SWARA DARI AMAR BANK – Otoritas Jasa Keuangan mengadakan seminar internasional dalam rangka mempromosikan inklusi keuangan digital untuk UMKM melalui penggunaan credit scoring. Adapun tema yang diangkat yakni The Synergy Of Public Registry, Private Credit Bureau and Innovative Credit Scoring in Driving Financial Inclusion Enhancement pada 16-17 Maret 2023 di Nusa Dua, Bali.

 

PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) yang diwakili oleh Presiden Director Amar Bank, Vishal Tulsian turut hadir sebagai salah satu panelis dan membahas soal “Lanskap Pelaporan Kredit Indonesia dan Perannya untuk Mendukung Akses Keuangan dan Mitigasi Risiko (Indonesia Credit Reporting Landscape and Its Role to Support Access to Finance and Risk Mitigation)”.

 

Vishal menjelaskan bahwa Amar Bank hadir untuk membantu banyak orang yang tidak terlayani secara finansial (unbanked).

 

Masalah yang sering terjadi, menurut Vishal, adalah banyak orang yang belum memiliki riwayat atau jejak digital pinjaman sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pinjaman. Di lain sisi, pihak pemberi pinjaman juga sulit dalam membuat keputusan dalam pemberian pinjaman.

 

Maka dari itu, Amar Bank membuat data alternatif dan model skoring sendiri sehingga mampu membaca beberapa data yang dikumpulkan dari calon nasabah. 

 

Misalnya, ketika seseorang mengisi form, riwayat copy paste, waktu yang dibutuhkan dalam pengisian formulir, dan lainnya. Amar Bank juga melihat data yang didapat dengan PCB dan ICS, sehingga mampu membuat data yang lebih terstruktur.

 

Sistem Amar Bank akan membaca perilaku nasabah ketika mengisi formulir, misalnya, apakah nasabah melakukan copy paste? Apakah pengisian form dilakukan dengan tidak wajar? Jika terdapat hal-hal mencurigakan maka sistem sudah pasti menolak aplikasi tersebut.

 

Baca juga: Hadiri World Cyber Security Summit Trescon, Amar Bank Beberkan Pentingnya Cyber Security

 

“Jadi kami memiliki model penilaian kami sendiri,” ucap Vishal Tulsian.

 

Lebih lanjut, Vishal juga menekankan bahwa lembaga pemberi pinjaman juga turut andil bertanggung jawab dalam meningkatkan inklusi keuangan dari segi literasi finansial. Maka dari itu, Amar Bank memiliki sebuah portal edukasi finansial yang terpisah untuk membantu meningkatkan inklusi keuangan.

 

Menurutnya, lembaga pemberi pinjaman tidak hanya bersiasat dalam sisi komersial akan tetapi bagaimana caranya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengutamakan pinjaman produktif dan mengelola pinjaman dengan bijaksana. Jadi, memberikan edukasi keuangan bukan hanya tugas dari pemerintah.

 

“Yang paling utama, setiap kali kita memberi pinjaman, kita harus memastikan bahwa peminjam teredukasi tentang bagaimana pinjaman produktif,” ungkap Vishal.

 

Ke depannya, Amar Bank akan terus berkomitmen meningkatkan inklusi keuangan untuk masyarakat Indonesia terutama mereka yang unbanked dan underserved.

 

Setelah berbagai panelis memaparkan dialog, seminar internasional OJK diakhiri dengan sesi foto bersama.

 

Baca juga: Amar Bank Raih Penghargaan “Indonesia’s Popular Digital Products Award 2023 – Financial Industry”