SWARA – Menteri Pariwisita Republik Indonesia Arief Yahya ingin segera merealisasikan pengembangan Pariwisata 4.0 yang ditujukan bagi wisatawan milenial dengan tujuan pertumbuhan yang berlipat. Hal ini diutarakan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata I Tahun 2019, pada Februari lalu, di Hotel Sultan Jakarta.

 

Rakornas tersebut mengangkat tema “Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDT) 4.0: Transforming Tourism HR to Win The Global Competition in The Industry 4.0 Era”

 

Dilansir dari CNN Indonesia, pencanangan program Pariwisata 4.0 dibuat mengikuti perkembangan zaman, di mana melesatnya teknologi dan informatika membuat segala sektor harus mengikuti sekaligus memanfaatkan perkembangannya. Termasuk sektor pariwisata, pengembangan program Pariwisata 4.0 memfokuskan pada wisatawan milenial yang cenderung lebih mandiri dan individual.

 

Menpar Arief mencontohkan wisman milenial tiongkok yang dahulu terkenal dengan “group tourism”, sekarang lebih sering yang menjadi individual tourism. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa kelompok wisata milenial saat ini lebih mendominasi negara-negara sumber wisman di dunia.

 

Di Indonesia, wisatawan milenial tercatat jumlahnya mencapai 50 persen dari keseluruhan wisman yang datang ke Indonesia dengan proyeksi pertumbuhan yang juga berlipat. Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor pendorong bagi pemerintah Indonesia untuk segera merealisasikan program Pariwisata 4.0

 

“Sebagai perbandingan, Malaysia dalam program tourism 4.0 menargetkan pertumbuhan 4 kali lipat pada 2030, sedangkan Spanyol menjadi negara yang paling berhasil dalam tourism 4.0,” kata Menpar Arief Yahya.

 

Selain Indonesia, ternyata sudah ada beberapa negara lain yang juga sudah mencanangkan program Tourism 4.0 atau Pariwisata 4.0. Negara-negara tersebut antara lain, Malaysia dan Spanyol. Dalam pelaksanaannya, Malaysia menargetkan pertumbuhan empat kali lipat pada tahun 2030.

 

Target ini tentunya bukanlah hal yang mustahil, terutama bagi Indonesia yang memiliki banyak potensi di bidang pariwisata.

 

Artikel Terkait: SMIP/SMK Pariwisata terbaik di seluruh Indonesia

  1. SMIP/SMK Pariwisata Terbaik yang Ada di Semarang
  2. SMIP/SMK Pariwisata Terbaik yang Ada di Bandung
  3. SMIP/SMK Pariwisata Terbaik yang Ada di Yogyakarta

 

Negara yang terbilang paling sukses dalam realisasi pengembangan Tourism 4.0 adalah  Spanyol. Negara tersebut bisa menjadi benchmarking bagi Indonesia karena kesuksesannya. Spanyol telah menerapkan Pariwisata 4.0 di beberapa destinasi utamanya, yaitu dengan membangun sebuah ekosistem digital.

 

Ekosistem digital yang dimaksud adalah dengan mengembangkan pariwisata mulai dari inspiration, arrival, destination, hingga post-trip serba digital yang mencerminkan erra Pariwisata 4.0.

 

Saat ini, Indonesia sedang mempersiapkan transformasi menuju Tourism 4.0 dalam strategi besar. Strategi besar yang dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata antara lain meliputi, Strategic Theme: Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0; Strategic Imperatives for Transforming Tourism HR to Win Global Competition in Industry 4.0; 5 Technology Enabler; 9 Key Initiatives for Discipline Executions; dan Pentahelix Collaboration Approach.

 

Keberhasilan dalam penerapan Tourism 4.0 juga dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia. Kehadiran unsur-unsur tambahan juga bisa membantu mempercepat dalam pengembangan Tourism 4.0, unsur-unsur tersebut seperti sumber daya manusia atau humanware, hubungan kerja/kolaborasi atau orgaware dan berbagai informasi deskriptif maupun preskriptif yang bisa membuat teknologi tersebut dapat bekerja atau infoware.

 

“Kunci dalam grand strategy pariwisata era industri 4.0 adalah Sumber Daya Manusia atau SDM dan ini sebagaimana program yang ditetapkan Presiden Jokowi tahun ini yakni fokus pada SDM,” ungkap Arief Yahya.

 

Artikel Terkait: Tips dan trik tentang liburan

  1. Butuh Dana Liburan? Nih, Cara Ampuh Menjaga Kondisi Keuangamu Tetap Aman!
  2. Ingin Menikmati Liburan Sendirian? Hal Ini Bisa Kamu Coba!
  3. 6 Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Pergi Liburan

Perubahan perilaku yang bisa tercermin pada pengembangan program Tourism atau Pariwisata 4.0 adalah semua proses dalam kegiatan berlibur akan dilakukan dengan cara digital. Maksudnya, semua proses mulai dari reservasi tiket, hingga memilih paket wisata juga menggunakan sistem digital.

 

Para konsumen akan semakin mobile, personal, serta interaktif, sesuai dengan sifat dari digital yaitu semakin digital, semakin personal (the more digital, the more personal).


dhandyDhandy Dwi Yustica