SWARA – Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 baru saja merilis report 2019 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Jakarta, pada Senin (8/4/2019). Dalam laporan tersebut disebutkan terdapat 10 destinasi wisata halal unggulan yang ada di Indonesia.
Dilansir dari antaranews.com, laporan tersebut disampaikan oleh CEO CrescentRating dan HalalTrip Fazal Bahardeen. Fazal mengungkapkan lokasi yang termasuk ke dalam 10 destinasi wisata halal unggulan Indonesia adalah Lombok, Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur (Malang) dan sekitarnya.
“Hasil IMTI 2019 menunjukkan terjadinya peningkatan skor di 10 destinasi wisata halal unggulan Indonesia,”ungkap Fazal.
Artikel Terkait: Fakta menarik tentang pariwisata Indonesia
- Indonesia Akan Segera Realisasikan Program Pariwisata 4.0
- Wajib Dicoba! 3 Destinasi Wisata yang Disebut Bali Baru
- Kilas Balik 2018, Ini 10 Tempat Wisata di Indonesia yang Paling Digemari!
Kriteria Global Muslim Travel Index
Selain itu, Fazal mengungkapkan bahwa IMTI 2019 mengacu pada standar Global Muslim Travel Index (GMTI) yang mengadopsi 4 kriteria meliputi; Access, Communication, Environment, dan Services (ACES).
Keempat kriteria tersebut masing-masing memiliki tiga komponen. Untuk Access terdiri atas visa requirements, air connectivity, dan transport infrastructure. Untuk Communication terdiri atas outreach, ease of communication, dan digital presence. Untuk Environment terdiri atas safety and culture, visitor arrivals, dan enabling climate. Sedangkan untuk Services terdiri atas core needs (halal food and prayers), core services (hotel and airport), dan unique experience.
Target menteri pariwisata
Menteri Pariwisata menargetkan Indonesia berada di ranking 1 sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia versi GMTI pada tahun ini. Hal tersebut seharusnya sejalan dengan peran Indonesia sebagai pemain global halal tourism.
Menpar Arief Yahya mengungkapkan bahwa kunjungan wisata mancanegara halal tourism tahun 2019 ditargetkan mencapai 5 juta wisman atau 25 persen dari target 20 juta wisman.
Akhirnya, Indonesia meraih peringkat pertama!
Sesuai dengan target Menteri Pariwisata, Indonesia meraih peringkat pertama untuk wisata halal dunia versi Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2019.
Hal itu baru saja terungkap dalam laporan terbaru Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2019 yang dipresentasikan di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, pada Selasa (9/4/2019).
Hasil ini tentunya sangat mebanggakan, sebab setelah lima tahun Indonesia bergabung dengan GMTI, akhirnya pada tahun ini Indonesia berhasil meraih posisi paling prestisius dalam bidang wisata halal internasional.
Definisi wisata halal
Definisi wisata halal menurut akademisi M. Battour dan N. Nazari Ismail adalah semua objek atau tindakan yang diperbolehkan menurut ajaran Islam untuk digunakan atau dilibati oleh orang Muslim dalam industri pariwisata. Definisi ini memandang hukum Islam (syariah) sebagai dasar dalam penyediaan produk dan jasa wisata bagi konsumen (dalam hal ini adalah Muslim), seperti hotel halal, resort halal, restoran halal dan perjalanan halal.
Definisi tersebut tidak terbatas pada negara-negara muslim saja. Seluruh indikator wisata halal juga bisa diterapkan pada negara-negara yang non-muslim. Selain itu, wisata halal juga tidak terbatas pada perjalanan yang bersifat keagamaan, seperti ziarah wali songo. Tapi, juga perjalanan yang bersifat umum dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Acuan berdasarkan Global Muslim Travel Index
Tiga kelompok kriteria wisata halal:
- Destinasi ramah keluarga
- Layanan dan fasilitas di destinasi yang ramah muslim
- Kesadaran halal dan pemasaran destinasi
Artikel Terkait: Serba-serbi menarik tentang halal
- 8 Restoran Halal di Korea yang Bisa Kamu Kunjungi
- 5 Destinasi Halal untuk Libur Lebaran di Korea
- Halalbihalal Bersama Rekan Kerja di Restoran Sekitar Surabaya Berikut Ini!
Dari tiga kriteria atau acuan tersebut, terdapat 11 indikator turunan yang menjadi acuannya.
Untuk kriteria pertama, Destinasi Ramah Keluarga:
- Destinasi wisata harus ramah keluarga
- Keamanan umum bagi wisatawan Muslim
- Jumlah kedatangan wisatawan Muslim yang cukup ramai
Untuk kriteria kedua, Layanan dan Fasilitas di Destinasi yang Ramah Muslim:
- Pilihan makanan dan jaminan halalnya
- Akses ibadah yang mudah dan baik
- Fasilitas di bandara yang ramah Muslim
- Serta opsi akomodasi yang memadai
Untuk kriteria tiga, Kesadaran Halal dan Pemasaran Destinasi:
- Kemudahan komunikasi
- Jangkauan dan kesadaran kebutuhan wisatawan Muslim
- Konektivitas transportasi udara
- Serta persyaratan visa
Dhandy Dwi Yustica