SWARA – Mengatur keuangan memang bukan hal yang mudah. Semua transaksi yang dilakukan akan mempengaruhi kondisi kesehatan keuangan. Tapi, masih banyak orang yang belum memahami standar keuangan yang sehat.

 

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan yang sehat. Kamu perlu memahami dulu apa saja faktor-faktor tersebut untuk bisa menentukan langkah dalam mempertahankan kesehatan finansial. 

 

Pentingnya Memiliki Kondisi Keuangan yang Sehat

 

Sebenarnya, kesehatan finansial mengukur kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan finansial serta mampu mempersiapkan diri untuk keadaan darurat keuangan. Bila kondisi keuanganmu sehat, kamu tetap mampu menutupi kebutuhan finansial bahkan saat mengalami kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba. 

 

Salah satu manfaat dari kesehatan keuangan adalah memberikan kestabilan finansial. Orang-orang dengan keuangan yang sehat jarang mengkhawatirkan kondisi keuangan sehari-harinya karena mereka tahu bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk menghidupi diri.

 

Sementara, apabila kondisi keuanganmu buruk, kamu rentan mengalami stres dan masalah mental lainnya. Salah satu ciri-cirinya adalah tidak memiliki tabungan atau jumlah tabungan yang sedikit, skor kredit rendah, banyak beban utang, dan lain sebagainya.

 

Karena itu, penting bagi kamu untuk menjaga kesehatan keuangan demi kondisi kesehatan mental yang baik. 

 

Ciri-Ciri Keuangan yang Sehat

 

Supaya kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan finansial, berikut ini ciri-cirinya: 

  • Memiliki dana darurat

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, mampu menghidupi diri meski dalam keadaan darurat termasuk sebagai salah satu standar kesehatan finansial. Orang-orang dengan kondisi keuangan yang baik pasti memiliki dana darurat yang cukup untuk keperluan mendesak.

 

Sebaiknya, dana daruratmu memiliki jumlah yang setara dengan minimal 6 bulan penghasilan. Dengan begitu, kalau kamu tiba-tiba kehilangan pekerjaan, kamu masih bisa menghidupi diri setidaknya untuk 6 bulan yang akan datang. 

  • Arus kas positif

Dilansir dari Warta Ekonomi, salah satu ciri keuangan yang buruk adalah saat kamu mengkhawatirkan kecukupan pendapatanmu untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir bulan. Seharusnya, jika keuanganmu sehat, jumlah penghasilan bulananmu lebih dari cukup untuk keperluan dalam satu bulan, sehingga masih ada sisa yang bisa kamu sisihkan untuk ditabung.

 

Menyisihkan pemasukan untuk ditabung merupakan langkah yang krusial. Arus kas yang positif bisa terlihat apabila pengeluaranmu tidak melebihi pemasukan setiap bulannya. 

  • Mampu melunasi tagihan dan cicilan

Kalau kamu memiliki tagihan dan cicilan bulanan, keuangan yang sehat bisa dilihat dari kemampuan kamu dalam melunasi tagihan dan cicilan tersebut. Bila kamu tidak sanggup membayar tagihan dan cicilan secara rutin, sampai-sampai beban dari tagihan tersebut menumpuk, artinya kondisi finansialmu tidak sehat.

 

Beban tagihan dan cicilan bisa berbentuk apa saja, mulai dari tagihan kartu kredit, cicilan rumah, cicilan pinjaman utang, dan lain sebagainya. Bila keuanganmu sehat, kamu mampu melunasi semuađ cicilan dan tagihan tersebut tanpa kekurangan uang untuk menghidupi diri selama satu bulan ke depan.

  • Memiliki dana pensiun

Setiap orang sebaiknya mempersiapkan dana pensiun sejak masih muda. Akan lebih baik lagi kalau kamu bisa menyisihkan sejumlah dana untuk diinvestasikan sebagai dana pensiun sejak kamu mendapat penghasilan pertama.

 

Salah satu ciri finansial yang sehat adalah memiliki jumlah dana pensiun yang memadai. Semakin cepat kamu mulai berinvestasi untuk dana pensiun, semakin besar juga dana yang bisa terkumpul untuk masa pensiunmu nanti. 

 

Aturan untuk Meningkatkan Kesehatan Keuangan

 

Setelah melihat ciri-ciri keuangan yang sehat, sekarang kamu bisa membuat strategi untuk bisa mencapainya, yaitu dengan cara: 

  • Membuat perencanaan keuangan

Banyak orang mengabaikan pentingnya perencanaan keuangan karena tidak ingin dipusingkan dengan menghitung pemasukan dan pengeluaran. Padahal, adanya rencana keuangan bisa membantu kamu dalam mempersiapkan masa depan sekaligus meningkatkan kesehatan finansial.

 

Mulailah membuat perencanaan keuangan dengan langkah termudah, yaitu menghitung total pemasukan bulanan dan total pengeluaran bulananmu. Setelah mengetahui total pengeluaran, kamu bisa membandingkan setiap kategori pengeluaran dan membuat perencanaan untuk membatasi pengeluaran di setiap kategori.

 

Dengan begitu, kamu bisa memiliki sisa uang setiap bulannya untuk disisihkan dan dimasukkan ke dalam tabungan, dana darurat, atau investasi. 

  • Membuat daftar kebutuhan dan keinginan

Beberapa orang kesulitan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi keinginannya. Untuk memudahkanmu dalam membedakan kedua kategori tersebut, buatlah daftar mengenai hal-hal dasar yang tidak bisa tidak kamu penuhi dan hal-hal lain yang menjadi hiburan.

 

Perlu diingat, kebutuhan dasar adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Jadi, hal-hal yang berhubungan dengan ketiga aspek tersebut perlu dimasukkan ke dalam kategori kebutuhan, selebihnya dimasukkan ke dalam kategori keinginan.

 

Sebagai contoh, kamu memiliki kebutuhan untuk makan tiga kali dalam sehari. Tapi, kebutuhanmu adalah makan untuk mengatasi rasa lapar, sehingga kamu bisa memakan apa saja, seperti makan masakan rumah sendiri. Bila kamu makan di restoran yang mewah dan mahal, itu tidak lagi menjadi suatu kebutuhan, tetapi keinginan. 

  • Menabung sedini mungkin

Banyak generasi muda yang belum mulai menabung meski telah mendapat penghasilan bulanan secara rutin. Mereka mengira bahwa usia mereka masih muda, sehingga masih ada banyak waktu untuk mulai menabung.

 

Pemahaman seperti ini merupakan pemahaman yang salah. Kalau kamu mau memiliki keuangan yang sehat, selalu sisihkan uang untuk menabung sedini mungkin. Pisahkan tabungan dengan dana darurat dan dana pensiun. 

 

Kamu bisa mengalokasikan sejumlah dana dari gaji bulanan untuk ditabung. Misalnya, kamu menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan untuk tabungan, 5 persen untuk dana darurat, dan 5 persen lagi untuk investasi dana pensiun. 

 

Berapa pun penghasilanmu setiap bulannya, kamu bisa mencapai keuangan yang sehat selama kamu mampu membuat strategi keuangan yang baik. Berdasarkan penjelasan dari ciri-ciri dan aturan di atas, semoga kini kamu bisa meningkatkan kesehatan finansialmu. 

 

Artikel ini ditulis dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan di bulan Oktober 2020. Dilansir dari Liputan 6, selama Bulan Inklusi Keuangan, masyarakat diharapkan bisa mendapat akses informasi seputar keuangan guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan.