SWARA – Hari ini, 13 Oktober 2020, diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day sedunia. Sesuai namanya, pada tanggal 13 Oktober setiap tahunnya, para wanita di seluruh dunia dibebaskan untuk tidak memakai bra.

 

Di Indonesia sendiri, pemahaman mengenai hari peringatan Hari Tanpa Bra mungkin tergolong masih rendah. Tidak banyak orang yang tahu apa sebenarnya tujuan dan sejarah dari hari peringatan ini.

 

Supaya kamu bisa memahami lebih jauh tentang makna hari peringatan No Bra Day, simak informasinya berikut ini.

 

  • Mengedukasi tentang kanker payudara

 

Peringatan Hari Tanpa Bra seringkali dijadikan sebagai upaya menjalankan kampanye tentang pentingnya mengenali hal-hal seputar kanker payudara. Dilansir dari Kompas, kelompok kesadaran kanker mengingatkan para perempuan untuk melakukan pemeriksaan bila mengalami gejala kanker payudara.

 

Hingga kini, pemakaian bra sehari-hari masih sering menuai kontroversi. Beberapa pihak percaya bahwa mengenakan bra dapat berpengaruh pada meningkatnya resiko terkena kanker payudara.

 

Tapi, sebenarnya belum ada penelitian yang bisa membuktikan hal ini dengan jelas. Tidak hanya itu, manfaat pemakaian bra setiap harinya juga belum bisa dibuktikan sepenuhnya oleh penelitian. 

 

Karena itu, tidak bisa dipastikan apakah memakai bra memang bisa menyebabkan kanker payudara. Namun, No Bra Day tetap dijadikan ajang untuk menyebarkan informasi seputar kanker payudara guna meningkatkan kesadaran para wanita di dunia. 

 

  • Merupakan peristiwa kontroversial

 

Peringatan No Bra Day sudah dilakukan sejak tahun 2011 lalu. Penetapan hari peringatan ini dimulai dari sebuah kampanye yang dilangsungkan di Toronto, Kanada, melalui tagar #nobraday di media sosial.

 

Dilansir dari CNN Indonesia, kampanye ini dipelopori oleh dokter bedah Mitchell Brown. Ia mengedukasi para perempuan dunia mengenai pilihan ketika harus menjalani operasi pengangkatan kanker payudara. 

 

Di mata sebagian orang, ditetapkannya 13 Oktober sebagai No Bra Day merupakan peristiwa kontroversial. Saat gerakan #nobraday pertama kali ramai di media sosial, banyak wanita yang mengunggah foto tanpa mengenakan bra di berbagai situs di internet.

 

Tapi, hari peringatan ini sebenarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu meningkatkan kesadaran akan bahayanya kanker payudara. Selain itu, kampanye ini diharapkan bisa mendorong para perempuan di seluruh dunia agar segera melakukan pemeriksaan bila merasakan adanya gejala. 

 

Bahkan, perempuan yang tidak mengalami gejala pun dianjurkan untuk mengikuti pemeriksaan mammogram, yaitu pemeriksaan yang mendeteksi kanker payudara hingga 2 tahun sebelum kemunculan benjolan.

 

  • Mendorong perempuan melakukan pemeriksaan

 

Hingga saat ini, banyak perempuan memperingati Hari Tanpa Bra di tanggal 13 Oktober dengan melakukan pemeriksaan sendiri untuk mendeteksi benjolan. Pemeriksaan paling tepat dilakukan sekitar 7-10 hari setelah menstruasi selesai.

 

Untuk mendeteksi benjolan, kamu bisa memperhatikan apabila terjadi perubahan atau pembengkakan pada puting. Tidak hanya itu, kamu akan mengalami keluarnya cairan dan darah dari puting apabila terdapat tumor pada payudara.

 

Dengan adanya hari peringatan ini, para perempuan didorong untuk selalu melakukan pemeriksaan, termasuk pemeriksaan sendiri di rumah. Hal ini penting, karena kanker payudara telah menjadi salah satu dari sedikit jenis kanker yang dapat dideteksi sejak dini. 

 

Awalnya, peringatan No Bra Day memang menuai banyak kontroversi. Tapi, kini hari peringatan tersebut menjadi sarana bagi para perempuan di seluruh dunia untuk saling mengedukasi satu sama lain terkait kanker payudara.