SWARA – Mari kita kembali merunut kebiasaan kita. Pagi hari, jika kamu adalah pengguna transportasi online, biasanya kamu akan membuka aplikasi untuk mengecek saldo dompet digital. Jika ternyata berkurang, kamu akan melakukan top up via mobile banking ataupun minimarket supaya saldo yang ada sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan lupakan, saat kamu top up via mobile banking, biasanya ada biaya administrasi yang dikenakan.

 

Saat ini, kita dimanjakan dengan keberadaan coffee shop chain yang memungkinkan kita melakukan go and grab coffee – pesan dulu via aplikasi, ambil kemudian – dengan berbagai cashback serta promo yang membuat pengeluaran ngopi sehari-hari tidak akan sebesar jika ngopi di coffee chain terkenal yang ada di mall besar. Lumayan, lah, untuk dijadikan konten di Instagram Story dengan caption “Pagi yang sendu, enaknya ngopi.”

 

Berjalan kaki menyusuri trotoar, enaknya sambil mendengarkan musik. Sekarang sudah bukan zamannya lagi download MP3 di aplikasi ilegal, deretan layanan pemutar musik menyediakan akses premium supaya kamu dapat mendengarkan musik tanpa terganggu iklan. 

 

Di jam makan siang, jika kamu sedang berhemat, biasanya kamu makan bekal untuk makan siang. Supaya terkesan santai, kamu menonton serial melalui layanan pemutar film digital yang biaya berlangganannya ditarik per bulan. Sambil menyelam minum air, tidak apa-apa lah mahal sedikit yang penting bisa ngobrol dengan orang lain tentang serial yang sedang booming di pemutar film digital!

 

Jam-jam tidak produktif adalah jam di mana waktu pulang tinggal menghitung menit. Ajakan untuk nyore supaya waktu pulang terkesan jauh lebih cepat pun berdatangan. “Boba yuk! Lagi promo nih kalau pesan rame-rame!” Daripada hanya melamun, lebih baik mulut dipakai untuk mengunyah boba sambil merasakan manisnya milk tea, kan?

 

Fenomena Latte Factor

Familiar dengan pola hidup di atas? Well, ternyata fenomena ini ada istilahnya! Dalam dunia keuangan, kebiasaan kecil yang dilakukan secara rutin disebut sebagai latte factor. Istilah latte digunakan karena merujuk pada kebiasaan orang-orang ngopi pagi, terutama di kota besar. 

 

David Bach, pencetus istilah ini, dalam bukunya yang berjudul Finish Rich juga menyebutkan fakta lain. Uang dengan nominal recehan ini akan menghasilkan nilai yang lumayan bila ditotal. Misalnya, dalam satu bulan kamu memiliki 22 hari kerja. 22 cup kopi tiap hari, dengan harga per cup untuk latte dengan harga termurah Rp15 ribu. Artinya, Rp330 ribu per bulan harus disisihkan untuk memfasilitasi kebiasaanmu untuk ngopi pagi. Setahun ngopi pagi, kamu harus menyisihkan uang sebesar Rp3,96 juta. Banyak juga ya…

 

Atau bagi kamu yang pecinta musik, kamu harus menyediakan minimal Rp50 ribu per bulan untuk berlangganan pemutar musik premium. Setahun berlangganan, artinya uang senilai Rp600 ribu harus kamu siapkan.

 

Tidak hanya kopi, banyak sekali kebiasaan yang sebenarnya tidak penting-penting banget, yang ternyata kalau ditotal-total uangnya bisa dialokasikan ke hal yang lebih penting. Konsep Latte Factor ini mengajarkan kita tentang bahaya pengeluaran kecil yang lama-lama bisa bikin kantong jebol,

 

Artikel terkait:

Mengurangi Pengeluaran dalam Sebulan, 12 Cara Ampuh Ini Bisa Kamu Coba!

6 Kiat Jitu Pangkas Pengeluaran Bulanan yang Gampang Dilakukan

10 Cara Ubah Lifestyle dan Bikin Pengeluaran Bulanan Lebih Hemat

 

Saat mengeluarkan uang, mungkin nominal Rp50 ribu tidak terasa besar, namun jika dilihat lebih luas, kebiasaan ini bisa menggambarkan kondisi keuangan seseorang di masa depan. 

 

Kepemilikan uang sebagai sebuah privilege

Tidak munafik, kepemilikan kita terhadap uang sangat mempermudah kita dalam memperoleh akses terhadap kebutuhan. Konsep latte factor juga tidak bisa diaplikasikan ke semua orang karena perbedaan penghasilan setiap orang serta kebutuhan masing-masing. 

 

Tujuan keberadaan dari konsep latte factor bukanlah untuk menghakimi kamu yang memang menghabiskan uang dalam jumlah kecil secara rutin. Namun ini bisa jadi pengingat buat kita kalau hidup juga harus seimbang. Jika kamu rutin mengeluarkan uang dalam jumlah kecil, berarti bisa kali, ya, mengalokasikan dana untuk disimpan secara rutin? Menabung dan investasi juga sebuah kemudahan yang ditawarkan oleh kepemilikan uang.

 

Bagi kamu yang ternyata menjadi sandwich generation di usia muda alias memiliki pengeluaran ekstra karena harus menanggung hidup keluarga, tidak apa-apa. Kamu pasti bisa melewati fase ini. Hidup ini memang penuh perjuangan. Jika kamu memiliki privilege dalam segi keuangan dan merasa terhubung dengan latte factor, hidupmu perlu keseimbangan. 

 

Tidak perlu dalam jumlah yang besar, kamu juga pasti bisa menyisihkan uangmu secara rutin untuk ditabung. Misalnya, Tunaiku Invest menawarkan kemudahan bagi kamu untuk menginvestasikan uang dengan nominal mulai dari Rp100 ribu lho!

 

Tunaiku Invest memiliki dua macam layanan investasi, Flex dan Max. Flex menawarkan kemudahan dalam menarik danamu dalam jangka waktu sesuai dengan kebutuhanmu. Bunga yang diberikan sebesar 5% per tahun dengan minimal investasi Rp100 ribu. Sedangkan Max memberikan bunga hingga 10% per tahun yang dapat diambil pada akhir periode. Setoran investasi awal minimal sebesar Rp100 ribu.

 

Mulai komitmen menabung secara rutinmu menggunakan layanan Tunaiku Invest!