SWARA – Pernahkah kamu mendengar istilah rusun atau rumah susun? Dari tahun ke tahun, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tertarik untuk tinggal di rusun. Kalau kamu juga memiliki ketertarikan yang sama, coba pahami dulu seluk beluk rusun di Indonesia. 

 

Ketentuan mengenai rusun diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rusun. Dalam UU tersebut, rusun didefinisikan sebagai bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan. Bangunan tersebut terbagi ke bagian-bagian yang terstruktur, baik secara horizontal ataupun vertikal.

 

Memahami Sistem Kepemilikan Rusun

 

Dikutip dari Kompas, terdapat dua sistem kepemilikan rusun di Indonesia. Sistem pertama kepemilikan perorangan unit satuan rusun yang menjadi hunian setiap hari. Kemudian, sistem kedua adalah kepemilikan bersama, yaitu kepemilikan atas tanah, benda, dan bagian lainnya dalam satu lingkungan rusun. 

 

Ketika kamu tinggal di rusun, kamu akan menjadi pemilik atas unit satuan yang kamu tempati beserta tanah dan benda pada lingkungan rusun. Itu semua nantinya akan tertulis dalam Nilai Perbandingan Proporsional (NPP) di Sertifikat Hak Milik (SHM) satuan rusun.

 

Ada beberapa jenis rusun yang tersedia di Indonesia. Jenis-jenis tersebut antara lain: 

 

  • Rusun Umum, yaitu rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki keterbatasan daya beli.
  • Rusun Khusus, yaitu rusun yang penggunaannya khusus untuk memenuhi suatu kebutuhan, misalnya untuk menampung korban bencana, sebagai daerah perbatasan, atau pondok pesantren.
  • Rusuk Komersil, yaitu rusun berupa apartemen yang nantinya akan dijual ke para pembeli. Rusun jenis ini ditujukan kepada masyarakat kalangan menengah ke atas. 
  • Rusunawa, yaitu rumah susun yang disewakan. Para penghuninya tinggal dengan sistem sewa. 

 

Keuntungan yang Didapat Saat Tinggal di Rusun

 

Kalau kamu masih ragu untuk memilih tinggal di rusun, perhatikan daftar keuntungan berikut ini yang bisa mendukung keputusanmu: 

 

  • Hemat biaya

 

Banyak masyarakat menyadari rendahnya biaya yang perlu dikeluarkan ketika memutuskan untuk menempati rusun. Dibandingkan dengan rumah atau apartemen mewah, rusun biasanya memiliki biaya yang cenderung lebih mudah.

 

Murahnya biaya rusun juga dipengaruhi oleh faktor luas satuan unit yang ditempati. Ditambah lagi, banyak fasilitas yang digunakan sebagai milik bersama dengan penghuni rusun lainnya. Dengan begitu, wajar bila biaya perawatan di rusun juga lebih murah. 

 

  • Lokasi strategis

 

Umumnya, rusun memiliki lokasi area yang strategis. Rusun baru bisa menarik perhatian penghuni bila mereka berlokasi di kawasan yang strategis, sehingga memudahkan seluruh penghuni untuk beraktivitas. 

 

Sebuah rusun dapat dikatakan memiliki lokasi yang strategis apabila dekat dengan tempat sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas. Misalnya pusat perbelanjaan, area perkantoran, rumah sakit, dan sekolah. 

 

Karena lokasi yang strategis, kamu pun bisa lebih menghemat waktu dan biaya ketika akan bepergian. Kamu tidak perlu menghabiskan banyak biaya untuk ongkos perjalanan ataupun terjebak macet yang berkepanjangan. 

 

  • Bersosialisasi

 

Keuntungan lainnya dari tinggal di rusun adalah kesempatan untuk bersosialisasi bersama penghuni rusun lainnya. Tidak seperti di komplek perumahan, penghuni rusun lebih sering berkegiatan di luar unit satuan yang dihuni karena beberapa fasilitas disediakan untuk bersama. 

 

Saat berbagi fasilitas dengan penghuni lain, kamu bisa sekaligus membangun hubungan sosial dengan mereka. Kamu pun bisa berinteraksi tanpa takut takut adanya masalah kriminalitas, karena rusun biasanya memiliki sistem keamanan 24 jam. 

 

Beberapa fasilitas umum yang biasanya disediakan di lingkungan rusun meliputi fasilitas kesehatan, fasilitas belanja, lapangan, aliran listrik dan gas, dan lain sebagainya. 

 

Kekurangan yang Dirasakan Saat Tinggal di Rusun

 

Walaupun banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan di rusun, ada juga beberapa kerugian yang mungkin akan kamu rasakan. Berikut ini beberapa kekurangannya: 

 

  • Lahan yang sempit

 

Tentunya, bila dibandingkan dengan tinggal di rumah, luas unit satuan rusun cenderung lebih sempit. Sebagian besar rusun yang ada di Indonesia hanya memiliki luas rata-rata 21 meter persegi per unit. 

 

Tidak jarang, lahan yang sempit ini membuat penghuni kesulitan dalam menata interior. Akan tetapi, hal ini sebenarnya sebanding dengan biaya pembelian rusun yang cenderung lebih murah. 

 

  • Kurang privasi

 

Karena banyak fasilitas umum yang perlu digunakan bersama-sama, tidak heran bila kamu terkadang merasa kekurangan privasi. Apalagi, aliran listrik, air, dan gas biasanya digunakan bersama dan berasal dari satu pusat. Hal ini akan semakin membuatmu merasakan kekurangan privasi itu. 

 

Selain itu, kamu mungkin bisa mendengar suara dari tetangga di unit satuan yang bersebelahan dengan unit yang kamu tinggali. Kalau kamu dan tetangga tidak berhati-hati, kondisi ini bisa memicu konflik. 

 

Walaupun ada beberapa kekurangan, kamu tetap bisa merasakan lebih banyak keuntungan dari tinggal di rusun. Karena itu, jika kamu memerlukan tempat tinggal dengan harga terjangkau dan aman, kamu bisa memilih rusun sebagai pilihanmu.