SWARA – Imlek memang sudah berlalu. Namun, nuansa Imlek akan selalu terasa sepanjang bulan Februari ini. Tradisi perayaan Imlek yang dilakukan etnis Tionghoa memang menarik. Saya sendiri tertarik dengan tradisi tahunan Imlek seperti adanya angpao yang disukai anak-anak. Ternyata nggak hanya nominalnya, warna merah pada amplop angpao sebenarnya melambangkan kemakmuran dan keberuntungan.
Selain angpao, masih banyak tradisi etnis Tionghoa yang juga menarik untuk dibahas lho. Yuk, lanjut baca artikelnya kalau kamu ingin tahu apa saja tradisinya!
Â
Artikel Terkait: Serba-serbi Tradisi Tionghoa
- 5 Tradisi Tionghoa Saat Imlek yang Dipercaya Dapat Mendatangkan Keberuntungan
- 5 Cara Meraih Kekayaan Berdasarkan Tradisi Tionghoa
- VIDEO: 3 Hal Menarik Saat Imlek Versi Anak Tunaiku
1. Pertunjukan barongsai
Sumber:Â statik.tempo.co
Barongsai memang selalu menarik untuk ditonton. Pertunjukan singa bertubuh naga yang melakukan aksi akrobatik ini selalu ditunggu-tunggu banyak orang, termasuk yang bukan etnis Tionghoa. Barongsai sendiri bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat yang ada di bumi karena pada saat Imlek, para dewa dan dewi yang menjaga bumi sedang kembali ke kayangan.
Â
2. Disajikannya kue keranjang
Kue manis dari bahan tepung dan gula ini memang banyak ditemui ketika Imlek. Sejatinya kue ini digunakan saat sembahyang dan disajikan untuk para leluhur. Disebut kue keranjang karena dalam pembuatannya memang menggunakan cetakan berbentuk keranjang. Kue khas perayaan Imlek ini memiliki makna kerukunan dan kebersamaan untuk menghadapi tahun yang akan datang.
Â
3. Makan malam di restoran Chinese
Sumber: www.pegipegi.com
Merayakan Imlek memang makin menyenangkan saat berkumpul bersama keluarga besar. Etnis Tionghoa senang melakukan jamuan makan malam yang hangat di tengah keluarga. Untuk perayaan hari yang spesial, mereka punya kebiasaan untuk makan malam bersama di restoran Chinese yang besar. Suasana khas Imlek makin terasa saat para anggota keluarga masih menggunakan pakaian cheongsam setelah seharian merayakan Imlek.
Â
4. Aneka parcel buah yang melimpah saat Imlek
Kita sering menemukan buah-buahan segar yang dikemas menarik dan khas Imlek dengan warna hiasan merah. Buah-buahan segar memang selalu disajikan saat perayaan Imlek. Tujuannya, untuk disajikan bagi leluhur yang sudah mendahului. Buah-buahan seperti pisang dan jeruk dipercaya dapat memanggil keberkahan bagi masyarakat Tionghoa.
Â
5. Memakai baju cheongsam berwarna merah
Sumber:Â www.traditionalchineseclothes.com
Baju cheongsam memang menarik. Baju khusus wanita dengan warna merah, berkerah khas, dan membentuk lekuk tubuh ini menjadikan setiap pemakainya tampil makin cantik. Saat Imlek tiba, para wanita Tionghoa selalu tampil memukau dengan cheongsam ini. Selain cheongsam, pakaian-pakaian berwarna merah juga menghiasi setiap etnis Tionghoa yang merayakan Imlek. Bukan tanpa arti, pakaian merah ini melambangkan keberuntungan karena dipercaya bisa menakut-nakuti roh pembawa nasib buruk.
Â
6. Banyak petasan dinyalakan
Sumber:Â www.harnas.co
Perayaan Imlek semakin ramai dengan adanya bunyi petasan di tempat-tempat umum. Petasan ini nggak hanya agar perayaan Imlek makin meriah, melainkan juga untuk mengusir roh jahat yang membawa nasib buruk.
Â
Artikel Terkait: Prediksi Peruntungan di Tahun Babi Tanah
- Prediksi Peruntungan Investasi Tahun 2019 Shio Babi Tanah
- Ramalan, 5 Shio Paling Hoki Memulai Bisnis di Tahun Babi Tanah
- Intip Peruntungan Nasib Keuangan Berdasarkan Shio di Tahun Babi Tanah
7. Banyaknya lilin-lilin Imlek
Sumber: http/img-k.okeinfo.net
Saat Imlek tiba, kita juga sering melihat lilin-lilin berwarna merah dengan tulisan Tiongkok dari ukuran kecil hingga sangat besar. Lilin-lilin ini memang menjadi salah satu tradisi etnis Tionghoa saat Imlek. Lilin dengan ukuran besar, apinya dapat tahan hingga berbulan-bulan lamanya, lho. Api dalam lilin ini memiliki makna agar dapat menerangi setiap insan menuju ke tahun baru dan agar semua urusan di tahun baru diperlancar.
Itulah 7 hal tradisi etnis Tionghoa yang sering kita temui. Kamu paling suka sama tradisi yang mana?
  PAULUS RISANG
