yang harus investor perhatikan.

 

1. Fokus kepada saham-saham blue chip

Di kala harga saham hancur seperti ini, para investor sebaiknya fokus untuk menginvestasikan uangnya di saham-saham blue chip. Karena saham-saham blue chip cenderung lebih tahan fluktuasi pasar, sehingga saat digempur pandemi corona habis-habisan, saham-saham blue chip masih lebih baik dari saham lainnya. Hindari juga saham gorengan yang hanya menggiurkan di awal, tetapi belum tentu akan menguntungkan di masa depan. 

 

Artikel Terkait: Serba-serbi Investasi Saham

  1. Gara-Gara Virus Corona Investasi Saham Merugi, Ini Cara Menyiasatinya
  2. Investasi Saham Berdasarkan Zodiak, Kamu Smart Investor atau Bad Investor?
  3. Kata Zodiak, Ini Karakter 12 Bintang Saat Pilih Investasi Saham

 

2. Bermain secara jangka panjang

Hal yang harus menjadi prinsip investor di kala pandemi seperti ini adalah untuk bermain saham secara jangka panjang. Artinya investor nggak boleh serta-merta mengharapkan keuntungan cepat dengan langsung menjual saham yang dimilikinya, tetapi tunggu hingga waktu yang cukup lama agar kondisi perekonomian kembali normal. Saham yang nilainya saat ini sedang turun drastis masih ada kemungkinan akan kembali naik bertahun-tahun ke depan, asalkan memiliki fundamental perusahaan yang bagus.

 

3. Jangan langsung menjual saham

Hindari bermain secara jangka pendek dengan melakukan kepanikan jika harga saham turun drastis. Saat saham turun drastis dan investor merasa rugi lalu langsung menjualnya, investor tersebut akan mendapatkan rugi yang lebih besar. Karena masih ada kemungkinan saham-saham tersebut akan kembali naik harganya setelah pandemi corona ini berakhir. 

 

4. Hindari saham yang sedang melakukan buyback

Akibat kondisi perekonomian negara yang sedang nggak baik, banyak perusahaan-perusahaan milik negara di bidang perbankan dan pertambangan yang melakukan buyback. Namun, buyback yang dilakukan sebenarnya bukan untuk mendongkrak kembali IHSG, melainkan hanya bersifat untuk meminimalkan pelemahan nilai saham yang terjadi. Sehingga sebaiknya hindari dulu saham-saham dari perusahaan milik negara yang saat ini tengah melakukan buyback besar-besaran.

 

Artikel Terkait: Tips Investasi Saham

  1. Tips Memilih Saham Untuk Pemula #BelajarSaham
  2. Menabung Saham Vs Trading Saham, Lebih Cuan yang Mana? #BelajarSaham
  3. Lirik Saham, 5 Tips Jadi Trader Saham Andal Biar Cepat Untung

 

5. Buru saham perusahaan konsumer di bidang farmasi

Saham pelat merah yang tengah melakukan buyback jelas nggak direkomendasikan untuk dibeli saat ini. Sebagai gantinya investor bisa memburu saham perusahaan-perusahaan konsumer di bidang farmasi. Beberapa contohnya seperti PT Industri Jamu dan Sido Muncul Tbk. 

 

Para investor bisa membeli saham di rentang harga Rp955 hingga Rp970 tiap saham dan diambil keuntungannya jika saham naik menjadi Rp1.130. Industri farmasi tetap bisa bergerak di tengah pandemi corona, bahkan mereka masih bisa melakukan ekspor dan mengekspansi pasar luar negeri, sehingga saham mereka sangat menggiurkan untuk dibeli.

 

Memburuknya perekonomian dan anjloknya harga saham juga disebabkan oleh para investor yang berusaha melikuidasi aset-aset yang dimiliki sehingga perekonomian sekaligus menurun. Kemungkinan pasar saham akan masih lesu hingga ditemukannya vaksin corona yang benar-benar bisa menyelamatkan nyawa orang-orang di dunia. Selama itu pula para investor akan lebih suka memegang uang tunai mereka. Semoga kondisi dunia semakin membaik dari serbuan virus corona agar perekonomian kembali berjalan normal.Â