SWARA – Bisnis kuliner tidak pernah temakan zaman dan nggak akan pernah mati. Makanan nggak sekadar kebutuhan, melainkan juga sudah menjadi gaya hidup. Keuntungan dari bisnis ini nggak bisa dipandang sebelah mata. Saya sendiri bisa meraup keuntungan antara 30-50% dari berjualan nasi kotak kecil-kecilan di kampus saya.
Tapi, persiapannya juga nggak sederhana. Baru beberapa minggu jualan, beberapa kenalan saya angkat bendera gara-gara capek. Saya pun mengalami hal yang sama. Hehehe. Yah, soalnya semua dikerjakan sendiri. Ada lagi cerita teman saya yang lain. Dia seorang karyawan hotel yang juga berbisnis kuliner waralaba. Dari situ, pandangan saya tentang bisnis kuliner pun berkembang. Kamu nggak harus bisa masak untuk buka usaha ini, kok. Yang penting adalah kegigihan.
Nah, berikut ini cara-cara jitu untuk memulai usaha kulinermu sendiri, yang saya sarikan dari berbagai bacaan plus pengalaman orang-orang di dekat saya.
1. Menemukan ragam kuliner yang hendak kamu jual
Produk kuliner yang tersedia di pasaran itu banyak banget ragamnya. Ada makanan berat, jajanan dan minuman kekinian, hingga oleh-oleh khas. Semua bisa sukses, tergantung bagaimana cara kamu mengelolanya.Karena tingginya persaingan, kamu juga mesti kreatif membuat produk kuliner yang jarang ada untuk menarik pelanggan.
Atau, fokuskan pada makanan yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar. Yang penting, manfaatkan keahlianmu. Membuat kue misalnya. Atau kalau kamu nggak mau repot dan punya cukup modal, jadi penerima waralaba saja.
Artikel terkait: Inspirasi usaha kuliner
- Sosok Sukses di Industri Kuliner Nusantara yang Inspiratif
- Bondan Winarno, Maestro Maknyus Kuliner yang Jago Berbisnis
- Ini Dia 10 Kuliner Hits Kota Semarang yang Wajib Dicicip
2. Menentukan target pasar
Kamu harus menentukan target pasarmu secara spesifik. Soalnya ini bisa mempengaruhi penjualan. Hal ini meliputi rentang usia, pendapatan, serta gaya hidupnya. Selera anak sekolah yang uang sakunya masih minta orang tua tentu beda dengan kalangan pekerja dengan gaya hidup kelas menengah
3. Memilih lokasi yang strategis
Produk, target, pasar, dan lokasi itu mesti klop satu sama lain. Lokasi haruslah bisa dijangkau target pasarmu dan mampu merepresentasikan produk yang kamu jual. Misalnya, jika target pasarmu adalah anak muda, maka sebaiknya kamu memilih lokasi di daerah sekitar kampus. Atau, kalau kamu ingin berjualan oleh-oleh, pilih lokasi yang dekat dengan tempat wisata atau tempat menginap wisatawan.
4. Siapkan SDM sesuai kebutuhan
Jika bisnis skalanya kecil, kamu bisa saja mengerjakan sendiri untuk menghemat pengeluaran. Tapi, kalau nggak sanggup sendirian, jangan memaksakan diri. Rekrutlah asisten untuk membantumu. Ketika skala bisnismu semakin berkembang, kamu bisa merekrut lebih banyak karyawan.
5. Kumpulkan modal awal yang dibutuhkan
Besar kecilnya modal tergantung dari jenis dan skala usaha kulinermu. Misalnya, katering rumahan skala kecil bisa berjalan cukup dengan modal peralatan dan keahlian memasak. Kalau kamu mesti sewa tempat, membayar karyawan, atau ikutan waralaba, modal yang dibutuhkan tentu lebih besar.
Modal untuk usaha bisa kamu peroleh dengan cara menabung, bekerja sama dengan investor, atau lewat pinjaman, seperti KTA Tunaiku. KTA Tunaiku menawarkan pinjaman tanpa agunan antara Rp 2-20 juta yang dapat dicicil mulai dari 6-20 bulan. Bagi pengusaha UMKM, Tunaiku bisa menjadi alternatif pinjaman sebagai modal usaha.
Artikel terkait: Berbisnis dengan modal dari Tunaiku
- Mau Coba Usaha Waralaba? Pakai Pinjaman Tanpa Agunan Bisa Dong!
- 10 Ide Bisnis dengan Modal Rp 20juta, Langsung Gunakan Pinjaman Tunaiku!
- 5 Langkah Memaksimalkan Kredit Tanpa Agunan Untuk Pengembangan Bisnis
6. Rajin promosi lewat internet
Internet dan sosial media kerap dijadikan referensi dalam memilih tempat kuliner yang oke. Kalau kamu menarget anak muda, nggak ada salahnya meminta endorse dari akun medsos yang terkenal di kotamu. Di samping itu, kamu juga bisa memasarkan produkmu lewat layanan pesan antar seperti Go-Food maupun marketplace kuliner yang kini mulai ramai di Indonesia.
Hal yang paling penting dalam membangun usaha kuliner adalah kegigihan. Jangan buru-buru menyerah meski kamu merasa lelah. Sertai pula dengan doa agar usahamu dilancarkan. Jadi, siap mencoba bisnis kuliner?