SWARA – Dana darurat adalah dana yang harus dipersiapkan untuk saat-saat darurat dan tidak disangka-sangka. Sesuai namanya, sebisa mungkin dana yang disiapkan harus cukup untuk kebutuhan tertentu. Oleh karena itu, dana harus bernilai lumayan besar. 

 

Besaran dana yang harus dimiliki pun berbeda-beda, tergantung dengan statusmu, single atau sudah menikah. Jika belum menikah, kamu sebaiknya memiliki dana darurat mulai 4-12 kali pengeluaran bulananmu. Sedangkan bila kamu sudah menikah, besaran dana yang harus dimiliki paling tidak adalah 6 hingga 12 kali pengeluaran bulananmu. 

 

Kejadian seperti musibah, atau kecelakaan adalah yang tidak bisa dihindari lagi. Oleh karena itu, supaya kamu bisa tetap bertahan walaupun sedang tertimpa musibah, sebaiknya kamu menggunakan dana daruratmu untuk keadaan yang benar-benar darurat. Jangan sampai kamu menggunakan dana darurat untuk kebutuhan konsumtif.

 

Jika kamu adalah orang yang susah untuk menahan diri dalam menggunakan dana, deposito adalah pilihan yang tepat untuk menyimpan danamu. Mengapa begitu? Yuk simak di bawah ini!

 

1. Cair menurut jangka waktu tertentu

Terbayang rumah kemalingan dan kamu harus kehilangan harta bendamu? Alasan inilah yang membuat orang lebih memilih untuk menabung di bank dibandingkan dengan menabung di rumah. Salah satu cara yang bisa kamu gunakan untuk menyimpan dana darurat dengan aman dan tidak tergoda untuk mengambilnya sewaktu-waktu adalah dengan memasukkan dana ke deposito. 

 

Deposito memiliki bunga yang flat setiap bulannya. Walaupun bunganya tergolong kecil bila dibandingkan dengan investasi lainnya, deposito memiliki keunggulan di mana kamu hanya bisa mencairkan dana sesuai dengan perjanjian yang sedang berlaku. Jika kamu mencairkan dana sebelum waktunya, kamu akan dikenai denda yang tidak sedikit.

 

2. Produk bank yang aman

Keunggulan deposito yang perlu kamu tahu adalah bunga deposito tidak tergantung pada turun naiknya pasar uang di pasar modal. Bunga deposito ditetapkan oleh Bank Indonesia yang mengacu pada kebijakan moneter makro di Indonesia. Nilai uang yang disimpan di deposito juga relatif aman karena akan memiliki nilai yang tetap. 

 

Jangka waktu yang ditetapkan untuk pencairan deposito bermacam-macam, mulai dari 1 bulan, 2 bulan, hingga 12 bulan atau 1 tahun. Selama jangka waktu ini, kamu tidak bisa sembarangan mencairkan uang.

 

3. Membagi proporsi dana darurat dan deposito

Mengingat kamu butuh dana darurat yang bisa ditarik sewaktu-waktu, kamu perlu memperhatikan proporsi dana darurat dan deposito. Kamu harus menjaga supaya rekening dana darurat tetap terisi, namun kamu juga memiliki deposito yang dialokasikan untuk dana darurat yang nominalnya lebih besar agar nilainya berkembang seiring berjalannya waktu. 

 

Bunga deposito lebih besar dibandingkan dengan bunga tabungan reguler sehingga akan memperbesar pundi-pundi tabunganmu.

 

Sudah tahu kan pentingnya dana darurat? Kalau kamu bingung mau memakai deposito apa, kamu bisa mempertimbangkan Tunaiku Invest yang memiliki layanan Flex dan Max. Dua layanan deposito ini berbeda pada fleksibilitas dan bunga yang ditawarkan. 

 

Jika kamu mencari deposito yang bisa dicairkan sewaktu-waktu, kamu bisa menggunakan layanan Invest Flex. Minimal investasi yang dapat kamu setorkan sebesar Rp100 ribu dengan bunga 5% flat. Jika kamu ingin memperoleh bunga yang lebih besar, kamu bisa menggunakan layanan Invest Max dengan bunga hingga 10% per tahun! Besarnya nominal minimal yang harus kamu setorkan tidak berbeda dengan layanan Invest Flex, yakni Rp100 ribu. Bedanya, kamu tidak bisa menarik dana sewaktu-waktu.

 

Kalau cari yang fleksibel, kamu bisa menggunakan Invest Flex. Sedangkan, jika kamu mencari yang bikin cuan tapi ada komitmennya, yuk coba Invest Max! Tunaiku Invest siap membantumu meraih goal dana darurat minimalmu!

 

Artikel Terkait: Investasi yang Wajib Kamu Coba

Menabung Untuk Dana Darurat, Gimana Caranya?

Ini Cara Hitung Dana Darurat Agar Makin Semangat Berinvestasi

Gaji 5 Juta, Bisa Investasi Apa Saja?