SWARA – Pernahkah kamu merasa kesulitan untuk mengelola keuangan pribadi maupun keuangan untuk bisnismu? Sebenarnya, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama.
Tapi, sebenarnya ada cara bijak untuk mengatur keuanganmu dengan lebih baik. Hal ini disampaikan oleh Aidil Akbar Madjid, seorang Perencana Keuangan profesional, lewat webinar “Ngopi Bareng Bang Amar” oleh Tunaiku.
Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan untuk bisa mengelola keuangan dengan bijak? Simak penjelasannya berikut ini.
Perhatikan Kesehatan Keuangan Pribadi dan Usaha
Untuk bisa mengelola keuangan dengan baik, kamu harus memperhatikan kesehatan keuanganmu. Ada beberapa hal yang menentukan apakah keuanganmu sehat atau tidak, yaitu:
-
Kekayaan bersih
Kekayaan bersih yang baik adalah aset yang setelah dikurangi dengan utang pun masih ada sisa dananya. Apabila aset yang dikurangi utang malah menghasilkan minus, maka kekayaan bersihmu cenderung negatif.
-
Cash flow
Cash flow atau alur dana berlaku untuk kamu yang bekerja dan mendapatkan penghasilan bulanan. Uang masuk yang didapatkan dari penghasilan harus lebih besar dari uang yang dikeluarkan.
Sisa dari uang masuk yang tidak terpakai untuk pengeluaran nantinya bisa ditabung atau diinvestasikan.
-
Dana darurat
Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk hal-hal bersifat mendesak. Contohnya ketika ada anggota keluarga yang sakit, smartphone untuk keperluan bisnis mengalami kerusakan, dan lain sebagainya.
Uang untuk dana darurat sangat penting untuk dipersiapkan. Jadi, ketika terjadi sesuatu yang mendesak dan memerlukan uang, kamu tidak harus menjual aset yang dimiliki.
-
Asuransi
Banyak orang mengabaikan pentingnya asuransi. Padahal, asuransi sangat penting untuk mempersiapkan biaya kesehatan. Setidaknya, jika tidak memiliki asuransi kesehatan, kamu harus memanfaatkan layanan BPJS dari pemerintah.
-
Investasi
Investasi harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Apakah kamu ingin berinvestasi untuk jangka panjang atau jangka pendek? Lalu, pertimbangkan juga tujuan dari investasi yang dilakukan.
Cara Mengatur Keuangan Bulanan
Sebagai seorang Perencana Keuangan, Aidil juga berbagi informasi tentang rumus mengelola keuangan bulanan. Menurut Aidil, keuangan sebaiknya dialokasikan dengan persentase sebagai berikut:
- 40 persen untuk kebutuhan
- 30 persen untuk cicilan
- 20 persen untuk masa depan
- 10 persen untuk kebaikan
Dalam hal ini, kebutuhan merupakan hal-hal pokok yang penting. Contohnya seperti biaya untuk pendidikan anak, keperluan untuk makan, dan lain sebagainya.
Kemudian, untuk cicilan termasuk ke dalam utang. Apa pun jenis utang yang kamu miliki, maksimal penghasilan yang boleh dialokasikan ke cicilan utang hanya sebesar 30 persen saja.
Lalu, tersisalah 20 persen untuk masa depan dan 10 persen untuk kebaikan. Hal yang termasuk ke dalam kategori masa depan adalah keperluan di masa mendatang, misalnya menabung, mencicil rumah, dan lain-lain.
Sementara, 10 persen untuk kebaikan bisa dengan bebas kamu alokasikan sesuai keinginan. Misalnya untuk didonasikan ke orang yang membutuhkan, untuk persembahan, untuk sedekah, dan lain sebagainya.
Persentase yang telah disebutkan di atas bisa disesuaikan dan diubah sesuai dengan keperluanmu. Akan tetapi, rumus tersebut bisa dijadikan acuan apabila kamu bingung bagaimana cara bijak untuk mengatur keuanganmu.
Apakah Memiliki Utang adalah Hal yang Bijak?
Utang menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan ketika kamu ingin mengelola keuangan yang sehat. Menurut Aidil, perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara utang baik dengan utang buruk.
Utang yang baik adalah utang yang produktif, yaitu utang yang bisa digunakan untuk keperluan jangka panjang dan menghasilkan. Misalnya utang untuk mencicil rumah ataupun sebagai modal usaha.
Sementara, utang yang buruk adalah utang yang konsumtif. Mungkin saja, utang itu digunakan bukan untuk sesuatu yang mendesak, tapi hanya untuk membeli barang-barang yang diinginkan.
Selama kamu mengajukan utang yang produktif, maka tidak ada salahnya memiliki utang. Bahkan, banyak pengusaha yang mengandalkan utang untuk mendapatkan modal berbisnis.
“Kita lihat pengusaha-pengusaha besar nggak masalah punya utang. Karena bisnisnya jalan dan uangnya berputar. Bisa dipakai untuk buat bayar utang,” jelas Aidil.
Jadi, selama utang yang kamu miliki adalah utang yang baik, kamu tidak perlu khawatir dengan masalah keuanganmu. Kamu juga bisa mengandalkan pinjaman online untuk mengajukan utang.
Akan tetapi, hati-hati ketika akan memilih pinjaman online. Pastikan pinjaman online yang kamu pilih terpercaya dan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang cara bijak mengatur keuangan, kamu bisa menyaksikan langsung webinar “Ngopi Bareng Bang Amar” di official account Youtube Tunaiku.