SWARA – Wacana tentang akan dipindahkannya Ibu Kota Indonesia ke kota lain memang telah berhembus sejak 2012 hingga 2013 lalu. Hal tersebut bukan tanpa alasan dilontarkan, melainkan karena Jakarta dinilai sudah tidak mampu menanggung beban sebagai Ibu Kota negara.
Apa pertimbangannya?
Beberapa faktor yang melatarbelakangi pendapat tersebut seperti padatnya jumlah penduduk yang dinilai telah berlebihan, permasalahan kronis kota diantaranya banjir yang sudah menjadi bencana musiman, serta kemacetan yang semakin parah.
Selain itu, penyiapan pemindahan Ibu Kota negara berdasarkan pertimbangan bahwa kapasitas Jakarta beberapa tahun ke depan diperkirakan tidak dapat lagi menampung berbagai aspek kegiatan penduduknya dan dapat mengganggu kelancaran aktifitas pemerintahan. Kala itu kota Palangkaraya digadang-gadang sebagai calon pengganti Ibu Kota.
Bahkan sejak era pemerintahan Presiden Sukarno, telah diwacanakan pada 1957 bahwa Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sebagai tempat perpindahan ibu kota negara dari Jakarta. Dan di tahun 2017 ini wacana perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan semakin nyaring terdengar.
Artikel terkait: Jakarta dan fasilitasnya
- Ketahui Hal-Hal Ini Bila Hendak Beli Rumah di Jakarta!
- Mahasiswa Jakarta, Wujudkan Mimpi Lanjutkan Kuliah dengan KJMU!
- Yuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Jakarta Creative Hub!
Mengapa Palangkaraya?
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan bahwa pemerintah akan segera menyelesaikan kajian pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya tahun ini. Alasannya adalah karena kota yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini masih belum terlalu padat seperti kota-kota di Pulau Jawa.
Lahan yang luas juga tersedia untuk membangun kawasan perkantoran. Selain itu, Pulau Kalimantan relatif aman dari bencana alam. Tak seperti di Jawa dan pulau-pulau lainnya, Kalimantan tak berada dalam gugusan gunung api. Tidak akan ada gunung api aktif yang dapat membahayakan warga saat meletus. Pulau Kalimantan juga aman dari bencana gempa bumi dan tsunami.
Kabar yang sebelumnya merupakan wacana tersebut bahkan kini telah berubah menjadi rencana. Menurut Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Pemprov telah melakukan beberapa persiapan guna mendukung percepatan realisasinya dan rencana pemindahan Ibu Kota seperti mengalokasikan kawasan yang akan dijadikan Ibu Kota.
Menguntungkan dari segi pertumbuhan ekonomi
Jika pemerintahan dan pusat bisnis nantinya akan terpusat di Palangkaraya sebagai Ibu Kota negara, hal ini tentu akan membuat sektor properti di kota tersebut mengalami pertumbuhan. Proyek pembangunan konstruksi akan terjadi secara besar-besaran yang akan membuka jutaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Proyek ini akan memacu pertumbuhan ekonomi nasional dalam bidang jasa konstruksi dan industri pendukungnya, seperti telekomunikasi, transportasi, keuangan, dan banyak lainnya. Para pengembang akan dengan senang hati menjalankan proyek ini karena telah disediakan konsumen dari para pegawai pemerintah dan masyarakat yang akan berebut membelinya.
Keuntungan lainnya adalah akan terbuka tempat pemukiman baru yang murah. Dengan lahan tanah yang murah dan ketersediaan kayu yang melimpah di Kalimantan, akan menghasilkan harga yang kompetitif dengan infrastruktur yang pasti lebih baik.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dodi Riyadmaji, pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya, akan mampu menghemat anggaran sampai Rp 2 triliun. Salah satu penghematan setidaknya tercapai dari biaya transportasi yang tidak semacet Jakarta. Sehingga ada penghematan untuk belanja BBM.
Pemindahan pusat pemerintahan juga akan menghasilkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sehingga tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pembangunan gedung pemerintahan pun nantinya bisa dilakukan secara bertahap.
Artikel terkait: Perkembangan ekonomi di Indonesia
- Tenaga Kerja Indonesia, Penyumbang Devisa yang Kerap Dipandang Sebelah Mata
- Bagaimana Regulasi Fintech di Indonesia?
- 5 Pengusaha Indonesia Ini Kaya Raya Meski Terlahir di Tengah Kemiskinan! Yuk, Simak Rahasia Suksesnya
Masih butuh waktu dan persiapan yang panjang
Untuk membangun sebuah wilayah agar menjadi Ibu Kota tentu akan memakan waktu yang lama, karena diperlukan penelitian yang panjang. Merealisasikan pemindahan Ibu Kota seperti yang diwacanakan tentu membutuhkan perhitungan yang matang dan biaya yang besar.
Jadi, mungkin perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Palangkaraya masih memerlukan waktu yang panjang. Tidak sedikit juga masyarakat yang mempertanyakan dan menyayangkan kalau Ibu Kota jadi pindah ke Palangkaraya. Namun kalau kita lihat analisis secara ekonomi seperti yang di atas, ternyata banyak banget hal positif yang bisa dirasakan masyarakat Indonesia secara merata, bukan hanya oleh satu daerah saja.
Semoga artikel yang kamu baca hari ini bermanfaat! Oh iya, ada satu manfaat lagi yang nggak boleh kamu lewatkan. Solusi keuangan bagi kebutuhan-kebutuhanmu sekarang hadir lebih dekat, lebih mudah, dan lebih cepat.