SWARA-Reza Gunawan, pakar penyembuhan holistik mengatakan bahwa persalinan selama ini mementingkan satu variabel penting, yakni sehat dan selamat secara fisik. Namun, di sisi lain mengabaikan kondisi psikis ibu saat dan setelah melahirkan.
Nggak sedikit ibu yang justru mengalami trauma pada rasa sakit luar biasa saat proses melahirkan. Nah, ini yang terjadi pada saya saat melahirkan si kakak dulu. Akhirnya, saya jadi takut untuk hamil lagi.
Pada saat saya dinyatakan hamil anak kedua, saya langsung cari metode yang bisa membuat saya tak lagi mengalami hal yang sama dengan dulu.
Jadi biasanya, saat melahirkan, para calon ibu biasanya akan diintruksikan untuk berbaring telentang di pembaringan yang sudah dilengkapi dengan alat penahan di bagian bawah lutut atau tungkai, untuk membantunya mengangkat kaki saat persalinan berlangsung.
Pada persalinan gentle birth, ibu bebas memilih posisi saat melahirkan, baik jongkok, setengah jongkok, duduk atau posisi apapun. Ia mengikuti instingnya sendiri dan posisi bayi yang sedang mencari jalan keluar.
Gentle birth adalah sebutan untuk metode melahirkan dengan meminimalkan rasa sakit. Metode ini belakangan memang sangat populer, bahkan nggak jarang menjadi topik bahasan di banya forum-forum diskusi kehamilan dan melahirkan.
Metode ini sejatinya sudah dikenal dan dipraktikkan, bahkan saat peradaban manusia masih primitif sekalipun. Dalam buku Childbirth Across Cultures, Robbie Davis-Floyd dan Melissa Cheyney menjelaskan bahwa persalinan dengan cara berdiri, berjongkok, setengah berjongkok, atau merangkak, sama seperti yang dilakukan oleh suku-suku primitif di berbagai penjuru dunia.
Artikel Terkait: Fakta Seputar Kesehatan yang Jarang Kamu Ketahui. Yuk Baca!
- Berkeringat Terlalu Banyak? Menurut Dokter, Ini yang Harus Kamu Ketahui
- 10 Fakta Menarik Berhubungan Seksual Ketika Hamil, Wajib Tahu!
- Ini Fakta Penting Tentang Kanker Kulit, Wajib Tahu dan Waspada!
Nah, untuk kamu para ibu yang saat ini sedang mengandung, metode gentle birth bisa kamu pertimbangkan kalau kamu khawatir nggak kuat menahan rasa sakit saat melahirkan nanti. Jika tertarik, coba simak ulasan tentang metode gentle birth berikut ini.
1. Water birth
Sesuai dengan namanya, metode water birth dilangsungkan di dalam air hangat atau yang sesuai dengan suhu tubuh sang ibu. Metode ini tujuannya adalah untuk menurunkan tekanan darah, sehingga dapat menekan kecemasan ibu saat melahirkan.
Air bisa menurunkan hormon pemicu stres dan memproduksi endorfin lebih banyak, sehingga rasa sakit berkurang tanpa bantuan anestesi. Selain itu, lapisan perineum saat di dalam air juga menjadi lebih elastis, jadi melahirkan dengan water birth bisa mengurangi risiko robeknya vagina.
Dengan metode ini, kamu bebas bergerak dalam proses persalinan. Pasalnya, di dalam air terdapat gaya gravitasi yang mendukung dan memudahkan melahirkan dalam posisi duduk maupun jongkok di kolam. Saat di dalam air, tubuh mu lebih mudah bergerak untuk mencari posisi yang nyaman.
Namun, satu hal yang perlu diingat, kamu harus tetap menjaga posisi lutut lebih rendah dari pinggul sehingga memudahkan bayi lahir.
Pada tahap kedua, ahli kandungan menyarankan untuk berada di luar air. Misalnya saat keadaan serviks terbuka lebar, pembukaan sudah sempurna dan siap menjadi jalan keluar bayi. Selain itu juga untuk mengantisipasi kalau terjadi kendala, agar dapat ditangai dengan mudah dan cepat. Misalnya seperti sesuatu yang menyebabkan sang ibu harus melakukan persalinan caesar darurat.
2. Silent birth
Metode berikutnya pernah diparktikkan oleh selebritias Hollywood, Katie Holmes, pada tahun 2006, silent birth.
Metode yang diperkenalkan oleh L. Ron Hubbard Dianetics dalam The Modern Science of Mental Health ini utamanya adalah mengedepankan ketenangan dari sang calon ibu saat menjalani proses persalinan. Bahkan instruksi dari tenaga medis pun enggak disarankan selama proses ini berlangsung.
Menurut Ron, saat bersalin, perempuan membutuhkan dukungan dari lingkungan yang tenang sehingga ia enggak mengeluarkan kata-kata ketika berada di ruang bersalin normal.
Perempuan yang merasakan kecemasan dan mengungkapkannya secara enggak terkendali akan berdampak buruk pada psikologi saat proses persalinan. Selain itu, menjaga suasana persalinan tetap tenang juga baik untuk psikologi bayi.
Hanya saja, kontroversi pada persalinan silent birth timbul karena bertolak belakang dengan persalinan normal pada umumnya, di mana bidan atau dokter akan memberikan instruksi untuk mengejan atau menarik napas.
Artikel terkait: Seputar kehamilan
- Pahami 4 Layanan BPJS Untuk Ibu Hamil Ini
- 10 Mitos Seputar Kehamilan yang Tidak Perlu Kamu Percaya
- Cari Tahu Perubahan yang Dialami Tubuh Tergantung Usia Kehamilan
3. Hypnobirthing
Nah, akhirnya metode ini yang saya pilih saat melahirkan si adik: Hypnobirthing. Metode persalinan ini menggunakan menggunakan self-hypnosis atau menghipnotis diri sendiri dengan teknik relaksasi. Metode persalinan ini berfungsi membantu calon ibu merasa siap, sehingga ketakutan akan proses persalinan berkurang.
Rasa takut saat melahirkan menyebabkan psikologis dan otot-otot menegang sehingga akan memengaruhi kontraksi serta menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Keunggulan proses hypnobirthing pada dasarnya bersumber pada sugesti calon ibu yang dapat diperoleh dari musik, video, pemikiran dan kata-kata positif yang membangun seperti “saya ingin melahirkan secara normal”, “saya relaks dan bayi saya juga relaks”.
Hypnobirthing aman dilakukan asalkan dokter yang menangani sudah sepenuhnya mendukung metode ini dan terlatih. Nah, saat memutuekan menggunakan metode ini, saya dianjurkan untuk melakukan persalinan di rumah sakit yang memiliki fasilitas C-section (operasi caesarian) darurat dan unit perawatan bayi yang baru lahir untuk berjaga-jaga apabila terjadi komplikasi.
Itulah tiga metode gentle birth yang bisa kamu pertimbangkan. Namun, apa pun metode yang akan kamu lakukan, sebaiknya tetap mengedepankan keselamatan ibu dan calon bayi yang akan lahir.