SWARA – Selama Tunaiku berjalan, kami sering bertemu langsung dengan nasabah kami. Banyak yang menyampaikan saran dan masukan yang bermanfaat untuk perkembangan Tunaiku, tapi tidak jarang yang menyampaikan beberapa pertanyaan seputar finansial. Apalagi sejak kami meluncurkan portal edukasi finansial Swara, semakin banyak pembaca yang ingin menggali informasi mengenai masalah keuangan, mulai dari cara berbisnis sampai cara atur keuangan pribadi.

 

Salah satu kasusnya, banyak pembaca Swara yang mengirimkan pertanyaan kepada tim kami mengenai bagaimana caranya atur keuangan di usia muda. Usia muda merupakan usia yang produktif, baik dalam berkarya maupun menghasilkan uang. Tapi usia muda juga merupakan masa di mana kita ingin memenuhi keinginan yang selama ini belum tercapai karena sebelumnya belum punya uang yang cukup.

 

Alhasil, kadang ini menjadi ajang kita untuk balas dendam dan kita cenderung jadi boros. Ketika sudah terjebak dalam gaya hidup seperti ini, baru kita menyesal (yang pastinya beberapa tahun kemudian) dan berharap bisa menghindari pola pikir demikian. Maka itu, kali ini saya ingin berbagi kepada kita semua bagaimana cara atur keuangan di usia muda agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

 

1. Punya keinginan yang kuat untuk menabung

Banyak orang muda yang punya keinginan untuk menabung dan menyisihkan gajinya setiap bulan. Di awal-awal masa menabung, mereka berhasil konsisten menabung, namun ketika ada godaan sedikit saja, tabungan yang sudah mereka kumpulkan bisa saja habis karena terpakai.

 

Maka salah satu cara untuk menabung yang paling tepat adalah menentukan tujuan menabung ini untuk apa dan menjadikan hal tersebut sebagai keinginanmu yang terkuat. Jika seseorang sudah menetapkan tujuannya menabung, maka seharusnya tak ada lagi alasan untuk tidak konsisten dalam mengumpulkan tabungan.

 

2. Buat akun terpisah dan jangan bawa kartu debitnya

Buatlah akun tabungan di bank yang berbeda jika mau semakin disiplin dalam menabung. Menggunakan dua rekening yang berbeda, di mana yang satu untuk pengeluaran sehari-hari dan yang satu lagi memang khusus untuk tabungan, akan memudahkan kita untuk lebih fokus dalam menabung karena saldo tabungan dan pengeluaran sehari-hari tidak akan tercampur.

 

Agar saldo tabungan kita tidak terpakai, kita bisa dengan sengaja meninggalkan kartu debit rekening tabungan kita di rumah. Jadi tidak ada alasan untuk curi-curi pakai walau keadaan keuangan sedang terdesak.

 

Artikel terkait: Tips Atur Keuangan

 

3. Pakai uang tunai untuk bertransaksi

Memiliki kebiasaan cashless atau jarang membawa uang tunai kadang justru membuat seseorang menjadi lebih boros. Ini ada hubungan dengan rasa takut kehilangan dan kekurangan. Jadi ketika kita terbiasa menggunakan kartu debit, kita akan merasa kalau uang kita cenderung tidak terbatas, karena kita bisa melihatnya secara fisik. Sehingga kita punya kecenderungan untuk terus menggunakan uang tersebut.

 

Tapi kalau kita pakai uang tunai untuk bertransaksi, kita dengan sadar melihat uang kita terpakai dan nominalnya berkurang secara fisik. Saya berikan salah satu contohnya. Bayangkan kalau di dompet kita ada uang tunai Rp200.000 dan ada kartu debit dengan sisa saldo Rp1.000.000. Kita berencana membeli sebuah barang yang harganya Rp175.000. Jika kita membayar dengan kartu debit, pasti rasa uang kita berkurang itu tidak sebesar rasa kehilangan kalau kita membayar dengan uang tunai, karena dalam pikiran kita akan terbersit, “Ah, masih ada uang Rp800.000-an.” Tapi kalau kita membayar dengan tunai, kita melihat nominal uang kita hanya bersisa Rp25.000.

 

Perlahan kita akan mulai merasa sayang untuk mengeluarkan uang karena kita melihat nominal uang kita makin berkurang. Sayang mengeluarkan uang = hemat.

 

4. Hindari pemakaian kartu kredit

Salah satu masalah kebanyakan orang adalah menganggap kartu kredit sebagai uang tambahan, bukan sebagai pengganti bayar sementara yang uangnya harus diganti. Jika memang tidak terlalu mendesak, sebaiknya kita menghindari pemakaian kartu kredit. Sama seperti ketika memakai kartu debit, kita cenderung tidak bisa mengontrol pengeluaran kita karena kita tidak bisa melihat secara langsung akumulasi transaksi yang kita lakukan. Tahu-tahu, saat tagihan datang, kita kaget karena total tagihan yang di luar perkiraan.

 

Artikel terkait: Zodiak dan Keuangan

 

5. Catat setiap pengeluaran

Yang sering sekali orang lewatkan dalam mengatur keuangan mereka adalah mencatat setiap pengeluaran yang mereka lakukan. Mencatat pengeluaran ini menjadi penting karena kita bisa mengontrol keuangan kita setiap bulannya. Kita bisa tahu pos keuangan mana yang paling boros mengeluarkan uang atau justru bisa membagi bujet di pos-pos keuangan yang memang menjadi prioritas. Jadi nggak ada lagi alasan nggak bisa bayar tagihan kartu kredit karena kita sudah mencatat pengeluaran kita bulan itu akan ke mana saja.

 

Dan yang harus kita perhatikan adalah mendahulukan pos keuangan yang harus kita prioritaskan, seperti cicilan atau tagihan, tabungan, investasi, biaya makan dan transportasi, dan amal. Sisanya, baru kita atur lagi untuk memenuhi kebutuhan sekunder.

 

Selamat mengatur keuangan!