SWARA – Sejak setahun lalu, saya mulai bekerja di kantor yang fokus pada sektor periklanan. Saat itu berat badan saya 45 kg, tapi sekarang berat badan bertambah jadi 60 kg dengan tinggi badan 145 cm. Alhasil sekarang saya sering dipanggil tahu bulat sama teman-teman sekantor. Malu sih sebenarnya, saya juga nggak tahu kenapa berat badan saya jadi sebesar ini.
Padahal saya selalu rutin menjaga berat badan dengan mengurangi makanan berlemak dan juga berdaging. Porsi makan saya juga lebih sedikit kalau dibandingkan porsi makan teman-teman sekantor. Kemudian saya mendapati sesuatu yang menarik dengan artikel kesehatan yang saya baca lewat lembar koran pagi.
Fakta Tentang Perjalanan Jauh Pergi Pulang (PP Commute)
Jarak antara rumah saya dengan kantor sekitar 30 km. Sehari-harinya saya pergi ke kantor menggunakan transportasi mobil pribadi. Mengapa saya nggak nge-kos saja di tempat yang dekat kantor? Tentu saja nggak bisa. Di rumah, saya punya tanggungan suami dan juga anak-anak. Sementara suami saya juga sibuk, jadi nggak bisa mengantar saya kerja.
Akhirnya saya pun jadi commuter yang nggak asing lagi dengan macet, bisingnya jalan raya, dan juga debu yang kerap mengepul di jalanan. Kata koran pagi itu, salah satu alasan berat badan jadi naik secara konsisten itu diakibatkan aktivitas commute jarak jauh dengan sistem pergi-pulang sehari-hari.
Berdasarkan penelitian dari American Journal of Preventive Medicine, orang yang menjadi commuter dengan jarak lebih dari 15 mil atau 24 km cenderung mengurangi aktivitas gerak fisik dalam waktu lama. Fakta itulah yang menyebabkan berat badan bertambah lebih cepat tanpa di sadari.
Sementara orang yang melakukan perjalanan 10 mil per hari sangat berpotensi terkena ancaman tekanan darah tinggi. Para commuter mayoritas menghabiskan aktivitas makan ketika dalam perjalanan. Bukannya makanan terbakar menjadi energi, justru hanya tertimbun dalam tubuh begitu saja.
Artikel terkait: Rekomenasi liburan bareng keluarga untuk kamu yang suntuk bekerja
- 7 Rekomendasi Glamping Seru Bareng Keluarga di Akhir Pekan
- 5 Ide Liburan Anak Hemat di Akhir Pekan, Kamu Pilih yang Mana?
- Ingin Liburan ke Yogyakarta? Ini Rekomendasi 7 Hotel Pilihan yang Pas untuk Keluarga!
Kebutuhan Nutrisi dalam Tubuh Harus Tercukupi
Orang yang telanjur jadi commuter cenderung mengabaikan kebutuhan nutrisi yang baik. Mereka lebih sibuk memikirkan pekerjaan daripada kondisi tubuh sendiri. Pada bagian ini saya cukup tertampar bolak-balik dengan fakta yang cukup mengejutkan saya. Apa yang tertera di artikel koran pagi itu memang benar.
Para ahli kesehatan menyarankan, seorang commuter sebaiknya sarapan pagi dengan makanan bernutrisi. Bisa dimulai dengan buah-buahan, keju berkolesterol rendah, atau bahkan makanan mentah lain yang mengandung protein tinggi. Jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan berkarbohidrat. Toh, sumber energinya hanya keluar sedikit.
Pagi itu saya langsung bikin komitmen pada diri sendiri. Saya harus bisa menghindari makanan penghasil energi lemak berlebih, seperti snack, telur, kacang, atau yogurt. Saya akui nggak mudah meninggalkan makanan yang sudah menjadi favorit saya sejak lama. Tapi demi kesehatan, saya yakin bisa melaluinya.
Nggak Bisa Menghindar Jadi Commuter
Sekilas mungkin artikel itu menyuruh saya berhenti menjadi commuter. Jujur, saya belum sanggup. Kalau harus melakukan kegiatan atau konsumsi makanan yang bisa mengurangi risiko obesitas, mungkin saya bisa. Tetapi kalau untuk berhenti menjadi commuter, saya belum bisa. Saya masih memiliki target minimal bekerja di periklanan sampai dua tahun penuh.
Artikel terkait: Tips-tips supaya tetap produktif dalam bekerja!
- 5 Langkah Lebih Produktif dalam Bekerja
- Bingung Kenapa Sulit Produktif Saat Bekerja? Ini Lho Alasannya…
- Tips Supaya Meja Kantor Tetap Membuatmu Produktif Bekerja
Tujuan saya jelas, saya ingin menimba pengalaman sebanyak mungkin di sana. Kebutuhan dunia periklanan semakin tinggi dari hari ke hari. Untuk membuka pekerjaan yang di-handle sendiri harus memerlukan profesionalitas tinggi. Soalnya bekerja via online maupun offline itu harus punya modal tanggung jawab yang besar. Saya masih harus belajar banyak lagi.
Dengan fakta-fakta tersebut, senggaknya saya tahu penyebab berat badan bertambah yang saya alami. Setelah itu, saya pun membandingkan perkembangan tubuh saya dengan tubuh teman-teman. Rupanya artikel itu benar. Mereka tampak biasa-biasa saja. Soalnya jarak rumah mereka dengan kantor hanya beberapa puluh meter saja.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
TUNAIKU