SWARA – Sebagai kaum yang mulai belajar agar melek investasi, saya mulai mengenal keberadaan berbagai instrumen investasi. Mulai dari emas, saham, hingga surat berharga negara (obligasi).Â
Salah satu yang menarik adalah Obligasi Negara Retail (ORI) yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. ORI sudah diterbitkan beberapa kali dan akan masuk ke seri ke 17 (ORI017). Masa penawaran ORI017 akan dimulai dari Senin, 15 Juni 2020 pukul 09.00 WIB hingga 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB.
Sebelum kamu membeli sesuatu, tentu saja kamu harus paham apa yang kamu beli, kan? Yuk coba simak penjelasan seputar ORI!
Yang membuat ORI jadi instrumen investasi yang menarik adalah…
Pastinya, ketika kamu berbicara tentang investasi, kamu akan bicara tentang keuntungan yang akan kamu dapatkan, kan? Sebentar, sebelumnya kamu harus paham dulu apa yang dimaksud dengan obligasi. Obligasi adalah surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh negara.
Kenapa negara menerbitkan surat utang? Tentu saja, alasannya karena negara membutuhkan pendanaan tambahan. Mau kerja sama sama pihak asing? Bisa sih, dan hal ini memang dilakukan oleh pemerintah. Muncul pertanyaan, sebagai rakyat, bisakah kita berkontribusi dalam pendanaan negara? Jelas bisa. Salah satunya adalah dengan cara membeli obligasi.
Dengan membeli obligasi, kita turut membiayai defisit APBN, menutup kekurangan kas jangka pendek, dan membantu mengelola portofolio utang negara.
Obligasi terbaru yang akan segera dirilis adalah ORI017. Kali ini, penerbitan ORI ditujukan untuk program pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional dan bersama-sama menjaga masa depan Indonesia pasca-pandemi Covid-19. Seluruh dana yang diperoleh dari ORI017 akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2020, termasuk pembiayaan dalam rangka upaya penanganan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19, antara lain mendukung penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan dukungan terhadap dunia usaha khususnya UMKM.
Memiliki perbedaan mendasar bila dibandingkan dengan SBR
ORI017 menawarkan bunga 6,4% (fixed rate) dengan tenor 3 tahun. Kamu bisa membeli ORI017 dengan nominal minimal Rp1 juta, dan maksimal Rp3 Miliar di 25 mitra distribusi yang telah ditunjuk.Â
Kenapa pemerintah memutuskan untuk menerbitkan ORI017 bukan Savings Bound Retail (SBR)? Baik, mari dibahas satu per satu. Baik ORI maupun SBR sama-sama merupakan Surat Berharga Negara (SBN), namun memiliki beberapa perbedaan. Dari segi jangka waktu pencairan, SBR dan ORI memiliki jangka waktu yang berbeda. Jangka waktu kepemilikan SBR oleh investor selama 2 tahun, sedangkan ORI selama 3 tahun. Investor yang memiliki ORI bisa melakukan pemindah-bukuan kepemilikan ORI-nya, sedangkan SBR memiliki fasilitas early redemption yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok sebelum jatuh tempo.
Pemindah-bukuan?
Kamu nggak salah baca, iya benar, ORI bisa diperjual-belikan kembali. Misal, kamu membeli ORI di salah satu mitra distribusi, dan tiba-tiba membutuhkan uang. Sangat mungkin untukmu menjual ORI yang kamu miliki ke orang lain (disebut sebagai pasar sekunder) supaya kamu bisa memiliki uang. Nah, hal ini tidak bisa dilakukan saat kamu membeli SBR.Â
Selain pemindah-bukuan, kamu juga bisa memperoleh keuntungan saat harga ORI naik. Ingat, yang bersifat fixed adalah bunga kupon, bukan harga ORI ketika diperjual belikan kembali. Bila investor memutuskan untuk menjual ORI saat harga jual naik, investor akan memperoleh keuntungan. Bila harga ORI turun, kamu bisa menghindari kerugian dengan cara tidak menjual ORI atau tetap memegang ORI hingga tanggal jatuh tempo.
Menarik bukan? Tetap bisa peroleh cuan di masa pandemi dengan investasi ORI! Selain investasi, kamu juga bisa membantu negara agar #PastiLebihSiap hadapi kondisi pasca pandemi!