Ingin mengajarkan anak cara menabung dengan baik? Yuk, simpan dana untuk kebutuhan mereka lebih awal dengan menggunakan fasilitas tabungan anak. 

 

Penting bagi orang tua yang cerdas untuk mengajarkan anak kebiasaan menabung. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa menyisihkan uang untuk hal-hal yang terduga atau bahkan berinvestasi baik dilakukan sejak dini.

 

Pengertian Jenis Tabungan Anak, Celengan atau Bank?

 

Bagi beberapa orang tua, memberikan celengan kepada anak adalah cara konvensional yang umum dilakukan. Biasanya ini ditujukan agar membantu anak menyisihkan uang jajannya per hari dengan mudah.

 

Di sisi lain, orang tua juga bisa mempertimbangkan pembukaan rekening melalui bank. Bagi anak, menabung di bank bisa melatih mereka menyimpan uang dengan cara yang lebih modern.

 

Kendati demikian, beberapa bank memberi syarat bahwa nama si kecil tidak serta merta tertulis dalam buku tabungan dan ATM yang diberikan. Salah satu penyebabnya adalah anak berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) belum dianggap cukup dewasa untuk menggunakan berbagai fitur perbankan.

 

Untuk itu, pembuatan rekeningan tabungan untuk si kecil harus didampingi oleh orang tua atau wali. Beberapa bank juga memberi syarat kepada orang tua dan wali untuk juga memiliki rekening tabungan di bank tersebut agar rekening tabungan untuk anak dapat diproses.

 

Meski terlihat cukup rumit, bagaimanapun menabung di bank memang jauh lebih aman dibandingkan menabung di dalam celengan. Menabung di bank mengurangi risiko pencurian atau bahkan hancur karena lapuk atau dimakan rayap.

 

Manfaat Memiliki Tabungan Anak

 

Pertanyaan menarik berikutnya adalah mengapa memiliki tabungan bagi si kecil menjadi penting saat ini? Untuk memahami lebih jauh konsep menabung bagi anak, berikut manfaat memiliki tabungan yang dikhususkan untuk anak sejak dini.

 

1. Mempersiapkan dana pendidikan anak

 

Survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum memiliki akun tabungan bagi si kecil untuk kebutuhan dana darurat ataupun dana pendidikannya kelak. 

 

Survei yang dilakukan oleh CNBC International pada masa pandemi 2020 menggarisbawahi, kalau hanya 32 persen responden di Amerika Serikat yang sudah mempersiapkan tabungan maupun investasi dalam bentuk deposito dan obligasi untuk anaknya.

 

Angka ini bisa jadi semakin kecil jika merujuk pada kondisi di Indonesia, mengingat tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan masih sangat rendah. 

 

Dengan begitu, memiliki tabungan untuk si kecil sejak dini bisa membantu orang tua mempersiapkan dana pendidikan anak dengan rentang waktu yang lebih panjang.

 

2. Mengajarkan anak tentang tantangan finansial

 

Melatih anak untuk menabung lebih awal membuatnya sadar akan tantangan finansial di masa depan. Sebuah survei yang dilakukan oleh Kelton Research pada tahun 2008 menemukan bahwa mayoritas orang tua mengkhawatirkan kondisi finansial anaknya di usia dewasa.

 

Hampir 60 persen responden orang tua mengakui bahwa anak yang menginjak usia remaja diidentifikasi sebagai quick spenders. Ini adalah istilah untuk golongan anak yang cepat menghabiskan uang untuk kegiatan konsumtif. 

 

Penyebab utama hal ini adalah kesalahan orang tua yang tidak mengajarkan tentang finansial kepada anak. Padahal, ada banyak tantangan finansial yang biasa dihadapi orang dewasa, seperti konsep menetapkan anggaran, menabung dan berinvestasi.

 

3. Melatih sifat humanis anak

 

Percaya atau tidak, konsep menabung membantu sifat humanis anak tumbuh secara alami. Dengan memiliki tabungan yang khusus untuk si kecil, ia akan belajar bahwa untuk mencapai tujuan finansial tertentu ia harus berkorban dengan cara menyisihkan uang.

 

Menabung juga mengajarkannya kebiasaan bersabar pada anak. Jika pun target tabungan yang ia tetapkan meleset, anak kemudian akan menyadari bahwa tidak semua yang ia inginkan bisa tercapai.

 

Pinjaman Uang Online Aman Terdaftar di OJK

 

Cara Memilih Tabungan Anak yang Sesuai

 

Ada banyak referensi tabungan yang memang diperuntukkan bagi anak, tapi bagaimana cara memilih tabungan untuk anak yang aman dan sesuai? Berikut dua macam pertimbangan yang perlu diperhatikan.

 

1. Memilih produk tabungan khusus anak

 

Karena nominal jumlah uang tabungan untuk anak masih relatif kecil, baiknya produk tabungan untuk anak yang dipilih khusus diperuntukkan bagi si kecil. Biasanya, produk tabungan untuk anak-anak memberikan berbagai kemudahan secara khusus. 

 

Tabungan khusus anak memiliki biaya administrasi yang rendah hingga 0 rupiah, setoran awal mulai dari Rp5 ribu, dan setoran lanjutan dengan minimal yang tidak terlalu besar mulai dari Rp10 ribu.

 

Artikel Terkait: Edukasi Finansial untuk Anak

  1. 7 Cara Memperkenalkan dan Mengatur Uang pada Anak
  2. 6 Hal Penting untuk Mengenalkan Konsep Uang Kepada Anak
  3. Berapa Uang Saku yang Wajar untuk Anak Zaman Sekarang?

Produk tabungan untuk anak juga menawarkan suku bunga yang cukup kompetitif hingga 1,5 persen dalam jumlah tertentu. Perolehan keuntungan dari bunga yang ditawarkan setidaknya dapat memacu anak agar semakin rajin menabung.

 

2. Hindari produk tabungan investasi pendidikan

 

Banyak agen pemasaran asuransi dan bank yang menawarkan iming-iming imbal hasil yang tinggi untuk tabungan khusus berbasis investasi. Masalahnya, tidak banyak orang tua yang paham mengenai instrumen investasi yang dibalut dengan embel-embel tabungan pendidikan. 

 

Tak jarang, orang tua merasa tertipu karena jumlah tabungan untuk si kecil yang dicairkan saat jatuh tempo tidak sesuai dengan simulasi awal.

 

Untuk tujuan jangka panjang seperti biaya pendidikan, baiknya tabungan untuk anak yang digunakan adalah instrumen yang rendah risiko. Misalnya seperti tabungan bank konvensional, deposito atau obligasi yang cenderung memberikan imbal hasil yang moderat. 

 

Berhati-hatilah dalam memilih produk tabungan anak yang sesuai. Pastikan produk tabungan yang kamu gunakan untuk anakmu dikeluarkan oleh institusi bank yang memiliki izin dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).