SWARA – KPR. Salah satu kewajiban manusia dewasa yang kayaknya akan segera saya dan kamu tunaikan. Berhubung saya bukan keturunan miliuner yang punya uang banyak untuk beli rumah tunai, maka KPR adalah jalan yang paling masuk akal!

 

KPR itu sangat membantu, lho. Beberapa keuntungannya, kamu nggak harus punya uang tunai dalam jumlah besar–sebab kamu hanya perlu bayar DP-nya saja. Ini jelas lebih ringan. Selain itu, kesanggupan untuk membayarnya jelas lebih besar. Soalnya, KPR sendiri bersistem kredit. Jadi, seimbang dengan peningkatan penghasilan.

 

Memang, nggak sedikit orang bilang proses pengajuan KPR ribet dan memakan waktu. Nah, supaya pengajuanmu cepat diterima bank, nggak ada salahnya mencoba 7 tips berikut, ya.

 

Artikel Terkait: Serba-serbi Renovasi Rumah

  1. Ketahui Kisaran Biaya Renovasi Rumah Minimalis 2 Lantai
  2. 7 Kiat Jitu Menghemat Bujet Renovasi Rumah
  3. Ingin Merenovasi Rumah Tua? Ini Beberapa Hal yang Harus Kamu Perhatikan!

 

1. Pertama-tama, kenali dulu proses pengajuan KPR

Sebenarnya, ngajuin KPR itu nggak sulit, kok. Hanya saja, prosedurnya cukup banyak. Dokumennya juga nggak sedikit. Supaya nggak keteteran, lebih baik kamu pelajari lebih dulu alur proses pengajuannya. Jadi, nggak shock!

 

Cara mengenali proses pengajuan KPR

a. Menentukan properti yang akan diajukan KPR

Kamu ingin rumah atau apartemen? Lakukan survei dengan benar agar properti yang kamu beli sesuai dengan cita-cita. Beberapa cara mencari rumah yang sesuai dengan keinginan:

  1. Menghubungi pihak bank dan meminta informasi lokasi properti yang tersedia untuk diajukan KPR.
  2. Mencari informasi jual beli properti melalui koran, iklan, dan internet.
  3. Survei lokasi langsung untuk mencari properti yang sesuai.
  4. Menghubungi jasa agen real estate atau agen properti.

 

b. Memahami seluk-beluk rumah dengan terperinci

Jangan beli kucing dalam karung. Kamu harus tahu benar kondisi properti yang akan kamu beli. Secara fisik, apakah ada yang perlu diperbaiki atau perlu dirombak ulang? Berapa biaya renovasinya? Berapa harga standar pasarannya?

 

Pengetahuan ini akan sangat menolongmu untuk menghitung berapa DP dan angsuran yang patut kamu bayarkan. Kemampuan finansialmu pun harus dilihat ya.

 

c. Membayar uang tanda jadi

Beberapa developer mewajibkan calon pembeli untuk membayar sejumlah uang sebagai tanda jadi. Tanda jadi ini sebagai penanda agar rumah yang ingin kamu beli nggak ditawarkan ke orang lain. Nominalnya nggak terlalu besar, kira-kira Rp3 juta hingga Rp10 juta saja.

 

Walaupun nominalnya kecil, kamu memang sudah harus mantap membeli, ya. Karena, ada, lho, yang tanda jadinya dianggap hangus jika ternyata nggak jadi beli.

 

d. Mempersiapkan seluruh dokumen dan syarat KPR

Sekarang, saatnya mengajukan KPR ke bank. Walaupun kamu mengetahui syarat-syarat KPR secara umum, tiap-tiap bank biasanya memiliki persyaratan tambahan. Maka, lebih baik kamu menelepon bank terkait untuk meminta penjelasan selengkapnya supaya nggak bolak-balik, ya.

 

e. Proses pengecekan dan appraisal (penilaian) oleh bank

Setelah seluruh dokumen pengajuan sudah lengkap dan dicek, selanjutnya bank akan melakukan BI checking untuk melihat riwayat kreditmu.

 

Jika baik, bank kemudian akan melakukan appraisal terhadap rumah yang akan kamu beli. Oh ya, satu hal lagi. Biasaya proses appraisal rumah ini akan dikenakan biaya. Namun, kalau pihak developer bekerja sama dengan bank, biayanya pun sudah tercakup jadi nggak perlu merogoh kocek lagi.

 

f. Penawaran bank

Setelah proses appraisal dan penentuan harga rumah selesai, langkah selanjutnya adalah penawaran dari bank. Dua hal yang harus kamu cek, yaitu:

  1. Penawaran suku bunga. Ini penting untuk memperkirakan besaran angsuran yang telah dipengaruhi suku bunga. Dengan demikian, kamu bisa mengecek kemampuanmu untuk melunasi angsuran per bulannya. Selain itu, perhatikan pula kombinasi suku bunga dari bank. Umumnya, bank akan memberikan suku bunga tetap (fixed rate) untuk 1 hingga 2 tahun pertama. Selanjutnya akan berupa suku bunga mengambang (floating rate). Floating rate adalah jenis suku bunga yang lebih berisiko karena fluktuasinya bergantung pada suku bunga pasar (suku bunga yang mengacu pada bank Indonesia rate).
  2. Syarat dan ketentuan. Nggak seperti terms & condition di internet yang bisa kamu lewati begitu aja. Di kasus ini, kamu harus benar-benar cermat, ya. Seluruh ketentuan yang ada akan menjadi hukum yang berlaku selama masa tenor kredit berjalan dan nggak dapat diganggu gugat. Perhatikan juga beragam ketentuan hingga seluruh penalti yang mungkin terjadi. Misalnya, denda keterlambatan bayar dan lain sebagainya.

 

g. Detail biaya KPR

Ada banyak rincian biaya yang mungkin tidak kasat mata. Selain angsuran yang komponen utamanya adalah utang pokok dan bunga, ada biaya-biaya lain seperti  biaya provisi, biaya tahunan, biaya balik nama, biaya notaris, dan sebagainya.

 

h. Persetujuan KPR

Jika kedua pihak sudah mencapai kata sepakat, maka bank pun akan mengeluarkan Surat Persetujuan Kredit (SPK) dan mencairkan dana KPR.

 

Kemudian, Bank akan menunjuk notaris untuk mengurus seluruh kebutuhan dokumen jual beli seperti Perjanjian Kredit (PK), Akta Jual Beli (AJB), sertifikat tanah, dan lain sebagainya.

 

Untuk tarif notaris, masih bisa dinegosiasikan. Jadi, disinilah kamu bisa memotong biaya-biaya kecil yang mungkin muncul.

 

i. Akad Kredit

Tahap terakhir dalam pengajuan kredit adalah akad. Yup. Akad nggak hanya saat kamu menikah, lho. Di tahap ini, akan dihadirkan pihak-pihak terkait untuk menandatangani perjanjian di hadapan notaris.

 

Pihak yang wajib hadir dan tidak boleh diwakilkan adalah pembeli, perwakilan bank, penjual, dan notaris.

 

Lantas, akan dilakukan pengecekan keabsahan semua dokumen dan penyerahan seluruh dokumen asli terkait rumah yang dibeli.

 

Selanjutnya, akad kredit akan ditandatangani oleh pihak terkait dan bank pun akan mentransfer dana ke pihak penjual. Notaris akan memproses seluruh dokumen yang membuktikan pemindahan atau balik nama, serta AJB dan keperluan dokumen lainnya.

2. Lakukan perbandingan produk KPR

Setelah memahami proses pengajuan KPR secara general, jangan segan-segan untuk membanding-bandingkan beberapa produk KPR yang berbeda, ya. Bukannya picky, ini kan salah satu bentuk ikhtiar mendapatkan deal terbaik!

3. Lengkapi semua persyaratan

Saat akan mengajukan KPR, tiap bank akan memberikan persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi sebelum move on ke tahap selanjutnya.

 

Persyaratan umum:

  •         Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
  •         Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
  •         Memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap sebagai pegawai tetap/wiraswasta/profesional dengan masa kerja minimal 1 tahun (pegawai) atau 2 tahun (profesional/wiraswasta).
  •         Usia tidak lebih dari 50 tahun ketika mengajukan permohonan KPR.

 

Persyaratan dokumen:

Dokumen pribadi:

  •      Fotokopi KTP/Paspor/KITAS/KITAP suami dan istri (jika sudah menikah).
  •      Kartu keluarga atau bukti nikah (jika sudah menikah).
  •      Slip gaji bulan terakhir atau Surat Keterangan Gaji.
  •      NPWP.
  •      Fotokopi Akte Perusahaan dan atau SIUP bagi pengusaha atau surat keterangan kerja bagi karyawan.
  •      Fotokopi Rekening Koran 3 bulan terakhir.
  •      Fotokopi Surat Izin Praktek.
  •      Fotokopi Tagihan Bulanan Kartu Kredit 1 Bulan Terakhir.
  •      Fotokopi Kartu kredit.

Dokumen rumah:

  •      Fotokopi sertifikat tanah.
  •      Fotokopi surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
  •      Fotokopi surat tanda jadi dari developer/penjual rumah yang menyatakan setuju menjual rumah tersebut.

 

Seluruh dokumen ini bisa kamu berikan kepada pihak bank untuk dicek secara administratif sebagai langkah sebelum ke tahapan KPR selanjutnya.

 

4. Perbaiki kondisi keuanganmu

Seperti yang kita tahu mencari rumah yang sesuai cita-cita dan kocek itu nggak gampang. Makanya, kamu harus estimasikan dulu kemampuan dan kondisi finansial untuk membayar DP plus angsuran rumah sebelum capek-capek bikin deal.

 

Untuk memperbaiki kondisi keuangan, berikut yang bisa kamu lakukan:

Jumlah cicilan dan utang harus lebih kecil dari 30% mutasi dan/atau pergerakan uang di tabungan setidaknya 10 – 12 kali jumlah cicilan bulanan. Misalnya, cicilan bulanan Rp6 juta, maka setidaknya harus ada sekitar Rp60 juta – Rp72 juta di tabunganmu.

 

Punya kartu kredit dengan limit yang sesuai. Walaupun tidak wajib, tetapi ada nilai tambah jika Anda memiliki kartu kredit. Khususnya jika punya kartu kredit dengan limit minimal Rp20 juta.

 

Nilai plus jika Anda memiliki deposito dengan jumlah cukup besar.

 

5. Siapkan DP, lebih dari 20% jika memungkinkan

Umumnya, besaran DP adalah sebesar 20 – 30% dari harga rumah. Namun, akan lebih baik jika kamu bisa bayar lebih besar supaya angsuran perbulan lebih kecil.

 

Nah, jika kamu menemukan instrumen investasi dengan tingkat pengembalian lebih besar dari suku bunga KPR, lebih baik bayar DP minimal dan alihkan uangnya untuk investasi. Keuntungan investasi ini kelak bisa digunakan untuk melunasi KPR tepat waktu atau bahkan lebih cepat kalau memang nggak ada denda pelunasan.

 

6. Gunakan bank tempatmu beraktivitas

Ngomong-ngomong tentang pilihan bank, sebenarnya bisa di mana pun, kok. Namun, kalau kamu memang sudah punya bank favorit tempat kamu beraktivitas, kamu bisa mencari produk KPR di situ. Misalnya, rekening bank untuk payroll (gaji bulanan) atau bank untuk transaksi terbesar.

 

Misalnya, kamu berlangganan di bank A, B, dan C. Namun, bank utama dengan saldo terbesar ada di Bank A. Jika begini, lebih baik gunakan Bank A untuk ajukan KPR.

 

Artikel Terkait: Investasi Properti Yuk

  1. Investasi Rumah atau Apartemen, Mana yang Lebih Baik?
  2. Beli Rumah atau Apartemen di Pinggir Kota? Segera Pertimbangkan 10 Hal Ini!
  3. Ini Dia Kisaran Harga Rumah 2 Lantai di Jabodetabek

 

7. Manfaatkan  promo yang ada

Nggak hanya pas beli mobil, KPR pun ada promonya, lho!

Yup. Misalnya, promo saat ulang tahun Bank berupa suku bunga rendah atau bebas biaya provisi.

 

8. Ikut pameran properti cari promo KPR

Untuk yang satu ini, sering saya lakukan. Pameran terakhir yang saya ikuti adalah event INAPEX (Indonesia Properti Expo) pada Agustus lalu.

 

INAPEX sendiri adalah portal properti dan rumah terlengkap di Indonesia. Di sana, kamu bisa mencari rumah murah dan apartemen yang sedang dipasarkan developer di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

 

Singkatnya, jika kamu berencana untuk membeli rumah dengan KPR, perhatikan 3 hal penting seperti syarat dan ketentuan KPR dari bank terkait, biaya yang mungkin muncul dalam proses pengajuannya, serta prosedur pengajuan KPR.

 

Untuk mendapatkan deal terbaik dan menguntungkan, kamu memang dituntut memperhatikan hal-hal kecil sekalipun. Jadi, silakan pelajari dan persiapkan segala sesuatunya dengan matang supaya proses KPR-mu, mulai dari awal pengajuan hingga pelunasan, berjalan lancar.

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!

Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!

 

KTA, tunaiku, pinjaman tunai, pinjaman online, pinjaman tanpa agunan, kredit tanpa agunan, pinjaman tanpa jaminan, kredit tanpa jaminan, amar bank indonesia, pinjaman mudah dan cepat

 

 

 

 

 


Artikel ini ditulis oleh:

investor sukses