SWARA – Setiap kali saya meminta nasihat senior tentang cara mengatur keuangan, mereka selalu melarang saya untuk berhemat. Kalau ingin meningkatkan taraf hidupmu ya nikmati gajimu, jangan justru menekannya sehingga kamu harus “menahan” keinginan. Masalah gaji nggak cukup, ya caranya adalah dengan mencari tambahan penghasilan. Bisa dengan memiliki pekerjaan freelance atau memulai usaha.
Selanjutnya jika dengan pekerjaan tambahan masih belum cukup mapan dan bisa menabung, berarti pertanyaannya ada di cara mengelola keuanganmu. Selama ini, apakah kamu terlalu boros dan nggak bisa mengerem pengeluaran? Bagaimana cara berinvestasimu? Apakah hanya menabung? Jika iya, kamu nggak akan cepat kaya. Setiap tahun tentu terjadi inflasi. Sedangkan bunga tabungan bahkan deposito nggak akan bisa menekan laju inflasi itu sendiri.
Artikel terkait: Cara jadi kaya
- Coba Cara Menabung Kakeibo dari Jepang Agar Hemat dan Cepat Kaya
- 7 Cara Millennial Bisa Jadi Kaya Berdasarkan Penasihat Keuangan
- Wah, Gajian Pertama? Wajib Contek Cara Ini Supaya Bisa Kaya
Cara terbaik adalah dengan berinvestasi. Investasi yang bisa kamu coba salah satunya adalah investasi saham. Nah, jika sudah membahas tentang investasi saham, kamu harus siap mendengar istilah stock split.
Stock split adalah pemecahan nilai saham, meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per lembarnya. Aksi ini ditandai dengan emiten atau perusahaan terbuka untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham menjadi lebih kecil yang berdampak pada jumlah lembar saham beredar menjadi lebih banyak.
Perusahaan menggunakan strategi ini tentu memiliki tujuan. Salah satunya adalah mendongkrak agar sahamnya bergerak dan nilainya naik. Menggunakan strategi ini tetu harus berhati-hati. Pasalnya, strategi ini bisa memengaruhi tingkat return saham yang diperoleh nantinya. Namun tenang saja, pemecahan atau split ini nggak memengaruhi modal saham yang dipegang oleh investor atau pemegang saham.
Strategi ini memang memiliki dampak pada investor. Beberapa dampak yang biasanya terjadi antara lain :
1. Harga mudah naik
Setelah dilakukan stock split harga cenderung lebih mudah naik. Hal ini disebabkan oleh harga yang mudah dijangkau oleh trader ritel. Jadi kesan yang beredar di masyaeakat adalah harganya lebih murah. Jadi ya banyak investor yang tertarik membeli saham. Dengan semakin banyak permintaan tentu harganya jadi lebih mudah naik.
2. Investor semakin kaya, tapi juga semakin tinggi
Strategi stock split ini bisa menjadikan harga saham naik. Tapi, jika salah strategi, bukannya naik, harga saham justru turun. Jadi jika harga sahamnya naik, investor yang sudah memiliki saham bisa jadi kaya. Sebaliknya, jika harganya turun maka bersiap-siap pula menanggung risikonya.
Artikel terkait: Hal-hal berupa saham
- Ini Dia Cara Supaya Kamu Bisa Dapatkan Deviden Saham dari Perusahaan
- Mengenal Market Bullish dan Market Bearish untuk Investor Saham Pemula
- 7 Kiat Jitu Mengurangi Kerugian dalam Investasi Saham
3. Persaingan ketat
Sebelumnya, mungkin saham dari Perusahaan A jadi incaran banyak investor. Sayangnya karena terlalu banyak permintaan, permintaanmu pun nggak terpenuhi, alias kehabisan saham. Jadi untuk bisa membelinya kamu harus terlibat pada persaingan yang ketat.
4. Meningkatkan liquiditas perdagangan saham
Harga yang murah tentu menarik investor untuk berbondong-bondong membeli. Untuk itu, otomatis transaksi pembelian dan penjualan akan menjadi lebih likuid dalam artian transaksinya ramai.
Memasang strategi stock split memang memiliki sisi untung rugi. Jika kamu berniat memasang strategi ini, pastikan sudah diperhitungkan masak-masak, ya.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
TRI PUSPITASARI